Isak Tangis Iringi Pemakaman 7 Korban Kecelakaan Maut Bus di Bromo

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jember - Kecelakaan maut bus pariwisata yang terjadi di lereng Gunung Bromo tepatnya di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, itu menyisakan duka mendalam. Akibat peristiwa nahas itu, sebanyak delapan orang dilaporkan meninggal dunia, tujuh di antaranya sudah dimakamkan di Jember, Jatim, Minggu malam (14/9/2025). 

Ketujuh jenazah korban yang dibawa ke Jember, antara lain:

  1. Bela Puteri Kayila Nurjati (10)
  2. Hendra Pratama (37)
  3. Arti Wibowati (34)
  4. Wardatus Soleha (35)
  5. Aiza Fahrani Agustin (7)
  6. Desi Eka Agustini (33)
  7. Nasha Azkiya Naygara (14)

Sedangkan jenazah korban atas nama Hesti Purba Wredhamaya (39), dimakamkan di Madiun sesuai permintaan keluarga.

Pemilik RSBS Jember Faida, dalam keterangan resminya Senin (15/9/2025) mengatakan, semua korban kecelakaan maut bus tersebut merupakan karyawan RSBS dan keluarganya.

"Tiga di antaranya masih anak-anak," kata Faida.

Tujuh jenazah korban kecelakaan itu dibawa ke halaman parkir RSBS untuk disalati puluhan karyawan dan keluarga, serta kerabat yang sudah memenuhi rumah sakit milik mantan Bupati Jember Faida itu sejak Minggu sore (14/9/2025), setelah mendengar kabar rombongan karyawan RSBS mengalami kecelakaan bus di Bromo.

Diiring isak tangis dan suasana haru, usai disalatkan, tujuh jenazah tersebut diserahkan kepada keluarganya masing-masing untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di sekitar rumah duka korban.

"Untuk korban yang mengalami luka sedang hingga berat sebanyak 17 orang, namun hanya 15 korban yang bisa dibawa untuk dirawat di RSBS, karena dua korban lainnya terpaksa dirawat, karena kondsinya belum stabil dan masih kritis," tuturnya.

Faida menjelaskan sebagian korban yang mengalami luka berat harus menjalani operasi, sehingga pihak RSBS langsung melakukan tindakan operasi dan melakukan perawatan intensif secara maksimal.

"Kami berharap dua korban yang kritis dirawat di RSUD Tongas dan RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo dapat membaik dan bisa dibawa ke RSBS untuk perawatan intensif," ujarnya.

Pihak RS Tidak Tahu Soal Wisata ke Gunung Bromo

Saat ditanya terkait dengan kegiatan wisata sejumlah karyawan RSBS dan keluarganya di Gunung Bromo, Faida mengaku tidak tahu, karena kegiatan itu murni inisiatif karyawan RSBS secara mandiri yang merayakan kelulusan setelah wisuda S1 bersama keluarga masing-masing.

"Jadi, memang dari pihak RSBS tidak tahu keberangkatan mereka ke Gunung Bromo sampai terdengar musibah kecelakaan yang terjadi itu," katanya.

Dari delapan korban kecelakaan maut yang meninggal tersebut, ada satu keluarga yang menjadi korban, yakni Hendra Pratama bersama istri dan anaknya.

Kecelakaan Maut

Sebelumnya kecelakaan maut kendaraan bus Hino IND'S 88 Nopol P-7221-UG yang membawa rombongan keluarga karyawan RSBS Jember dikemudikan Al Bahri dengan kernet Mergi membawa penumpang 52 orang turun dari Gunung Bromo.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, pada saat kondisi jalan menurun dan menikung ke kiri, kendaraan itu mengalami gagal fungsi rem, sehingga laju kendaraan tetap ke kanan menabrak pembatas jalan sebelah kanan, kemudian menabrak sepeda motor nomor polisi N-2856-OE pada Minggu (14/9) sekitar pukul 11.45 WIB.

Akibat dari kecelakaan tersebut sebanyak delapan orang meninggal dunia, sedangkan sisanya mengalami luka berat dan ringan yang dirawat di RSUD Dr Saleh, RSU Ar-Rozy, RSU Tongas, Puskesmas Sukapura, Lumbang, dan Wonomerto.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |