Pesan Simpatik Raja Charles III untuk Korban Gempa Myanmar di Tengah Pemulihan Kesehatan Akibat Efek Samping Obat Kanker

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III menyelang masa istirahatnya untuk mengirimkan pesan simpatik pada para korban gempa Myanmar yang dampaknya juga dirasakan warga Thailand. Raja Inggris itu baru saja keluar dari rumah sakit pada Kamis, 27 Maret 2025, setelah mengalami efek samping dari pengobatan kankernya.

Pesan Raja Charles itu dibagikan di saluran media sosial resmi keluarga Kerajaan Inggris, termasuk akun Instagram Story @theroyalfamily, pada Sabtu (29/3/2025). Pesan itu berbunyi:

"Teruntuk rakyat Myanmar. Istri saya dan saya sangat terkejut dan sedih mendengar tentang gempa bumi yang menghancurkan di Myanmar, dengan hilangnya nyawa yang tragis dan kerusakan yang mengerikan pada rumah, bangunan, dan mata pencaharian, belum lagi kehancuran pagoda suci, biara, dan tempat ibadah lainnya.

Saya tahu bahwa rakyat Myanmar terus menanggung begitu banyak kesulitan dan tragedi dalam hidup Anda, dan saya telah lama mengagumi ketahanan dan semangat Anda yang luar biasa.

Pada saat yang paling sulit dan menyayat hati ini, istri saya dan saya menyampaikan simpati kami yang terdalam kepada semua orang yang telah menderita tragedi mendalam kehilangan orang yang dicintai, rumah mereka, dan mata pencaharian mereka yang berharga."

Pesan itu dikirim dari Highgrove Estate, Gloucestershire, tempatnya yang dipilih untuk memulihkan diri dari pengobatan kanker. Pesan tersebut ditutup dengan kata 'Charles R' sebagai simbol bahwa surat itu ditulis secara personal oleh Raja Inggris tersebut.

Promosi 1

Raja Charles III Terkena Efek Samping Pengobatan Kanker

Sebelumnya, Raja Charles III kembali masuk rumah sakit pada Kamis pagi, 27 Maret 2025. Menurut pernyataan yang disampaikan oleh pihak Istana Buckingham, Raja Inggris itu memerlukan observasi singkat dari ahli medis.

"Yang Mulia sekarang telah kembali ke Clarence House dan sebagai tindakan pencegahan, berdasarkan saran medis, program harian besok juga akan dijadwalkan ulang," kata pihak istana, dikutip dari CNN, Jumat, 28 Maret 2025.

"Yang Mulia ingin menyampaikan permohonan maafnya kepada semua orang yang mungkin merasa tidak nyaman atau kecewa akibatnya," imbuhnya.

Diketahui bahwa Raja Charles sebelumnya dijadwalkan untuk menerima surat kepercayaan dari duta besar tiga negara pada harinya masuk rumah sakit.  Sementara pada hari ini, ia dijadwalkan untuk melakukan empat tugas publik di Birmingham, Inggris tengah.

"Dia sangat berharap bahwa mereka dapat dijadwalkan ulang pada waktunya dan menawarkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang telah bekerja keras untuk menjadikan kunjungan yang direncanakan menjadi mungkin," kata juru bicara Istana Buckingham.

Raja Charles Terlihat Menyapa Publik Sebelum Pergi dari London

Pernyataan dari istana keluar pada Kamis malam untuk memberi Raja waktu untuk berkonsultasi dengan staf dan tim medisnya setelah dia kembali ke Clarence House. Charles dikatakan dalam keadaan baik pada Kamis malam setelah perawatan, terus bekerja membereskan dokumen negara dan melakukan panggilan telepon dari ruang kerjanya di Clarence House, menurut sumber kerajaan kepada CNN. Dia dan Ratu Camilla masih diperkirakan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Italia pada April 2025.

Mengutip Hello Magazine, Sabtu (29/3/2025), kemunculan perdananya seusai keluar dari rumah sakit adalah pada Jumat pagi, 28 Maret 2025. Ia tampak senang melihat warga yang menunggunya saat meninggalkan Clarence House. Bahkan, ia melambaikan tangan kepada para penonton sebelum berlalu menuju kediamannya di Highgrove dengan menaiki mobil hitam.

Sebelum keberangkatannya, Putri Anne sempat mengunjungi kakaknya secara singkat. Mengingat rumahnya di Gatcombe Park tidak jauh dari Rumah Highgrove milik Raja Charles, kemungkinan mereka akan berkumpul lagi di pedesaan selama beberapa hari mendatang. 

Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand

Gempa dangkal magnitudo 7,7 mengguncang wilayah barat laut Kota Sagaing di Myanmar tengah pada Jumat siang, disusul beberapa menit kemudian oleh gempa susulan magnitudo 6,4. Gempa menghancurkan bangunan, merobohkan jembatan, dan merusak jalan di berbagai wilayah Myanmar, dengan kerusakan parah dilaporkan terjadi di kota terbesar kedua, Mandalay.

Dalam pernyataan pada Sabtu seperti dilansir AFP, tim informasi junta Myanmar menyatakan bahwa 1.002 orang dikonfirmasi tewas akibat gempa, dengan 2.376 lainnya luka-luka. Menurut ahli geologi Amerika Serikat (AS), ini adalah gempa terbesar yang melanda Myanmar dalam lebih dari satu abad. Guncangannya cukup kuat hingga merusak bangunan-bangunan di Bangkok, yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa.

Penyelamat di ibu kota Thailand bekerja sepanjang malam mencari para pekerja yang terjebak ketika sebuah gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang sedang dibangun roboh, berubah dalam hitungan detik menjadi tumpukan puing. Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 10 orang dikonfirmasi tewas di seluruh kota, sebagian besar akibat runtuhnya gedung pencakar langit tersebut.

Namun, hingga 100 pekerja masih belum ditemukan di lokasi gedung, yang berada dekat Chatuchak Market, tempat wisata populer bagi turis. "Kami melakukan yang terbaik dengan sumber daya yang ada karena setiap nyawa penting," kata Chadchart kepada para wartawan di lokasi kejadian. "Prioritas kami adalah bertindak secepat mungkin untuk menyelamatkan mereka semua."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |