Liputan6.com, Jakarta - Sebagai upaya meringankan tugas marbut (penjaga masjid) yang menjadi berlipat ganda selama bulan Ramadan, Dewan Masjid Indonesia (DMI) melanjutkan kolaborasinya dengan Unilever Indonesia. Melalui brand Wipol, mereka menghadirkan program “Gerakan Masjid Bersih 2025”. Di tahun ke-9, program ini berfokus untuk merangkul peranan masyarakat dan komunitas dalam mendukung tugas mulia para marbut atau marbot menjelang dan selama bulan Ramadan.
Marbut disebut punya peran sentral dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid, tapi jasa para marbut kerap terlupakan atau diabaikan sehingga mereka kerap bekerja secara sukarela tanpa dukungan dan apresiasi yang memadai. Terlebih di tengah padatnya agenda di bulan Ramadan di mana masjid dan segenap fasilitasnya menjadi lebih rawan kotor, para marbut memiliki kemampuan dan sarana pendukung yang terbatas untuk terus menjaga kebersihannya selama sebulan penuh.
"Peran penting marbot masjid ini seperti kita tahu sudah sejak dulu diakui bahkan sangat dihargai oleh Nabi Muhammad. Bahkan, di zaman Nabi dulu ada seorang marbot perempuan di masjid Nabawi yang sangat dihormati Rasulullah. Ia adalah Ummu Mahjan," kata Rudiantara selaku Wakil Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam konferensi pers Gerakan Masjid Bersih 2025 di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).
Rudiantara menamnbahkan, Ummu Mahjan begitu rajin membersihkan masjid Nabawi setiap hari. Di usianya yang sudah tua, ia tetap istiqomah melakukan pekerjaannya.
Sosok Ummu Mahjan pun menjadi salah satu orang yang sangat dihormati Rasulullah SAW. Bahkan, ketika Ummu Mahjan sakit Rasulullah pernah berpesan kepada sahabatnya apabila Ummu Mahjan meninggal dunia. maka jangan kuburkan ia sebelum Rasulullah menyalatkannya.
Rasulullah Menyalatkan Marbut Masjid
Ketika Ummu Mahjan wafat karena sakit, para sahabat pun mendatangi kediaman Rasulullah SAW setelah salat Isya, tapi ternyata beliau sudah tidur. Namun mereka tidak memberitahukan Rasulullah karena khawatir mengganggu istirahat beliau.
Mereka akhirnya langsung menguburkan Ummu Mahjan. Setelah beberapa hari berlalu kemudian Rasulullah menyadari bahwa Ummu Mahjan tak lagi terlihat di Nabawi. Rasulullah pun menanyakan keberadaan menanyakan keberadaan perempuan tersebut kepada para sahabat.
"Para sahabat lalu mengabarkan bahwa Ummu Mahjan sudah wafat beberapa hari lalu. Saat mendengar kabar itu, wajah Rasulullah pun langsung terlihat marah. Para sahabat lalu mengantar Rasulullah menuju makamnya. Setelah sampai, Rasulullah lalu berdiri di dekat makamnya dan melaksanakan salat gaib,” tutur Rudiantara.
"Salat gaib yang dilakukan Rasulullah menunjukkan bahwa ia sangat menghormati orang-orang yang mengurus masjid. Rasulullah bahkan rela datang ke kuburan Ummu Mahjan dengan berjalan kaki demi menyalati dan mendoakannya, karena keistiqomahan dan keikhlasannya membersihkan rumah Allah," lanjutnya.
Teuku Wisnu Ajak Kelurganya Jaga Kebersihan Masjid
"Perlu diketahui pula, bahwa tak sembarang orang dapat disalati oleh Rasulullah SAW. Dan kalau Rasulullah sudah menyalatkan dan mendoakan seseorang maka doanya pasti dikabulkan oleh Allah SWT," sambungnya.
Soal menjaga kebersiihan masjid juga menjadi perhatian pasangan artis Teuku Wisnu dan Shiireen Sungkar. Keduanya selalu mengajarkan soal kebersihan baik di rumah maupun di masjid atau di tempat-tempat ibadah lainnya seperti musala.
"Saya sering mengajak anak ke masjid terutama yang laki-laki. Di masjid saya selalu mengingatkan untuk menjaga kebersihan seperti juga di rumahm karena masjid ini kan disebut rumah Allah jadi harus benar-benar kita pelihara dan selalu rutin dibershkan," kata Teuku Wisnu.
"Kita juga bisa pakai pembersih lantai yang wangi apalagi kalau baunya khas yang wanginya bikin nyaman, bikin kita makin betah buat beribadah. Ini juga buat antisipasi kalau anak-anak kadang suka main atau tiduran di lantai, karena lantainya bersih jadi nggak terlalu masalah, tinggal kita ingatkan anak-anak supaya tidak bermain di dalam masjid," tambahnya.
Membersihkan Masjid di 15 Provinsi
Sebelumnya, “Gerakan Masjid Bersih 2025” telah melakukan kegiatan bersih-bersih masjid di empat masjid di empat kota, yaitu Masjid Agung Syuhada – Yogyakarta, Masjid Raya Baiturrahman – Semarang, Masjid Jami’atul Huda Ketaping – Padang, dan Masjid Al Magfirah – Surabaya. Sebagai puncak, Jakarta menjadi kota pelaksanaan terakhir dengan kegiatan bersih-bersih bersama 150 ibu-ibu di Masjid Raya Pondok Indah.
Lebih dari itu, selama bulan Ramadan program ”Gerakan Masjid Bersih 2025” juga kembali mendukung kebersihan 50.000 Masjid di 15 Provinsi melalui pendistribusian alat dan produk kebersihan. Salah satunya berisi produk pembersih lantai karbol dan disinfektan unggulan Wipol, yaitu Wipol Sereh dan Jeruk yang dapat mempermudah marbut menjaga kebersihan dan kehigienisan lingkungan masjid. Hal itu berkat bahan aktif yang terbukti secara klinis 100X efektif bunuh kuman maupun virus berbahaya.
Wisnu sendiri sudah beberapa kali mengikuti kegiatan atau program Gerakan Masjid Bersih di beberapa daerah. Dengan mengiuti kegiatan tersebut, pria 40 tahun ini juga mengakui peran penting marbut dalam menjaga kebersiihan masjid.
"Sudah beberapa kali ikutan bersih-bersih masjid ini, mungkin kedepannya nanti mau ajak anak-anak juga, supaya kita sama-sama makin aware sama kebersihan masjid dan lebih menghargai peran para marbut," tutupnya.