Liputan6.com, Jakarta - Selain makanan khas lebaran seperti opor dan ketupat, menu kudapan seperti asinan menjadi sajian yang seru dinikmati saat kumpul lebaran. Jika bosan dengan asinan sayur, Anda bisa mencoba asinan salak.
Asinan salak memiliki cita rasa asam, manis dan sepat yang berasal dari keunikan buah salak. Tentunya rasanya juga akan terpengaruh dari pemilihan salaknya, karena salak sendiri juga memiliki rasa beragam tergantung jenisnya.
Kunci racikan kuah asinan juga akan memengaruhi rasanya, sehingga meski terlihat sederhana, asinan juga perlu dibumbui dengan tepat. Untuk itu, Anda yang berencana menyajikan asinan salak pada lebaran kali ini harus menyimak resep berikut yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari laman Cookpad pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Asinan Salak @zisca_cp
Bahan-bahan:
7 buah salak, buang biji, iris sesuai selera
3 buah cabe merah besar, buang biji
3 buah cabe merah keriting
1 buah jeruk nipis, peras
3 s/d 4 sdm cuka
5 sdm gula pasir / sesuai selera
1 1/2 sdt garam / sesuai selera
600 ml air
Cara Membuat:
- Blender cabe merah dan cabe merah keriting
- Siapkan air dalam panci. Rebus cabe merah yang sudah diblender bersama garam dan gula sampai air berkurang kurang lebih 100 ml / sampai cabe matang dan tidak langu.
- Masukkan cuka. Masak kembali sebentar saja, kemudian saring. Biarkan dingin
- Pindahkan ke dalam wadah. Tuang air perasan jeruk nipis dan masukkan salak. Diamkan semalaman di kulkas supaya lebih segar saat akan disajikan.
Fakta Unik Salak
Serat dalam salak sangat baik untuk pencernaan, sementara kandungan vitamin C membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, zat besi yang terdapat dalam salak bermanfaat untuk mencegah anemia.
Tidak hanya itu, antioksidan dalam salak dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, sehingga mampu mengurangi risiko penyakit kronis. Dengan manfaat-manfaat tersebut, tidak mengherankan jika salak pondoh sering dijadikan buah konsumsi harian oleh masyarakat.
Buah salak sendiri adalah satu dari sekian banyak buah tropis yang memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Daerah yang dikenal sebagai pusat penghasil salak terbaik di Indonesia, salah satunya adalah Sleman, Yogyakarta.
Kabupaten yang terletak di kaki Gunung Merapi ini mendapat julukan Kota Salak berkat luasnya kebun salak pondoh yang tersebar di wilayahnya. Salak pondoh, varietas salak khas Sleman, telah menjadi ikon daerah ini karena rasanya yang manis, renyah, dan daging buahnya yang tebal.
Sleman Sebagai Kota Salak
Tidak hanya menjadi buah favorit masyarakat lokal, salak pondoh dari Sleman juga berhasil menarik perhatian pasar internasional. Karakteristiknya yang unggul membuatnya banyak diminati sebagai buah konsumsi segar maupun bahan baku olahan makanan.
Salah satu faktor utama yang membuat salak pondoh Sleman begitu istimewa adalah kondisi geografis dan tanahnya. Sleman berada di kawasan dataran tinggi dengan tanah vulkanik yang subur, hasil dari aktivitas Gunung Merapi selama bertahun-tahun.
Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, 28 Januari 2025, tanah ini kaya akan mineral, sehingga sangat cocok untuk budidaya tanaman salak. Selain itu, iklim Sleman yang sejuk dan curah hujan yang cukup memberikan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan pohon salak.
Tidak heran, kebun salak di Sleman mampu menghasilkan buah dengan kualitas yang tinggi sepanjang tahun. Beberapa kecamatan seperti Turi, Tempel, dan Pakem menjadi sentra utama produksi salak pondoh.
Para petani di daerah ini dengan tekun mengelola kebun salak mereka menggunakan teknik-teknik tradisional yang ramah lingkungan, sehingga salak yang dihasilkan tidak hanya enak, tetapi juga sehat dan alami.
Selain rasanya yang lezat, salak pondoh juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Buah ini kaya akan serat, vitamin C, zat besi, dan antioksidan.