Liputan6.com, Jakarta Rambut rusak karena bleaching mungkin jadi salah satu dilema yang sering bikin galau. Nggak bisa dipungkiri, mewarnai rambut dengan teknik bleaching memang sering terlihat menggoda karena warna rambut jadi terlihat lebih menawan. Namun, proses bleaching ternyata menyimpan risiko besar untuk kesehatan rambut.
Bleaching sendiri merupakan proses penggunaan bahan kimia keras yang bertujuan menghilangkan pigmen alami rambut. Hal ini dapat membuat rambut cenderung kehilangan kelembapan alaminya, jadi rapuh, dan berisiko patah. Jika dilakukan secara berlebihan atau tanpa perawatan yang tepat, bleaching bisa menyebabkan kerusakan rambut jangka panjang.
Nggak heran kalau kemudian banyak orang yang mengeluhkan rambut mereka jadi kering, kasar hingga bercabang setelah melakukan bleaching. Rambut yang sebelumnya sehat bisa berubah menjadi kusam dan sulit diatur. Oleh karena itu, sangat penting memahami bagaimana dampak bleaching terhadap struktur rambut serta bagaimana cara mengembalikan kesehatan rambut dengan perawatan yang sesuai. Berikut ulasan lengkapnya.
Kenali Efek Samping Bleaching pada Rambut
Meskipun bleaching termasuk salah satu treatment rambut populer untuk mengubah warna rambut jadi lebih cantik, tapi ada banyak efek samping yang perlu dipahami. Berikut ini dampak bleaching yang bisa dirasakan rambut dilansir dari situs kesehatan WebMD.
1. Struktur Rambut Rusak
Struktur rambut rusak karena bleaching adalah salah satu risiko yang pasti terjadi saat melakukan treatment ini. Hal ini karena produk yang digunakan mengandung bahan kimia seperti hidrogen peroksida dan amonia. Kedua zat tersebut berfungsi membuka kutikula rambut, yaitu lapisan pelindung terluar batang rambut. Pigmen alami rambut (melanin) kemudian diluruhkan agar warna rambut menjadi terang. Sayangnya, proses ini juga menghilangkan protein penting yang menjaga kekuatan rambut, seperti keratin. Hasilnya, rambut menjadi rapuh, kering, dan mudah patah.
Dalam jangka panjang, kerusakan kutikula yang terus berulang akibat bleaching bisa mencapai lapisan korteks, yaitu bagian terdalam rambut yang bertanggung jawab menjaga elastisitas dan struktur inti rambut. Ketika korteks sudah terpapar langsung, rambut tidak hanya kering, tapi juga kehilangan kemampuan mempertahankan kelembapan. Kondisi inilah yang menyebabkan rambut sulit diatur, bercabang parah, dan berisiko rontok kronis.
2. Iritasi pada Kulit Kepala
Bleaching tidak hanya merusak batang rambut, tetapi juga dapat memicu masalah pada kulit kepala. Menurut American Academy of Dermatology (AAD), kulit kepala yang terpapar bahan kimia bleaching berpotensi mengalami iritasi. Gejalanya bervariasi, mulai dari gatal ringan, kemerahan, hingga pengelupasan seperti ketombe. Reaksi ini terjadi karena pH bahan kimia dalam bleaching sangat basa, sedangkan kulit kepala memiliki pH alami yang cenderung asam.
Selain iritasi, bleaching juga dapat merusak folikel rambut, tempat tumbuhnya helai rambut baru. Folikel yang rusak berpotensi menyebabkan rambut tumbuh lebih tipis atau bahkan berhenti tumbuh sama sekali. Inilah mengapa setelah bleaching berulang kali, banyak orang merasakan rambut mereka semakin jarang dan mudah rontok. Jika tidak segera diatasi dengan perawatan yang tepat, kerusakan folikel bisa permanen.
3. Tekstur Rambut Berubah
Perubahan tekstur merupakan efek samping bleaching yang paling umum. Rambut yang sebelumnya lembut dan mudah diatur mendadak berubah menjadi kasar, kaku, dan kusut. Studi yang dipublikasikan di Journal of Cosmetic Dermatology menyebutkan bahwa hal ini disebabkan hilangnya lipid alami dan protein yang menjaga fleksibilitas rambut. Akibatnya, rambut kehilangan kelenturannya dan terasa kaku saat disentuh.
Selain menjadi kasar, rambut hasil bleaching juga lebih berpori. Artinya, kutikula rambut tidak lagi rapat, melainkan penuh celah-celah kecil yang memudahkan kelembapan menguap. Semakin sering rambut di-bleaching, semakin besar porositasnya, hingga rambut sulit menyerap dan mempertahankan nutrisi.
Perubahan tekstur merupakan efek samping bleaching yang paling umum. Rambut yang sebelumnya lembut dan mudah diatur mendadak berubah menjadi kasar, kaku, dan kusut. Studi yang dipublikasikan di Journal of Cosmetic Dermatology menyebutkan bahwa hal ini disebabkan hilangnya lipid alami dan protein yang menjaga fleksibilitas rambut. Akibatnya, rambut kehilangan kelenturannya dan terasa kaku saat disentuh.
Selain menjadi kasar, rambut hasil bleaching juga lebih berpori. Artinya, kutikula rambut tidak lagi rapat, melainkan penuh celah-celah kecil yang memudahkan kelembapan menguap. Semakin sering rambut di-bleaching, semakin besar porositasnya, hingga rambut sulit menyerap dan mempertahankan nutrisi.
Tips Perawatan Rambut Rusak karena Bleaching
Terlanjur melakukan proses bleaching dan malah kini kondisi rambut jadi mengarah pada kerusakan? Nggak ada kata terlambat untuk mengembalikan kesehatannya, berikut ini tips perawatan rambut rusak karena bleaching yang bisa diterapkan mulai sekarang!
1. Gunakan Shampo Khusus untuk Rambut Rusak
Rambut yang telah di-bleaching membutuhkan shampo dengan formula khusus yang mampu membersihkan dengan lembut tanpa memperparah kekeringan. Shampo khusus rambut rusak biasanya diperkaya dengan keratin, ceramide, dan protein hidrolisis yang membantu memperbaiki lapisan kutikula yang rusak. Hindari shampo yang mengandung sulfat tinggi karena bahan ini bersifat keras dan berpotensi mengikis kelembapan rambut yang tersisa.
Selain itu, idealnya kamu tidak mencuci rambut setiap hari. Terlalu sering keramas dapat menghilangkan minyak alami rambut yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kelembapan batang rambut pasca-bleaching. Cukup cuci rambut 2-3 kali seminggu, dan selalu pilih shampo dengan pH seimbang agar tidak semakin mengiritasi kulit kepala.
2. Selalu Gunakan Kondisioner untuk Menjaga Kelembapan Rambut
Kondisioner adalah sahabat terbaik rambut rusak akibat bleaching. Produk ini berfungsi mengembalikan kelembapan yang hilang, sekaligus menutup kutikula rambut agar lebih halus dan mudah diatur. Pilih kondisioner yang mengandung bahan-bahan seperti hyaluronic acid, shea butter, atau minyak argan yang terkenal ampuh mengunci hidrasi.
Aplikasikan kondisioner mulai dari tengah hingga ujung rambut, karena area inilah yang paling kering. Jangan aplikasikan langsung ke akar rambut agar tidak membuat kulit kepala berminyak. Diamkan selama 3-5 menit agar nutrisi meresap optimal, lalu bilas dengan air dingin untuk menutup kembali kutikula.
3. Lakukan Detoks Rambut
Rambut yang di-bleaching menyimpan residu kimia yang menumpuk. Untuk membersihkannya, lakukan detoks rambut menggunakan clarifying shampoo atau campuran cuka apel dan air. Detoks membantu mengangkat sisa bahan kimia, polusi, dan produk styling yang menempel di batang rambut.
Namun, detoks jangan dilakukan terlalu sering. Cukup dua minggu sekali agar rambut tidak semakin kering. Setelah detoks, lanjutkan dengan masker rambut yang melembapkan untuk mengembalikan kelembapan yang terangkat.
4. Terapkan Hot Oil Treatment
Hot oil treatment merupakan perawatan intensif yang sangat direkomendasikan untuk rambut rusak karena bleaching. Minyak alami seperti minyak kelapa, argan oil, atau minyak zaitun dipanaskan sebentar, lalu diaplikasikan ke batang rambut. Panas membantu membuka kutikula sehingga nutrisi minyak meresap lebih efektif.
Lakukan treatment ini minimal seminggu sekali. Diamkan minyak di rambut selama 30-60 menit sebelum dibilas dengan shampo lembut. Hot oil treatment membantu melembutkan rambut, mengurangi kondisi kusut, serta mengembalikan kilau alami rambut yang hilang akibat bleaching.
5. Minimalkan Penggunaan Alat Hair Styling Bersuhu Tinggi
Rambut rusak karena bleaching sudah rentan patah, sehingga panas dari catokan, curling iron, atau hair dryer hanya akan memperburuk kondisinya. Jika ingin menata rambut, pilih gaya natural tanpa alat panas atau gunakan metode heatless styling.
Kalau terpaksa menggunakan alat styling, pastikan kamu selalu mengaplikasikan heat protectant sebelumnya. Atur suhu serendah mungkin dan batasi penggunaannya hanya saat diperlukan.
