Jumlah Kasus Flu Meningkat di AS, Varian Virus Baru Jadi Ancaman

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, kasus flu mengalami peningkatan di seluruh Amerika Serikat. Penyebaran diprediksi akan terjadi secara cepat karena sudah memasuki masa liburan. Masyarakat mulai berkumpul untuk merayakan liburan.

Mengutip situs Everyday Health pada Rabu, 24 Desember 2025, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa flu telah menyebabkan beberapa peningkatan. Di antaranya adalah 4,6 juta jiwa terinfeksi influenza, 49.000 jiwa dirawat inap, dan 1.900 kematian termasuk tiga anak.

Direktur medis dari National Foundation for Infectious Disease, Robert H. Hopkins, melihat fenomena ini sama dengan pola musim flu di rentang tahun 2024-2025. Pola tersebut merupakan yang terparah hingga mencatat rekor jumlah kematian anak yang menyentuh angka 300.

Dalam laporan terbarunya, CDC juga menampilkan indikator keparahan flu secara keseluruhan tingkatnya rendah. Akan tetapi, siklus influenza diperkirakan akan terus berlanjut semakin buruk selama beberapa minggu mendatang.

Siklus influenza biasanya mencapai puncak selama periode bulan Desember hingga Februari. Namun menurut CDC, siklus kali ini kemungkinan berlanjut hingga bulan Mei.

Di samping itu, sebanyak 14 negara bagian dilaporkan mengalami tingkat flu sangat tinggi. Negara bagian ini mencakup Colorado, Connecticut, Georgia, Idaho, Louisiana, Maryland, Massachusetts, Michigan, New Jersey, New Mexico, New York, North Carolina, Rhode Island, dan South Carolina.

Menurut pada spesialis penyakit menular, varian terbaru influenza A (H3N2) yang disebut subklade K menjadi penyebab utama tingginya kasus flu. Hal ini karena lonjakan kasus infeksi terjadi relatif lebih awal di musim flu.

Dalam sampel flu terbaru yang diuji, para ahli menemukan sekitar 90 persen adalah H3N2. Hampir sembilan dari sepuluh sampel yang diperiksa karakteristik genetiknya ternyata merupakan subklade K.

Tidak hanya AS, subklade K diketahui juga mendorong peningkatan flu di Jepang, Kanada, dan Inggris Raya. Pada Kamis, 18 Desember 2025, otoritas kesehatan Inggris menyatakan tingkat penularan mulai stabil. Meski begitu, musim flu masih sulit diprediksi, katanya.

Seorang dokter penyakit menular dari Dartmouth Health di New Hampshire, Gabriela Andujar-Vasquez memperingatkan bahwa musim flu kali ini tampak sangat buruk. Hal ini karena subklade K memiliki tujuh mutasi yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, subklade K mampu menembus kekebalan tubuh, termasuk orang yang sudah divaksin. Oleh karena itu, pemerintah harus memperbarui vaksin influenza setiap tahun untuk mengimbangi mutasi virus.

Menurut WHO, formula vaksin flu tahunan telah diperbarui di belahan bumi utara. Pembaruan ini terjadi berdasarkan peredaran varian baru di belahan bumi selatan.

Sementara itu, menurut laporan pusat penelitian dan kebijakan penyakit menular di University of Minnesotta, subklade K berkembang pesat di penghujung musim flu belahan bumi selatan. Sehingga para pembuat vaksin di bagian utara tidak menargetkannya.

Meskipun vaksin tahun ini tidak sesuai dengan subklade K, para ahli menegaskan bahwa vaksin ini seharusnya dapat melindungi masyarakat dari infeksi dan rawat inap. Hal ini karena vaksin mengandung komponen yang anti terhadap varian H3N2 secara umum.

Sejauh ini, efektivitas vaksin flu 2025 dinilai berada di tingkat wajar dalam pencegahan gawat darurat atau rawat inap. Menurut analisis awal, tingkat efektivitasnya yaitu:

• 72 hingga 75 persen bagi anak-anak dan remaja
• 32 hingga 39 persen bagi orang dewasa

Andujar-Vasquez mengatakan bahwa flu biasanya tidak jauh beda dengan pilek biasa. Umumnya, orang yang terjangkit hanya sakit selama beberapa hari pertama.

Menurut CDC, gejala umum flu meliputi:

• Demam atau merasa demam (tidak semua orang mengalami gejala ini)
• Batuk
• Sakit tenggorokan
• Hidung berair atau tersumbat
• Nyeri otot
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Muntah atau diare (lebih umum terjadi pada anak-anak)

Sementara itu, orang-orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi flu serius yaitu:

• Dewasa berusia 65 tahun ke atas
• Anak-anak di bawah usia 2 tahun
• Orang-orang dengan imun rendah
• Pasien penyakit kronis seperti asma, diabetes, jantung, hingga paru-paru

Berikut adalah tips untuk melindungi diri dan memutus penyebaran flu dan penyakit pernapasan lainnya menurut CDC.

• Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
• Batasi kontak dengan orang lain ketika Anda sakit
• Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air
• Kenakan masker ketika berada di sekitar keramaian
• Tutup mulut saat batuk dan bersin