Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyampaikan teguran secara lisan terhadap istri Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yaitu Wiwiek Hargono yang memilih mengungsi di salah hotel di Bekasi, Jawa Barat. Padahal, masyarakat Kota Bekasi sedang berjibaku menghadapi banjir yang terjadi sejak beberapa hari ke belakang. Informasi itu beredar luas di media sosial, termasuk di akun Instagram @infonbekasi dan @ceklisbogor, Rabu, 5 Maret 2025.
"Tidak ada sanksi, karena itu wewenang Menteri Dalam Negeri. Tapi sebagai Gubernur bisa melakukan pembinaan berupa teguran. Saya sampaikan teguran pada istri wali kota bekasi untuk mengubah sikapnya," kata Dedi Mulyadi di kantor BPK, Kota Bandung, Rabu.
Gubernur Jawa Barat ini menyayangkan sikap istri Wali Kota Bekasi yang memilih mengungsi di hotel. Sebagai pendamping dari pejabat, sang istri seharusnya bisa sama-sama merasakan apa yang diderita masyarakat.
Apalagi, seorang istri pejabat juga punya kewajiban melayani masyarakat. Mengingat, istri dari seorang kepala daerah merupakan Ketua Tim Penggerak PKK. Dedi menegaskan, setiap pejabat wajib berada di tengah masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Saat masyarakat mendapatkan musibah, pejabat dan istri pejabat harus ada di tengah masyarakat agar merasakan apa yang diderita masyarakat," ujarnya.
Unggahan itu mendapat beragam komentar dari warganet. Sebagian besar mendukung sikap Dedi memberi teguran pada istri Wali Kota Bekasi, meski ada juga yang meyakini tindakan Wiwiek Hargono bukanlah hal yang salah.
"Apa seperti ini pemimpinya pil8han warga Bekasi," komentar seorang warganet.
"Benar pak Dedi...rakyat lagi kebanjiran dia Show tidur di hotel mewah...TDK usah di tunjukkan tp Bantulah yg kebanjiran itu baru benar," sahut warganet lain.
"Blunder sedikit, rusak kebaikan sebelangga😢," sebut yang lain.
"Sebetulnya ga salah, demi keluarga, yg salaahh itu di publikasiin di instastory 😂😂," kata pengguna yang lain.
"Yg upload itu istrinya apa org lain? Klo org lain rese bner mmak2 yg upload wkwk," ujar yang lain.
"Emang ga salah, cuma agak kurang berempati aja kesannya, kalaupun memang ke hotel ya ke hotel aja, ga perlu di upload ke sosmed, banyak warganya yg masih terjebak banjir dan belum di evakuasi pada saat itu.," tulis warganet lainnya.
Istri Wali Kota Bekasi Disebut Tak Punya Empati
Sebelumnya. istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, menjadi sorotan publik lantaran mengungsi ke sebuah hotel mewah saat bencana banjir terjadi di wilayahnya. Video tersebut viral dan mendapat banyak kritikan karena dianggap tak berempati terhadap para korban banjir.
Pada video terlihat Wiwiek turun dari mobil berwarna hitam, tepat di depan lobi hotel. Ia pun disambut rekannya yang juga perekam video. Dalam video tersebut, sang perekam menjelaskan alasan Wiwiek menginap di hotel berbintang tersebut.
"Kita mau nganter Ibu Wiwiek yang mau stay di hotel karena rumahnya kebanjiran. Iya, ibu wali kota kita rumahnya kebanjiran, jadi nginapnya di H*ris*n," ujar si perekam sambil tertawa bersama Wiwiek.
Aksi istri wali kota Bekasi itu menuai beragam kritik dari publik. Wiwiek dinilai tidak punya empati terhadap warganya yang menjadi korban banjir. Di saat warga tidur berdesakan dengan alas seadanya, Wiwiek justru beristirahat di kamar tidur mewah dan nyaman.
Terkait hal ini, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto memberikan klarifikasi. Menurutnya, tidak ada niat dirinya dan istri untuk bermewah-mewahan dengan menginap di hotel. Ia mengklaim mengungsi demi bisa memantau warga terdampak banjir.
Klarifikasi Wali Kota Bekasi
Tri berdalih memilih mengungsi ke hotel karena lebih strategis untuk akses ke berbagai titik banjir yang tersebar di Kota Bekasi.
"Iya benar, menginap di hotel karena lokasi strategis," jelasnya kepada awak media, Rabu, 5 Maret 2025, dikutip dari kanal News Liputan6.com. Tri menuturkan dirinya dan istri hanya sebentar menginap di hotel karena ada kegiatan memasak di dapur umum untuk para korban banjir.
"Karena istri saya saja jam 04.00 WIB sudah bantu-bantu masak buat makanan korban banjir. Jadi, saya enggak stay selamanya di hotel. Jam 06.00 WIB sudah meninggalkan hotel," ungkapnya.
Wiwiek memang terlihat turun membantu korban terdampak banjir Bekasi. Di sejumlah unggahan di akun Instagram-nya sejak Senin, 3 Maret 2025, perempuan berhijab itu semula membagikan kontak darurat evakuasi banjir yang bisa dihubungi warga Bekasi.
"Tetap waspada dan jaga keselamatan di tengah banjir❤️ Semoga semua dalam keadaan baik dan segera diberikan kemudahan," tulisnya di unggahan Instagram, Senin, 3 Maret 2025. Lalu Selasa, 4 Maret 2025, saat sejumlah wilayah Bekasi lumpuh akibat banjir, ia direkam mengunjungi sejumlah titik terdampak.
Status Tanggap Darurat di Bekasi
Banjir besar menerjang Kota dan Kabupaten Bekasi pada Selasa, 4 Maret 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Senin malam. Bencana ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir, melampaui dampak banjir tahun 2016 dan 2020. Ketinggian air bervariasi, dari 20 sentimeter hingga 3 meter, merendam rumah warga, kantor pemerintahan, jalan utama, mal, dan rumah sakit.
Akibatnya, aktivitas di Kota Bekasi lumpuh total, ribuan warga mengungsi, dan infrastruktur mengalami kerusakan signifikan. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan ekstrem dan luapan air dari Kali Bekasi, diperparah oleh alih fungsi lahan dan kerusakan lingkungan di hulu sungai.
Sekitar 16.000 jiwa terdampak banjir, dengan 5.000 jiwa mengungsi. Kecamatan Jatiasih menjadi wilayah terparah, dengan perumahan seperti Pondok Gede Permai dan Kemang IFI mengalami dampak terburuk. Bahkan Mega Mall Bekasi masih terendam banjir di area parkirnya pada pagi hari tanggal 5 Maret 2025. Jembatan Kemang Pratama dilaporkan ambrol.
Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi telah menetapkan status tanggap darurat dan melakukan berbagai upaya penanggulangan, termasuk evakuasi warga, pendirian dapur umum dan pos kesehatan, serta penyaluran bantuan.