Viral Deddy Corbuzier Marah-marah Soal Komplain Anak Sekolah atas Menu Makan Bergizi Gratis

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis yang belum sebulan terlaksana sejak awal berjalan terus mendapat respons publik. Dalam perkembangannya para pesohor termasuk Deddy Corbuzier yang merespons dengan unggahan video di TikTok pribadinya @mastercorbuzier pada Jumat, 17 Januari 2025.

"Ini video sebenernya ditujukkan buat subscriber only, tapi gue nggak kuat pengen marah-marah," kata mantan pesulap itu di awal.

Dengan nada tinggi, ia menyebut soal tanggapan seorang anak tentang rasa ayam yang kurang enak dari lauk makan bergizi gratis yang dibagikan. "Kurang enak, kurang enak pala lo PEA kurang enak," katanya tegas.

Ia pun membandingkan dengan makanan yang diterima anak, Azka saat dulu sering ikut di lokasi syuting. "Yang gua kasih makan adalah makanan box yang ada di sana yang buat semua orang," sambung suami Sabrina Chairunnisa itu menyebut jika anaknya sampai bicara seperti itu tak segan akan memukulnya.

"Gua tabok, gua tabok. Tanya anaknya, gua tabok," seru Deddy.

"Makan kamu, ini sehat. Semua orang makan seperti ini. Komplain-komplain nggak enak itu anak gua tabok," sambungnya lagi.

Ia pun meminta pengikutnya bertanya ke orang-orang yang mengenal Azka, bagaimana saat syuting mengikuti Deddy. "Enak nggak enak dimakan sama dia. Nah ente komplain, sekaya apa ente," katanya kesal.

Setelah mengungkapkan kekesalannya, Deddy kemudian mengajak istrinya untuk ikut berkomentar. "Kalau aku buat yang bilang nasi makan siang gratis itu nggak penting. Tuh kalian karena nggak relate," kata Sabrina. 

Warganet Ikut Bersuara

Sabrina menambahkan, "Aku dulu jajan cuma seribu, sedangkan beli makan siang tuh 2.500 sampai 3.000 (rupiah). Jadi yang aku beli cuma Jelly Drink, karena cuma 750 perak harganya. Buat apa? Nunda lapar, pasti tahu kan kalau relate."

Puteri Indonesia Sumatera Utara 2011 itu mengatakan untuk mereka yang tidak pernah mengalaminya atau tidak relate, sebaiknya diam. "Yang nggak enak itu bukan ayam, masuk sekolah pagi-pagi itu nggak enak," tutup Deddy.

Lantas video yang hampir diberi 1 juta tanda suka itu menuai beragam reaksi. "Ini mah Wowo garis keras," sindir warganet.

"Nasi box syuting harganya 10k?" Tanya warganet. "Anak-anak kalo ngomong jujur," balas warganet.

"Nasi box yang di artis2 emangnya bujet Rp15 ribu?" Tanya yang lain. "Mending makan gratis buat kuliahan aja pasti habis," yang lain menimpali.

"Bersyukur dapat makan gratis, di gw belum," ungkap yang lain. "Dari SD, SMP, SMA, hanya SMA yang tidak komplen," jawab yang lain.

Tantangan Program Makan Siang Gratis

Pendidikan karakter yang baik bagi generasi muda menjadi kunci utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu langkah penting yang diambil dalam hal ini adalah dengan memperkenalkan Program Edukasi Pendidikan Karakter berorientasi Gastronomi Indonesia.

Mengutip dari kanal Health Liputan6.com, 17 Januari 2025, program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai positif melalui kegiatan makan siang yang bergizi di sekolah. Seiring dengan pentingnya penguatan karakter, peran makan siang bergizi di sekolah menjadi sarana yang efektif untuk membentuk perilaku anak-anak, khususnya terkait dengan pola makan yang sehat.

Ketua Umum Indonesia Gastronomy Community (IGC), Ria Musiawan, menjelaskan, IGC berkomitmen untuk mendukung program ini dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. "IGC ingin berpartisipasi dalam rangka menyukseskan program makanan bergizi di Indonesia," kata Ria Musiawan dalam sebuah kesempatan.

Menurutnya, program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tapi juga untuk memperkenalkan nilai-nilai seperti kebersamaan, rasa syukur, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya yang dapat membantu membentuk karakter positif pada anak-anak.

Mengajarkan Etika Makan

Selain itu, IGC juga menekankan pentingnya etika makan, kerjasama, kebersihan, dan mindful eating dalam menciptakan pola makan yang penuh kesadaran. Program ini mendukung tujuan pendidikan karakter yang lebih luas, yang melibatkan pengalaman makan yang baik di sekolah sebagai bagian dari upaya membentuk karakter anak-anak yang peduli dengan kesehatan, lingkungan, dan budaya lokal.

Ketua Dewan Pembina IGC, Prof. Nila Moeloek, menambahkan, kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan bergantung pada pembangunan karakter yang kuat sejak dini. "Anak yang dibangun hari ini akan menjadi fondasi dari bangsa yang kuat di masa depan," tambahnya.

Menurut Nila Moeloek, kegiatan makan bersama di meja sekolah tidak hanya mengajarkan disiplin dan rasa hormat, tetapi juga menumbuhkan kerjasama dan solidaritas di kalangan anak-anak. Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Veronica Tan, juga memberikan pandangan terkait pentingnya peran guru dan orang tua dalam membentuk karakter anak.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |