Kebakaran Resor Ski di Turki Tewaskan 76 Orang, Korban Tak Dengar Alarm Berbunyi

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat yang melanda sebuah resor ski di Turki pada Selasa, 21 Januari 2025, begitu hebat. Setidaknya 76 orang dilaporkan tewas dan 51 lainnya terluka.

Seorang pria korban selamat membagikan kisah mencekam yang dialaminya dalam insiden memilukan di Grand Kartal Hotel tersebut. "Istri saya mencium bau terbakar. Alarm tidak berbunyi," kata Atakan Yelkovan, nama pria itu dalam sebuah wawancara dengan Ihlas News Agency dan dibagikan oleh Associated Press.

Dikutip dari People, Rabu (22/1/2025), Yelkovan dan sang istri menginap di lantai 3 resor 12 lantai tersebut. Tempat itu berlokasi di area Pegunungan Köroğlu, Provinsi Bolu, sekitar 300 kilometer di timur Istanbul, menurut AP. 

"Kami mencoba naik ke atas tetapi tidak bisa, ada api," tambahnya. "Kami turun ke bawah dan keluar. Pada saat itu, lantai 4 dan 5 semuanya terbakar," kenangnya. "Orang-orang di lantai atas berteriak."

Yelkovan menggambarkan kepanikan orang-orang yang terkepung kobaran api. Banyak korban kebakaran resor ski berteriak, lainnya berusaha melarikan diri melalui jendela. Mereka menggunakan barang apapun yang bisa dijangkau, termasuk seprai.

"Beberapa menggantung ke bawah dengan seprai dalam upaya mereka untuk melarikan diri," katanya. "Yang lain mencoba kembali ke hotel, tempat orang-orang terkasih mereka terperangkap."

"Beberapa mencoba masuk, beberapa mencoba melompat keluar. Beberapa memiliki anak di dalam, beberapa memiliki teman di dalam," sambungnya. Ia mengaku pemadam kebakaran tiba di lokasi lebih dari sejam sejak api membakar resor tersebut. 

Kondisi Cuaca dan Lokasi Persulit Upaya Pemadaman

Menanggapi pengakuan Yelkovan, Gubernur Bolu Abdulaziz Aydın menerangkan lamanya pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian lantaran lokasi hotel yang terpencil serta kondisi cuaca yang sangat dingin, menurut laporan BBC. Kebakaran terjadi pada pukul 03.30 waktu setempat dan pemadam kebakaran baru tiba pada pukul 04.15.

Aydin menyatakan bahwa kebakaran bermula di restoran yang terletak di lantai empat hotel. Ia menyebut setidaknya dua korban meninggal dunia setelah melompat dari gedung karena panik.

Menteri Dalam Negeri Turkiye Ali Yerlikaya menambahkan bahwa saat kejadian, lebih dari 230 tamu sedang menginap di hotel tersebut. Rata-rata yang berkunjung adalah mereka yang sedang menikmati liburan musim dingin di resor ski populer tersebut.

"Kami sangat berduka. Kami kehilangan 76 nyawa dalam kebakaran yang terjadi di hotel ini," kata Ali. Sedikitnya satu dari 51 korban luka dalam kondisi kritis, sementara 17 orang lainnya telah dipulangkan dari rumah sakit.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Turki Kemal Memisoglu menambahkan bahwa 34 orang masih dirawat di rumah sakit. Seorang di antaranya saat ini dirawat di ruang perawatan intensif. 

Turki Umumkan Hari Berkabung Nasional

Akibat peristiwa tersebut, Presiden Turki Recep Tayip Erdogan mempercepat agendanya, yaitu kongres partai AKP di Ankara. Dia kemudian mengumumkan hari berkabung nasional pada Rabu (22/1/2025) dan berjanji akan meminta pertanggungjawaban secara akuntabel atas tragedi tersebut.

Ucapan belasungkawa mengalir dari para pemimpin dunia atas tragedi ini, seperti Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.

Pemerintah telah menunjuk enam jaksa penuntut untuk memimpin penyelidikan atas kebakaran tersebut. Lewat X, Menteri Kehakiman Turki Yılmaz Tunç mengumumkan bahwa empat orang telah ditangkap dalam kasus kebakaran tersebut, meski penyebabnya belum diumumkan. 

Dalam kesempatan berbeda, Yerlikaya menyebut jumlah orang yang ditangkap terkait kasus kebakaran itu bertambah menjadi sembilan orang, dari sebelumnya disebutkan empat orang. Penyelidik sedang menyelidiki penyebab kebakaran, kemungkinan kelalaian, dan pihak yang bertanggung jawab dalam tragedi tersebut.

Situasi Penanganan Kebakaran di Gedung-gedung Tinggi Jakarta

Risiko kebakaran juga mengintai gedung-gedung tinggi di Jakarta. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta mencatat total 694 gedung-gedung bertingkat di Jakarta yang belum memenuhi syarat keselamatan kebakaran.

Padahal merujuk ketentuan terhadap bangunan publik tertentu, pemilik gedung diharuskan menyampaikan sertifikasi kebakaran yang diberikan secara tahunan oleh Dinas Gulkarmat DKI Jakarta. Selain itu, pengelola dan pemilik gedung harus menyiapkan peralatan dan instalasinya agar lebih siap jika kebakaran benar-benar terjadi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, ada empat hal yang dicek pihaknya dari bangunan gedung untuk dapat dinyatakan memenuhi syarat keselamatan kebakaran atau tidak."Pertama, terkait dengan akses masuk sebagai petugas pemadam kebakaran tersedia atau tidak," kata Satriadi di Balai Kota Jakarta, dikutip Rabu (22/1/2025).

Kedua, lanjut Satriadi, ada atau tidaknya proteksi kebakaran aktif yang berfungsi dengan baik, seperti alat pemadam api ringan (APAR), sprinkler, hingga smoke detector. Ketiga, alat evakuasi penyelamatan, seperti tangga penyelamatan harus ada dua. Terakhir, Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) dengan mengupayakan kesiapan instalasi proteksi kebakaran agar kinerjanya selalu baik dan siap pakai.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |