CHANDI 2025 Hasilkan Bali Cultural Intiative Declaration, Indonesia Ingin Jadi Pusat Diplomasi Budaya Dunia

1 week ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmi menutup perhelatan konferensi budaya internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di Denpasar, Bali, pada Kamis, 4 September 2025. Dalam sambutan penutupnya, ia kembali menegaskan harapannya agar forum itu bisa menjadi sarana memperkuat visi bersama menjadikan budaya sebagai alat perdamaian dan kesejahteraan bersama.

Hal itu selaras dengan isi deklarasi bersama 'Bali Cultural Intiative Declaration' yang diadopsi secara mufakat oleh 35 negara setelah pertemuan tingkat menteri yang diselenggarakan pada Rabu, 3 September 2025. Deklarasi tersebut menghadirkan komitmen bersama untuk mempromosikan keragaman budaya, melindungi nilai luhur warisan budaya, serta memperkuat diplomasi budaya sebagai jembatan untuk mewujudkan pembangunan global yang berkelanjutan dan inklusif. 

Fadli menjelaskan, "Melalui deklarasi, para delegasi telah menekankan bahwa budaya merupakan pilar pembangunan berkelanjutan, sekaligus ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim.”"

"Selain itu, budaya juga menegaskan pentingnya integrasi dalam strategi nasional, pemanfaatan pengetahuan tradisional untuk keanekaragaman hayati dan adaptasi masyarakat, serta meneguhkan diplomasi budaya sebagai jembatan perdamaian, dialog, dan pemahaman satu sama lain."

Deklarasi Bali dan Komitmen Global

Selama tiga hari penyelenggaraan, pada Rabu--Jumat, 3--5 September 2025, perhelatan CHANDI 2025 menghadirkan pertemuan para menteri, duta besar, seniman, budayawan, dan pakar dari berbagai negara. Forum ini membahas isu-isu strategis terkait pelestarian warisan budaya, diplomasi budaya, pembiayaan untuk masa depan kebudayaan, penguatan aksi iklim berbasis budaya, serta inovasi dalam bidang seni dan media.

Total ada 40 delegasi negara yang hadir, tetapi hanya 35 negara yang mengadopsi deklarasi budaya Bali. Ke-35 negara tersebut meliputi Albania, Aljazair, Armenia, Bangladesh, Belarus, Belgia, Brunei Darussalam, Bulgaria, Kamboja, Fiji, Georgia, Italia, India, Indonesia, Iran, Yordania, Laos, Libya, Malaysia, Mongolia, Oman, Pakistan, Palestina, Rusia, Rwanda, Serbia, Singapura, Siprus, Suriah, Tanzania, Thailand, Tunisia, Republik Uzbekistan, Venezuela, dan Zimbabwe.

Rangkaian Kegiatan dan Kearifan Lokal

CHANDI 2025 turut menghadirkan pelaku UMKM seni budaya berbasis kearifan lokal yang menawarkan berbagai kerajinan tangan dan kuliner tradisional. Kehadiran UMKM ini diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar sekaligus memberikan pengalaman otentik bagi para tamu undangan yang hadir.

Kekayaan budaya lokal Indonesia turut disuguhkan di hadapan para tamu kehormatan CHANDI 2025, mulai dari musik, tarian tradisi, hingga pembuatan keris, topeng tradisional, dan batik yang dibalut dalam kegiatan lokakarya. Menbud menekankan komitmen Indonesia dalam memperkuat budaya sebagai instrumen penting soft power, mendorong dialog antarbudaya, serta mengekspresikan nilai-nilai luhur bangsa yang berakar pada kreativitas, harmoni, dan warisan budaya.

Fadli mengungkapkan, "Sesuai Asta Cita ke-8, Presiden Prabowo Subianto memiliki visi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta memperkuat keselarasan hidup yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya. Untuk itu, kami percaya bahwa kebudayaan bukan hanya cerminan masa lalu, melainkan alat yang kuat untuk diplomasi dan pembangunan perdamaian."

Indonesia sebagai Pusat Diplomasi Budaya Dunia

Menutup pidatonya, Fadli mengajak seluruh delegasi yang hadir untuk terus berkomitmen dalam memajukan perdamaian serta menciptakan kolaborasi global melalui budaya. Dia juga mendorong negara-negara di dunia untuk dapat membangun komunitas yang damai demi keberlangsungan hidup umat manusia menuju dunia yang lebih baik.

Ia mengatakan, "Semoga semangat kolaborasi, persatuan, dan kreativitas yang tercermin dalam CHANDI 2025 dapat terus menginspirasi kemitraan antarbangsa serta memperkuat visi bersama kita tentang budaya untuk masa depan."

Dengan berakhirnya CHANDI 2025 di Bali, Indonesia menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat diplomasi budaya dunia. Melalui kolaborasi, pertukaran gagasan, dan semangat kebersamaan, perhelatan ini diharapkan menjadi titik tolak lahirnya inisiatif baru yang menjadikan budaya sebagai kekuatan strategis dalam mewujudkan perdamaian, kesejahteraan, dan masa depan yang berkelanjutan bagi seluruh umat manusia.

Foto Pilihan

Penari Reog Ponorogo dari Sedulur Warok Ponorogo Bekasi beraksi saat pembukaan acara Parade Wastra Nusantara 2025 yang di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025). (KapanLagi.com/Budy Santoso)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |