Jepang Buat Panduan Mitigasi Letusan Gunung Fuji, Ada Ancaman Erupsi Setelah 300 Tahun?

2 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang baru-baru ini mengeluarkan panduan mitigasi untuk menghadapi potensi letusan Gunung Fuji, gunung berapi ikonik yang terletak dekat Tokyo. Meskipun tidak ada tanda-tanda letusan yang akan segera terjadi, Gunung Fuji tetap menjadi ancaman karena statusnya sebagai gunung berapi aktif.

Mengutip laman CNN, Sabtu (29/3/2025), letusan terakhir Gunung Fuji terjadi 318 tahun lalu, yang dikenal sebagai letusan Hoei. Panduan ini menekankan pentingnya masyarakat untuk berlindung di rumah dan memastikan persediaan kebutuhan pokok cukup untuk dua minggu.

Toshitsugu Fujii, profesor di Universitas Tokyo, menegaskan bahwa langkah-langkah ini disusun dengan mempertimbangkan kemungkinan letusan eksplosif berskala besar. "Letusan serupa dengan letusan Hoei dapat menyebabkan hujan abu vulkanik yang meluas, mempengaruhi wilayah ibu kota dan sekitarnya secara signifikan," ujar Fujii dalam konferensi pers pada 21 Maret.

Pemerintah memprediksi letusan besar dapat menghasilkan sekitar 1,7 miliar meter kubik abu vulkanik, dengan sekitar 490 juta meter kubik di antaranya diperkirakan akan menumpuk di jalan, gedung, dan area lainnya. Akibatnya, langit akan tertutup abu vulkanik hitam, membuat area perkotaan gelap gulita bahkan di siang hari. 

Sebagai langkah antisipasi, panduan dasar menyarankan penduduk untuk tetap tinggal di rumah atau tempat penampungan lainnya. "Penting untuk menjaga persediaan yang cukup secara teratur," kata Fujii. Namun, jika abu vulkanik menumpuk lebih dari 30 sentimeter, rumah-rumah kayu dengan daya dukung rendah dapat runtuh, sehingga evakuasi menjadi perlu.

Promosi 1

Kemungkinan Dampak Letusan

Dampak ekonomi dari letusan Gunung Fuji diperkirakan mencapai 2,5 triliun yen (Rp27,4 triliun). Abu vulkanik yang menumpuk, meski dalam jumlah kecil, dapat menghentikan operasi kereta api.

Jika hujan turun, abu yang menumpuk hingga kedalaman lebih dari 3 sentimeter dapat membuat jalan tidak dapat dilalui kendaraan. Gangguan logistik menjadi perhatian utama, karena dapat menyulitkan distribusi barang-barang penting.

Selain itu, kabel listrik berisiko terputus akibat berat abu, yang berpotensi menyebabkan pemadaman listrik. Dengan panduan baru ini, pemerintah Jepang berharap dapat meminimalkan dampak bencana dan memastikan keselamatan warganya. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari otoritas terkait.

Adapun di musim panas ini, Gunung Fuji akan menghadirkan kombinasi spektakuler antara kembang api dan bunga sakura. 

Festival Gunung Fuji, yang dikenal sebagai Zekkei Fireworks. Perayaan kali ini berbeda karena akan menyuguhkan kombinasi spektakuler antara kembang api dan bunga sakura dengan latar belakang Gunung Fuji yang megah.  

Gunung Fuji Penuh Kembang Api

Mengutip Japan Today, Minggu, 2 Maret 2025, acara ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 19 April 2025. Waktu ini dipilih secara khusus agar sekaligus bisa menampilkan keindahan bunga sakura yang sedang mekar.

Zekkei, yang berarti pemandangan yang indah, benar-benar menggambarkan pengalaman visual yang ditawarkan festival ini. Berbeda dengan festival kembang api tradisional yang biasanya digelar di musim panas, Zekkei Fireworks memilih musim semi untuk menambah keindahan bunga sakura yang mekar.

Lokasi acara ini adalah di Fujiten Resort, yang terletak di lereng Gunung Fuji, dekat stasiun pertama gunung tersebut. Empat produsen kembang api ternama Jepang akan berpartisipasi dalam festival ini, termasuk Beniya Aoki Fireworks dari Prefektur Nagano, yang meskipun baru berusia 109 tahun, adalah perusahaan termuda di antara peserta lainnya.

Produsen lain yang turut berkontribusi adalah Saiki dari Yamanashi, Isogai dari Aichi, dan Kikuya Obata dari Gunma, yang telah berdiri masing-masing selama 124, 138, dan 153 tahun. Selain itu, dua perusahaan internasional, Ricasa Riardo Caballero dari Spanyol dan Pyro Spectaculars dari Amerika, juga akan memeriahkan acara tahunan tersebut.

Zekkei Fireworks yang Spektakuler

Zekkei Fireworks berupaya membedakan dirinya dari festival kembang api besar lainnya di Jepang dengan menawarkan pengalaman yang lebih santai dan eksklusif. Semua area menonton memerlukan tiket dan menjanjikan pemandangan kembang api yang luar biasa, sehingga penonton tidak perlu berdesak-desakan dengan kerumunan atau mencari tempat berjam-jam sebelumnya.

Hanya 3.000 kursi yang akan tersedia, Zekkei Fireworks menawarkan hiburan kembang api premium yang unik. Tiket Standar termurah untuk satu orang dijual seharga 30.000 yen, sementara pilihan lebih hemat tersedia dalam bentuk paket sepasang tiket seharga 55.000 yen atau empat tiket seharga 111.000 yen.

Untuk mereka yang mencari pengalaman super mewah, Kursi VVIP tersedia seharga 200.000 yen per orang, termasuk layanan makanan gourmet. Pintu masuk ke acara ini bakal dibuka pada pukul 4 sore, dengan pertunjukan kembang api dimulai pukul 6:30 sore.

Tiket bisa dipesan melalui tautan di situs web resmi Zekkei Fireworks. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan suasana yang tak terlupakan, Festival Gunung Fuji ini menjanjikan pengalaman yang benar-benar istimewa bagi para pengunjungnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |