Liputan6.com, Jakarta Liburan ke Labuan Bajo bukan hanya soal keindahan pulau-pulau tropis atau sunsetnya saja, tetapi juga tentang mencicipi kekayaan kuliner yang menggambarkan identitas budaya Flores yang kuat. Dari makanan laut segar hingga camilan tradisional berbahan dasar jagung dan kelapa, olahan tradisional di sana memiliki daya pikat cita rasa yang dijamin membuat ketagihan.
Menariknya, beberapa makanan khas Labuan Bajo bukan hanya unik dari segi rasa, tetapi juga dari cara penyajian yang sangat tradisional, mulai dari dibungkus daun pisang, dibakar dalam bambu, hingga disajikan dengan fermentasi alami. Hal ini membuat pengalaman bersantap di kota seribu sunset ini kian berkesan dan menciptakan kenangan untuk kembali lagi di waktu mendatang.
Lantas, makanan apa saja yang wajib dicoba saat menginjakkan kaki di Labuan Bajo? Berikut ini adalah 15 rekomendasinya yang enak dan tak boleh dilewatkan, dirangkum Liputan6, Minggu (7/9).
1. Ikan Kuah Asam
Saat pertama kali mendarat di Labuan Bajo, jangan ragu untuk langsung mencicipi Ikan Kuah Asam yang menjadi favorit banyak wisatawan. Hidangan ini menghadirkan kombinasi sempurna antara segarnya ikan laut segar seperti kakap atau tuna dengan kuah asam berbumbu khas Flores. Rasa asamnya berasal dari asam jawa dan tomat, yang dipadukan dengan daun bawang dan rempah lokal.
Keunikan kuah asam ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga menstimulasi nafsu makan setelah perjalanan panjang. Disajikan hangat dengan nasi putih, kuah asam ini terasa ringan namun penuh rasa, cocok sebagai pembuka pengalaman kuliner di Labuan Bajo. Banyak wisatawan memilih makan di warung pinggir pantai agar suasana makan lebih autentik.
Selain kelezatannya, Ikan Kuah Asam juga mencerminkan kesederhanaan masakan lokal yang memaksimalkan bahan laut yang melimpah. Kamu akan menemukan bahwa kelezatan hidangan ini tidak kalah dengan sup seafood restoran mahal di kota besar.
2. Rumpu Rampe
Berikutnya, kamu bisa menjajal Rumpu Rampe yang merupakan hidangan khas yang dibuat dari daun pepaya muda dan bunga pepaya yang ditumis dengan bumbu rempah lokal. Meski terdengar sederhana, kombinasi rasa pahit dan gurih dari masakan ini justru menjadi daya tarik utamanya.
Bagi sebagian wisatawan, Rumpu Rampe bisa menjadi pengalaman rasa baru karena jarang ditemukan di tempat lain. Biasanya disajikan sebagai pelengkap lauk utama, namun bisa juga dinikmati sendiri dengan nasi hangat dan sambal. Penggunaan bahan lokal segar menjadikan hidangan ini sehat dan cocok untuk vegan.
Yang membuatnya istimewa adalah keberanian rasa: pahit yang khas justru menyegarkan, bukan membuat eneg. Itulah mengapa Rumpu Rampe sering jadi “hidden gem” kuliner bagi mereka yang ingin eksplorasi lebih jauh dari sekadar seafood.
3. Kolo: Nasi Bakar Bambu
Kolo adalah salah satu makanan paling khas dari Labuan Bajo yang disajikan dalam bentuk unik yakni nasi bakar yang dimasukkan ke dalam ruas bambu dan dibakar di atas bara api. Dalam prosesnya, nasi diberi bumbu dan potongan ikan atau daging, sehingga rasa rempahnya meresap sempurna.
Pengalaman menyantap Kolo bukan sekadar soal rasa, tetapi juga aroma. Bambu memberikan aroma khas yang tak bisa ditiru oleh panci atau oven modern. Biasanya, Kolo disantap saat acara adat, namun kini sudah banyak tersedia di restoran lokal untuk wisatawan.
Jika kamu mencari makanan yang benar-benar merepresentasikan teknik tradisional memasak orang Flores, maka Kolo wajib masuk daftar utama. Cocok disantap di pagi atau sore hari sebagai camilan berat.
4. Sambal Teri
Jangan remehkan kekuatan sambal saat berkuliner di Labuan Bajo. Salah satu sambal yang wajib dicoba adalah Sambal Teri, olahan sederhana namun menggoda yang terbuat dari ikan teri segar dan cabai lokal. Sambal ini tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi justru bisa menjadi bintang utama dalam satu sajian.
Aroma khas dari ikan teri yang digoreng kering lalu diaduk bersama sambal pedas memberikan rasa yang dalam dan tajam, cocok untuk mengangkat selera makan. Biasanya, sambal ini disajikan bersama nasi putih dan lauk seperti ikan bakar atau kolo. Namun banyak juga yang menikmatinya hanya dengan nasi, karena rasa gurih dan pedasnya sudah sangat memuaskan.
Keunikan sambal ini terletak pada kesegaran bahan dan ketulusan dalam proses memasaknya. Tidak seperti sambal kemasan, Sambal Teri Labuan Bajo benar-benar dibuat dengan rasa rumahan dan bumbu alami, menjadikannya ikon kuliner yang tidak boleh dilewatkan.
5. Jagung Bose
Saat kamu mencari makanan non-seafood yang tetap menggugah selera, Jagung Bose adalah pilihan yang tepat. Hidangan ini terbuat dari jagung putih yang ditumbuk kasar, lalu dimasak bersama kacang merah dan santan, menciptakan rasa manis-gurih yang seimbang.
Jagung Bose biasanya disajikan dalam mangkuk besar sebagai pengganti nasi. Teksturnya yang lembut namun padat menjadikan makanan ini sangat mengenyangkan. Masyarakat lokal sering menghidangkannya pada acara keluarga besar atau perayaan adat karena sifatnya yang bisa dinikmati ramai-ramai.
Kelezatan Jagung Bose bukan hanya pada rasanya, tetapi juga pada makna di baliknya. Ini adalah simbol pangan lokal yang bersahaja namun bernutrisi tinggi, mewakili kearifan lokal dalam memanfaatkan hasil bumi Flores secara maksimal.
6. Jagung Catemak
Berbeda dengan Jagung Bose yang kental, Jagung Catemak lebih menyerupai sup atau sayur berkuah yang disajikan hangat. Komposisinya terdiri dari jagung muda, kacang hijau, labu kuning, dan berbagai sayuran lokal yang dimasak dalam kuah bening segar.
Rasa dari Jagung Catemak sangat ringan namun tetap kaya akan umami dari sayur dan bahan alami. Ini adalah makanan yang sangat cocok disantap saat sore hari setelah seharian menjelajahi keindahan pulau-pulau di sekitar Labuan Bajo. Kuahnya yang hangat dan segar mampu memulihkan energi dengan cepat.
Yang membuat Catemak istimewa adalah nilai kesehatannya yaitu tanpa lemak, tinggi serat, dan sangat ramah bagi semua jenis diet, termasuk vegetarian. Tak heran jika makanan ini menjadi pilihan banyak wisatawan yang ingin tetap sehat tanpa kehilangan cita rasa lokal.
7. Roti Kompyang
Jika kamu mencari sarapan cepat yang mengenyangkan namun tetap khas daerah, Roti Kompyang adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan. Roti ini merupakan peninggalan budaya Tionghoa yang telah diadaptasi oleh masyarakat Labuan Bajo dengan sentuhan lokal. Teksturnya padat dan sedikit kenyal, mirip dengan bagel, namun dengan aroma khas dari taburan wijen di atasnya.
Biasanya, roti ini disajikan tanpa isian, tetapi bisa disantap bersama kopi Flores atau teh manis panas. Karena bentuknya yang pipih dan mudah dibawa, Roti Kompyang sering dijadikan bekal oleh warga maupun wisatawan yang ingin menjelajah pulau seharian. Rasanya yang netral membuatnya cocok dimakan kapan saja, baik untuk sarapan, kudapan sore, maupun sebagai oleh-oleh.
Keunikan Roti Kompyang adalah percampuran budaya yang harmonis dalam bentuk kuliner. Ia menjadi simbol bahwa Labuan Bajo bukan hanya kaya akan alam, tapi juga sejarah pertemuan antarbangsa yang hidup damai lewat makanan.
8. Rebok
Rebok mungkin terdengar asing di telinga sebagian wisatawan, tapi begitu mencicipinya, kamu akan mengerti mengapa makanan ini begitu istimewa. Dibuat dari kelapa parut yang disangrai dan dicampur dengan tepung terigu serta gula merah, Rebok menghadirkan rasa manis khas dan aroma sangrai yang menggoda.
Camilan ini sering disajikan pada upacara adat atau sebagai tanda penyambutan tamu, sehingga punya nilai sosial yang tinggi dalam masyarakat Flores. Bentuknya mirip dengan sagon, tetapi teksturnya lebih ringan dan rasa kelapanya lebih kuat. Cocok disantap bersama teh atau kopi sore hari sambil menikmati pemandangan laut dari pinggir dermaga.
Lebih dari sekadar kudapan, Rebok adalah bentuk penghormatan, baik kepada tamu, leluhur, maupun tradisi yang masih hidup di tengah gempuran modernitas. Ini makanan yang sederhana tapi punya makna mendalam.
9. Kue Pisang
Kue Pisang khas Labuan Bajo bukan sembarang banana cake yang biasa kamu temui di kota besar. Dibuat dari pisang matang asli yang dicampur dengan adonan tepung dan gula, lalu dikukus atau dipanggang, camilan ini menawarkan rasa manis alami yang lembut dan menyenangkan di lidah.
Biasanya, Kue Pisang disajikan dalam potongan kecil menyerupai bolu, dengan irisan pisang utuh di dalamnya. Karena menggunakan pisang lokal dan bahan segar, rasa manis yang dihasilkan tidak berlebihan, dan aromanya sangat menggoda. Kamu bisa menemukan kue ini di pasar tradisional atau kafe lokal yang menyajikan makanan rumahan.
Tak hanya cocok sebagai teman minum kopi atau teh, Kue Pisang juga sering dijadikan oleh-oleh karena daya tahannya cukup baik. Ini adalah bukti bahwa makanan manis tak perlu rumit untuk bisa meninggalkan kesan yang kuat.
10. Pia Bajo
Jika kamu sedang mencari oleh-oleh khas Labuan Bajo yang mudah dibawa pulang namun tetap otentik, Pia Bajo adalah jawabannya. Kue kering ini terinspirasi dari pia legendaris seperti dari Bali atau Malang, namun dengan sentuhan rasa dan tekstur yang unik khas Flores. Salah satu varian terpopuler adalah isi cokelat dan kacang hijau.
Bentuknya bulat pipih, dengan kulit luar yang renyah namun rapuh, dan isian manis yang lembut di dalam. Rasanya pas, tidak terlalu manis dan cocok untuk semua usia. Pia Bajo bisa ditemukan di toko oleh-oleh atau gerai UMKM yang tersebar di pusat kota Labuan Bajo.
Lebih dari sekadar camilan, Pia Bajo mencerminkan bagaimana masyarakat lokal mengadaptasi tren kuliner dari luar dan menjadikannya bagian dari identitas daerah. Membawa pulang Pia Bajo berarti membawa pulang sepotong rasa Labuan Bajo dalam bentuk yang manis dan elegan.
11. Ikan Bakar
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke kota pesisir tanpa mencicipi Ikan Bakar Labuan Bajo yang terkenal akan kesegarannya. Ikan yang digunakan biasanya langsung ditangkap dari laut Flores, lalu dibumbui dengan racikan khas yakni menggunakan bawang putih, cabai, dan perasan jeruk nipis sebelum dibakar di atas bara api.
Aroma asap dari pembakaran alami ini menambah kedalaman rasa pada daging ikan yang sudah lembut dan manis alami. Disajikan dengan sambal Flores yang pedas segar dan nasi hangat, hidangan ini menjadi favorit semua kalangan, dari wisatawan lokal hingga mancanegara. Banyak restoran tepi pantai menyajikan menu ini dengan pemandangan matahari terbenam yang menambah kenikmatan bersantap.
Ikan Bakar Labuan Bajo bukan sekadar menu makanan, tetapi bagian dari ritual wajib saat menginjakkan kaki di tanah Nusa Tenggara Timur. Rasanya bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga meninggalkan kesan mendalam di hati setiap pelancong.
12. Sate Ikan
Bagi pecinta sate, Labuan Bajo menyajikan versi khasnya yang menggunakan ikan segar sebagai bahan utama. Tidak seperti sate ayam atau kambing yang umum di Jawa, Sate Ikan di sini lebih ringan namun tetap kaya rasa berkat bumbu marinasi tradisional yang meresap sempurna.
Sate biasanya dibakar di atas arang hingga permukaannya sedikit karamelisasi, menciptakan tekstur renyah di luar namun lembut di dalam. Disajikan dengan sambal kecap atau sambal terasi khas Flores, hidangan ini sangat cocok disantap sebagai makan siang ringan atau camilan sore hari setelah snorkeling atau island hopping.
Kelebihan Sate Ikan terletak pada kesegarannya dan cara masaknya yang tidak membuat amis. Ini membuat hidangan ini sangat digemari oleh mereka yang tidak terlalu suka seafood berat, tapi tetap ingin menikmati kekayaan laut Labuan Bajo.
13. Nasi Tepo
Nasi Tepo adalah sajian khas Flores yang sering dianggap sebagai “comfort food” bagi warga lokal. Dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dengan bumbu lokal yang kaya rasa, nasi ini biasanya disajikan bersama lauk sederhana seperti ikan goreng, ayam, dan sambal khas Flores. Rasa nasi menjadi lebih harum dan gurih karena aroma alami dari daun pisang.
Hidangan ini banyak dijumpai di pasar tradisional maupun rumah makan kecil yang mempertahankan resep-resep lama. Nasi Tepo adalah contoh sempurna bagaimana penyajian tradisional justru memperkuat pengalaman kuliner. Dalam satu gigitan, kamu bisa merasakan tekstur pulen nasi yang menyatu dengan rasa smoky dari daun pembungkusnya.
Lebih dari sekadar nasi, Tepo adalah simbol budaya makan masyarakat Labuan Bajo yang praktis, padat gizi, dan selalu disajikan dengan rasa hormat. Ini adalah menu ideal untuk makan siang di sela-sela aktivitas jelajah alam.
14. Ayam Taliwang
Meski Ayam Taliwang lebih dikenal berasal dari Lombok, versi Labuan Bajo memiliki ciri khas tersendiri, terutama dalam penggunaan rempah dan teknik pembakaran. Daging ayam yang dibakar perlahan dengan bumbu cabai, bawang merah, bawang putih, dan kemiri menghasilkan tekstur empuk dan rasa yang menyengat lidah.
Di Labuan Bajo, ayam ini sering disajikan dengan nasi putih hangat dan sambal terasi khas Flores, menciptakan perpaduan rasa pedas, gurih, dan sedikit manis. Level kepedasannya bisa disesuaikan, tetapi umumnya disajikan cukup “menggigit”, cocok untuk kamu yang suka tantangan rasa.
Ayam Taliwang di sini menjadi salah satu menu favorit wisatawan karena mampu memberikan sensasi “kick” yang menyegarkan, terutama setelah seharian beraktivitas di bawah matahari tropis. Ini adalah pilihan sempurna untuk makan malam penuh energi.
15. Papeda dengan Ikan
Untuk menutup rangkaian petualangan kuliner di Labuan Bajo, hidangan tradisional Papeda ikan layak kamu coba. Papeda adalah bubur sagu kenyal yang biasa disajikan dengan ikan kuah kunir atau ikan kuah asam, menghasilkan kombinasi lembut, gurih, dan sedikit pedas yang unik. Meskipun teksturnya berbeda dari nasi, papeda mengenyangkan dan mengandung nilai gizi tinggi.
Papeda menjadi titik penutup yang sempurna untuk menggambarkan kedalaman dan keanekaragaman kuliner khas Indonesia Timur di Labuan Bajo. Tak hanya soal laut dan ikan, tetapi juga tentang akar budaya, sejarah pangan lokal, dan cara sederhana masyarakat menyatu dengan alam.
People Also Ask
1. Apa saja makanan khas Labuan Bajo yang paling populer di kalangan wisatawan?
Beberapa makanan yang paling populer antara lain Ikan Kuah Asam, Kolo, Ikan Bakar, dan Ayam Taliwang karena rasanya yang kuat dan penyajiannya yang unik.
2. Di mana tempat terbaik untuk mencoba kuliner tradisional di Labuan Bajo?
Warung lokal di sekitar pelabuhan, pasar tradisional, dan beberapa restoran di Jalan Soekarno Hatta adalah tempat terbaik untuk mencicipi makanan otentik.
3. Apakah ada makanan khas Labuan Bajo yang cocok untuk vegetarian?
Ya, seperti Rumpu Rampe, Jagung Catemak dan Papeda adalah pilihan yang ramah untuk vegetarian.
4. Apakah kuliner Labuan Bajo pedas?
Sebagian besar hidangan, terutama sambal teri dan ayam taliwang, memang cukup pedas, namun level pedas bisa disesuaikan di beberapa tempat makan.
5. Oleh-oleh apa yang bisa dibawa pulang dari Labuan Bajo?
Pia Bajo dan Roti Kompyang adalah oleh-oleh khas yang praktis, tahan lama, dan disukai banyak wisatawan.