Merry Christmas! Begini Tips Tetap Sehat Selama Natal hingga Tahun Baru 2026

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga tubuh tetap sehat saat Natal hingga tahun baru 2026 dapat dilakukan dengan manajemen risiko berbasis fase perjalanan. Merry Christmas, momen perayaan ini diingatkan agar tetap dijalani dengan perhatian pada kesehatan, terutama bagi mereka yang bepergian atau mudik ke kampung halaman.

"Apa saja yang perlu diperhatikan sejak mudik hingga perayaan ibadah agar tetap sehat dan bugar? Pendekatan yang paling tepat adalah manajemen risiko kesehatan berbasis fase perjalanannya," kata dokter sekaligus epidemiolog Dicky Budiman kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara pada Kamis, 25 Desember 2025.

Dicky membagi fase-fase perjalanan sebagai berikut:

Fase Sebelum Bepergian

Dalam fase sebelum bepergian atau mudik untuk merayakan Natal dan tahun baru, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

• Pastikan kondisi kesehatan stabil terutama bagi lanjut usia (lansia), ibu hamil, anak, dan pengidap penyakit kronis
• Bawa dan lengkapi obat rutin serta obat pribadi, terutama obat demam, diare, alergi, oralit
• Perhatikan imunisasi yang relevan seperti vaksin influenza bagi kelompok berisiko
• Pantau informasi cuaca dan bencana di jalur mudik dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Fase Saat Perjalanan Mudik atau Wisata

Masuk pada fase perjalanan mudik atau wisata, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

• Jaga kebersihan tangan
• Terapkan etika batuk
• Pakai masker jika berada di ruang padat atau tertutup
• Pastikan hidrasi cukup
• Istirahat cukup
• Hindari memaksakan perjalanan panjang tanpa jeda
• Konsumsi makanan yang aman dan matang terutama di rest area atau tempat wisata
• Waspadai tanda awal penyakit seperti demam, nyeri kepala hebat, nyeri menelan, pusing, diare dan sesak napas.

“Ini jangan ditunda-tunda, periksakan ke tenaga medis,” imbau Dicky.

Di fase Natal dan tahun baru atau saat berlibur, maka seluruhnya perlu dirayakan dengan proporsional. Dicky mengimbau untuk:

• Hindari kerumunan berlebih jika sedang tidak fit
• Kendalikan konsumsi makanan hindari yang tinggi gula, garam, lemak yang memicu kekambuhan penyakit kronis
• Bagi anggota keluarga dengan kondisi rawan kesehatan seperti bayi dan lansia maka terapkan perlindungan berlapis seperti pembatasan kontak, pastikan ventilasi baik, dan kebersihan terjaga.

“Intinya liburan sehat itu bukan berarti tanpa aktivitas, tapi aktivitasnya terencana dan aman secara kesehatan,” kata Dicky.

Dicky juga menjelaskan, situasi keamanan kesehatan di penghujung 2025 menunjukkan adanya peningkatan risiko yang bukan berasal dari faktor tunggal.

“Bagaimana situasi libur panjang terhadap risiko kesehatan, terutama hari ini libur Natal sampai tahun baru? Secara umum di penghujung 2025 dan awal tahun di Indonesia adalah periode dengan risiko kesehatan yang meningkat, bukan karena satu faktor tunggal tapi akibat akumulasi beberapa risiko yang saling berinteraksi,” kata Dicky.

Dari aspek epidemiologi penyakit menular, akhir dan awal tahun di negara tropis seperti Indonesia biasanya bertepatan dengan musim hujan. Ini meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), influenza like illness (ILI), COVID-19, termasuk demam berdarah dengue (DBD), serta leptospirosis.

"Nah, mobilitas penduduk yang sangat tinggi, mudik, liburan, ibadah massal, wisata, ini memperbesar peluang penularan penyakit antar manusia,” kata Dicky.

Lantas, mengapa akhir dan awal tahun menjadi periode rawan sakit?

“Karena dari sisi kesehatan individual dan sistem kesehatan itu sering terjadi kelelahan fisik akibat perjalanan panjang, pola makan tidak seimbang, kurang tidur dan penurunan kepatuhan terhadap pengobatan rutin.”

Di sisi lain, fasilitas kesehatan bekerja pada kapasitas tinggi. Sementara, sebagian tenaga kesehatan juga mengambil cuti.

“Jadi situasi keamanan kesehatan saat natal 2025 dan tahun baru 2026 bisa dikatakan relatif terkendali tapi rentan, sehingga membutuhkan kewaspadaan aktif,” imbau Dicky.