Liputan6.com, Jakarta - Top 3 berita hari ini mengenai cara membuat teh jeruk cengkih, fakta menarik Masjid Madegan Sampang hingga soal Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret 2025. Pertama tentang cara membuat teh jeruk cengkih yang memadukan rasa segar dan khasiat rempah.
Teh jeruk cengkih adalah obat alami sederhana yang populer karena kemampuannya menenangkan dan menyembuhkan masalah pernapasan. Teh aromatik tersebut memadukan khasiat penyembuhan jeruk dan cengkih yang kuat, yang keduanya telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional lantaran bermanfaat bagi sistem pernapasan.
Kedua berita yang paling banyak dibaca adalah fakta menarik Masjid Madegan Sampang atau kerap juga ditulis Masjid Madekan Sampang yang merupakan pusat penyebaran agama Islam pertama di Pulau Madura ini. Masjid bersejarah ini memiliki arsitektur Majapahit atau Jawa Kuno yang dibangun Raja yang berkuasa di Sampang.
Saat itu raja-raja yang berkuasa adalah Lembupetang, Cakraningrat I, Raden Ario Purbonegoro putra Cakraningrat V, Adipati Pamadekan, dan beberapa penerusnya. Mengutip dari laman Dunia Masjid, Kamis, 6 Maret 2025, Masjid Sampang berlokasi di Jl. Mangkubumi, Polagan, Kec. Sampang, Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia.
Berita ketiga yang jadi sorotan soal Hari Perempuan Sedunia. Di mana nasib pemberdayaan perempuan mendapat sosotan di tengah anggaran kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang berkurang Rp146.886.424.000, atau 48,86 persen, dari Rp300.654.181.000 jadi Rp153.767.757.000. Berikut top 3 berita hari ini...
Cara Membuat Teh Jeruk Cengkih yang Bisa Membantu Sembuhkan Sakit Tenggorokan
Teh jeruk cengkih merupakan obat alami sederhana yang populer karena kemampuannya menenangkan dan menyembuhkan masalah pernapasan. Teh aromatik ini memadukan khasiat penyembuhan jeruk dan cengkih yang kuat, yang keduanya telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena bermanfaat bagi sistem pernapasan.
Melansir Times of India, Rabu, 5 Maret 2025, Anda membutuhkan dua gelas air, setengah buah jeruk, 3--4 tangkai cengkih, dan satu kantong teh hitam untuk membuat dua cangkir teh cengkih jeruk. Anda bisa menambah gula atau stevia sesuai selera.
Cara membuatnya, pertama, didihkan air dalam panci kecil. Setelahnya, kecilkan api. Hancurkan ujung kuncup cengkih yang bulat dan rapuh dengan jari-jari Anda hingga jadi bubuk, lalu tambahkan ke dalam air. Tambahkan juga batang cengkih dan jeruk ke dalam air.
Tutup dan biarkan mendidih perlahan selama 15--20 menit. Matikan api. Masukkan kantong teh ke dalam panci. Saat teh sudah berwarna oranye tua, tuang melalui saringan halus ke dalam dua cangkir. Sajikan hangat.
6 Fakta Menarik Masjid Madegan Sampang di Madura yang Jadi Arena Sumpah Pocong
Masjid Madegan Sampang atau kerap juga ditulis Masjid Madekan Sampang adalah pusat penyebaran agama Islam pertama di Pulau Madura ini. Masjid bersejarah ini memiliki arsitektur Majapahit atau Jawa Kuno yang dibangun oleh Raja yang berkuasa di Sampang.
Kala itu raja-raja yang berkuasa adalah Lembupetang, Cakraningrat I, Raden Ario Purbonegoro putra Cakraningrat V, Adipati Pamadekan, dan beberapa penerusnya. Mengutip dari laman Dunia Masjid, Kamis, 6 Maret 2025, Masjid Sampang berlokasi di Jl. Mangkubumi, Polagan, Kec. Sampang, Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia.
Masih banyak hal mengenai Masjid Madegan Sampang selain lokasi maupun arsitekturnya. Masjid Madegan Sampang begitu terkenal sebagai arena sumpah pocong. masyarakat Sampang dan sekitarnya menyebut “Sompa Madekan”.
Kepercayaan ini muncuk karena persengketaan yang sulit dicari penyelesaiannya karena sulit dibuktikan, biasanya mendorong orang mencari penyelesaian dengan cara bersumpah. Tetapi, tidak di sembarang tempat orang dapat puas dan yakin untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Hari Perempuan Sedunia 2025, Bagaimana Nasib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia di Tengah Efisiensi Anggaran?
Efisiensi anggaran 2025 tidak mengecualikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sementara upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia masih dicegat sejumlah tantangan. Anggaran kementerian tersebut berkurang Rp146.886.424.000, atau 48,86 persen, dari Rp300.654.181.000 jadi Rp153.767.757.000.
Staf Ahli Menteri PPPA Bidang Hubungan Kelembagaan, Indra Gunawan, mengatakan bahwa pihaknya menyiasati kondisi tersebut dengan giat membangun kolaborasi di berbagai bidang. Kolaborasi ini dilakukan termasuk dengan kementerian/lembaga teknis yang anggarannya masih lebih banyak dari KemenPPPA.
"Walau sama-sama dipotong, tapi kalau (anggaran awalnya) Rp10 triliun, dipotong 50 persen jadi (Rp)5 triliun, itu masih bisa dimanfaatkan untuk berkolaborasi," katanya saat jumpa pers seputar Hari Perempuan Sedunia di Kantor PBB di Indonesia, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2025.
Tidak hanya dengan kementerian/lembaga, KemenPPPA juga mengaku semakin gencar menggandeng pihak-pihak lain. Indra berkata, "Kolaborasi-kolaborasi ini sebenarnya sudah kami lakukan sebelumnya, tapi saat ini jadi semakin gencar karena efisiensi."