6. Lindungi Rambut dari Sinar Matahari Langsung
Paparan sinar matahari langsung memperparah kondisi rambut rusak. Sinar UV merusak protein rambut dan mempercepat pemudaran warna hasil bleaching. Saat beraktivitas di luar ruangan, gunakan topi, scarf, atau semprotkan hair sunscreen untuk melindungi rambut.
7. Beri Nutrisi Tambahan dengan Vitamin Rambut
Rambut yang rusak memerlukan tambahan nutrisi dari luar. Pilih vitamin rambut yang mengandung keratin, pro-vitamin B5, serta minyak alami. Aplikasikan setelah keramas saat rambut masih setengah lembap agar lebih efektif menyerap.
8. Keramas dengan Air Dingin
Air panas membuka kutikula rambut yang sudah rapuh. Biasakan mencuci rambut dengan air dingin atau suam-suam kuku agar kutikula tetap tertutup dan kelembapan rambut terjaga.
9. Aplikasikan DIY Masker Rambut Alami
Masker rambut dari bahan alami seperti telur, madu, pisang, atau yoghurt bisa menjadi penyelamat rambut rusak. Telur kaya protein yang memperbaiki struktur rambut, sementara madu dan yoghurt berfungsi sebagai humektan yang menjaga kelembapan.
Aplikasikan masker seminggu sekali. Diamkan 30 menit sebelum dibilas bersih. Kombinasi masker alami dengan perawatan harian lainnya akan mempercepat proses pemulihan rambut rusak akibat bleaching.
Tips Mempersiapkan Rambut sebelum Bleaching untuk Meminimalisir Kerusakan
Rambut rusak karena bleaching memang nggak boleh disepelekan. Namun, jika memang terpaksa harus melakukan proses kimiawi yang satu ini, ada beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan untuk meminimalisir kerusakannya. Apa saja?
1. Pastikan Kondisi Rambut dalam Keadaan Sehat
Sebelum memutuskan untuk melakukan bleaching, penting untuk memastikan bahwa rambut dalam kondisi sehat. Rambut yang kering, bercabang, atau rusak sebaiknya tidak langsung mengalami proses bleaching karena hal tersebut hanya akan memperparah kerusakan.
Jadi, luangkan waktu beberapa minggu sebelumnya untuk melakukan perawatan intensif seperti menggunakan masker rambut yang kaya akan nutrisi, rutin memakai conditioner, serta mengurangi penggunaan alat styling panas. Dengan rambut yang lebih sehat, proses bleaching pun dapat dilakukan dengan risiko kerusakan yang lebih minim.
2. Hindari Mencuci Rambut Tepat Sebelum Bleaching
Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan sebelum bleaching adalah mencuci rambut tepat pada hari H. Padahal, minyak alami yang dihasilkan kulit kepala dapat berfungsi sebagai pelindung alami saat rambut terpapar bahan kimia keras seperti bleach. Idealnya, hindari keramas setidaknya 24 hingga 48 jam sebelum proses bleaching. Hal ini juga membantu mengurangi iritasi pada kulit kepala yang sensitif akibat paparan produk bleaching.
3. Lakukan Uji Ketahanan Rambut dan Alergi Produk
Sebelum memulai proses bleaching secara menyeluruh, lakukan uji ketahanan rambut terlebih dahulu. Caranya, ambil sedikit helaian rambut di bagian tersembunyi, lalu aplikasikan produk bleaching sesuai petunjuk. Perhatikan bagaimana reaksi rambut, apakah menjadi sangat rapuh, mudah patah, atau justru masih cukup kuat.
Selain itu, uji alergi juga penting dilakukan dengan mengoleskan sedikit produk pada kulit di belakang telinga atau lipatan siku. Jika dalam 24 jam tidak muncul reaksi seperti kemerahan, gatal, atau perih, maka produk tersebut relatif aman untuk digunakan.
4. Berikan Lapisan Perlindungan Ekstra pada Rambut
Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah memberikan perlindungan ekstra pada rambut sebelum bleaching. Kamu bisa mengaplikasikan minyak rambut alami seperti minyak kelapa atau minyak argan ke seluruh batang rambut. Minyak ini berfungsi sebagai lapisan pelindung yang mengurangi efek stripping atau penghilangan kelembapan alami rambut selama proses bleaching berlangsung. Namun, pastikan untuk tidak mengaplikasikan minyak pada akar rambut secara berlebihan agar produk bleaching tetap dapat bekerja secara efektif.
Bleaching memang termasuk salah satu proses kimiawi yang membuat warna rambut lebih cantik. Namun, kenali juga efek rambut rusak karena bleaching yang harus diperhatikan. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan serius yang membuatnya jadi sulit diperbaiki. Yuk, saatnya lebih perhatikan kesehatan rambutmu!