Bengok Craft: Ketika Eceng Gondok Menjadi Jalan Hidup Warga Desa

1 week ago 7

Liputan6.com, Semarang - Di Rawa Pening, Semarang, gulma eceng gondok sering dianggap hama yang mengganggu dan merusak ekosistem. Namun, di balik stigma itu, lahir sebuah kisah inspiratif dari Firman Setyaji. Melalui Bengok Craft, ia berhasil mengubah gulma menjadi sumber penghidupan sekaligus karya seni bernilai tinggi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa eceng gondok bisa menjadi solusi, bukan hanya masalah,” kata Firman saat mengenang awal mula usahanya di tahun 2019.

Bersama warga sekitar, ia mulai menganyam serat eceng gondok menjadi tas, sandal, hingga dekorasi rumah.

Tiga Pilar: Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

Bengok Craft dibangun dengan fondasi yang jelas. Pertama, memberi penghasilan tambahan bagi warga desa. Kedua, menghadirkan kebanggaan sosial lewat keterlibatan masyarakat dalam produksi.

“Kami percaya bahwa desa punya potensi besar untuk berkontribusi dalam ekonomi kreatif,” tegas Firman.

Dan ketiga, membantu menjaga Rawa Pening dengan memanfaatkan eceng gondok yang sebelumnya hanya dianggap gulma.

“Selain membantu lingkungan, kami juga memberikan nilai ekonomi bagi warga sekitar,” tambahnya.

“Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga Rawa Pening dan mengatasi masalah eceng gondok,” jelas Firman lagi.

Dari Desa ke Dunia

Kini, produk Bengok Craft telah menembus pasar luar negeri, mulai dari Singapura, Jepang, Italia, Dubai, hingga Spanyol.

“Mayoritas yang diminati adalah produk fashion and craft, seperti tas dan sandal,” ungkap Firman.

Sandal eceng gondok menjadi salah satu inovasi unik mereka karena tahan digunakan di luar ruangan. Firman pun menyimpan harapan besar.

“Kami ingin produk kami semakin dikenal dan bisa memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang,” harap Firman.

Jejak di Pameran Internasional

Kesuksesan itu tak lepas dari dukungan BRI lewat program UMKM EXPO(RT).

“BRI sangat mendukung kami, terutama dalam hal ekspor. Setelah pameran tahun 2022, kami bahkan mendapatkan buyer langganan dari Italia,” cerita Firman.

Ke depan, ia berharap order yang rutin bisa terus berdatangan.

“Harapannya, produk kami semakin dikenal dan ada order yang rutin. Dengan begitu, kami bisa melibatkan lebih banyak orang dan memberikan manfaat yang lebih besar,” ujarnya.

Bengok Craft kini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas mampu mengubah masalah lingkungan menjadi peluang global, serta menghadirkan kebanggaan baru bagi desa kecil di tepian Rawa Pening.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |