Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provaktor Pembakar Gedung Grahadi, Beberkan Perannya

5 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta Kabdi Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, pihaknya telah menangkap dua orang terduga provokator atau yang disebut mengajak massa untuk berbuat rusuh dan membakar Gedung Grahadi Surabaya beberapa waktu lalu.

Diketahui, gedung Grahadi dibakar imbas dari demo yang berujung ricuh di kota Surabaya beberapa hari lalu.

"Dari pengembangan ada dua pelaku yang mengaku mengerahkan atau mengajak massa kurang lebih 70 orang untuk bersama melakukan upaya perusakan kerusuhan pembakaran di gedung Grahadi," kata Jules kepada awak media, Minggu (7/9/2025).

Adapun, dua pelaku tersebut ditangkap Polda Jatim pada Kamis, 4 September 2025 malam. Disebut, keduanya menyebarkan ujaran kebencian di media sosial dan memprovokasi kegiatan melawan hukum atau tindakan vandalisme.

"Statusnya masih dalam proses. Pengakuan dua orang ini dia mengumpulkan sekitar 70 orang. Kita belum tahu jumlah pasti. Apa benar hanya 70 atau lebih itu namun dia berkumpul di warkop yang ada di Surabaya," ungkap Jules.

Periksa Ponsel Diduga Pelaku

Jules menuturkan, pelaku tak mengakui bahwa dirinya murni mengumpulkan, 70 orang tersebut, namun yang bersangkutan merupakan salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap untuk mencari massa.

"Jadi dia tidak mengakui, bahwa dia murni mengumpulkan 70 (orang). Namun, dia termasuk salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap, untuk mencari massa, mencari tempat titik kumpul," jelas dia.

Jules juga menegaskan, pihaknya masih memeriksa ponsel milik dua terduga tersangka tersebut yang telah disita. Di mana, pihaknya juga  mendalami jaringan massa perusuh yang melakukan perusakan atau pembakaran gedung Grahadi, Mapolsek Tegalsari dan pos lantas di Surabaya.

Khofifah Prihatin Gedung Grahadi Dibakar Massa

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyayangkan aksi demonstrasi di Surabaya berujung ricuh hingga membuat Gedung Negara Grahadi terbakar karena dilempari molotov oleh massa. Sebab, kata dia Gedung Grahadi merupakan bagian dari cagar budaya.

"Iya tentu itu bagian dari cagar budaya, kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/9/2025).

Khofifah mengatakan dirinya sempat menemui massa aksi  sebelum terjadinya pembakaran di Gedung Grahadi. Dia juga menampung sejumlah tuntutan mereka yang meminta agar teman-temannya yang ditahan di Polrestabes dapat dikeluarkan.

"Jadi yang malam itu sampai dini hari ya sampai setengah 2 yang anggota keluarganya sudah datang menjemput semua dipulangkan," ujarnya.

Kantor Wagub

Dia menuturkan Gedung Grahadi saat ini sudah dipasangkan garis polisi. Khofifah menyebut Polrestabes Surabaya sedang mengidentifikasi kerusakan-kerusakan di Gedung Grahadi yang terbakat karena dilempar bom molotov.

"Proses pemeriksaan oleh Poltabes untuk melihat sisi-sisi Grahadi yang rusak karena proses pelemparan bom molotov itu semua bisa terindentifikasi," tutur Khofifah.

Khofifah juga membantah rumah Wakil Gubernur Jawa Timur dijarah dan dibakar oleh massa. Dia menjelaskan bahwa yang dibakar adalah kantor Wakil Gubernur yang berada di Gedung Grahadi.

"Ndak, bukan, jadi itu kantor Wagub di Grahadi, bukan rumah. Itu lah yang terbakar bagian depan barat itu adalah kantor kerjanya Pak Wagub. Jadi di Grahadi bukan hanya untuk gubernur, tapi juga untuk wagub," tutur Khofifah.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |