Gibran Bagi-Bagi Skincare Saat Tinjau Program MBG, Ahli Gizi Ungkap 3 Tips Perawatan Kulit Abadi

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Aksi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bagi-bagi skincare saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 13 Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025 dikritik ahli gizi dr. Tan Shot Yen. Menurutnya, itu tidak sesuai dengan tujuan sekolah.

"Berani begini di sekolah saya dijejer depan aula sekolah tiga hari," tulis dr. Tan di Instagram Story-nya, Kamis. "Kenapa promosi kok tidak sesuai tujuan sekolah?"

Menyambung itu, dr. Tan mengunggah pendapatnya di feed akunnya, Jumat, 21 Februari 2025, menulis, "Kembali ke fitrah. Kembali ke jalan yang benar. Bukan bikin sebagian orang kaya dan tenar, dan kalian punya ketergantungan bikin boncos malah ga cetar!"

Ia juga menyebut setidaknya tiga skincare abadi. "Satu, ajarkan anak sekolah PHBS pola hidup bersih dan sehat. Cuci muka pake sabun, bukan cleasing lotion. Potong kuku pendek, bukan panjang-panjang sarang kuman. Jijik. Udah ya ga usah endorse skincare," ungkapnya.

Dokter Tan menyambung, "Kedua benahi gizi seimbang: ajari makan sayur dan buah. Kaya anti oksidan asli. Serat bagus bikin boker lancar. Sembelit bikin probiotik tewas di usus. Kekebalan tubuh buruk. Tiga, singkirkan sabotase kulit rusak dan mudah keriput: aneka asupan bergula, asin, gorengan."

Sebagian warganet mendukung narasi itu. "Sepertinya tugas beliau rada mleset sih, sekelas wapres ngurusin skincare anak sekolah," kata salah satu pengguna, sementara yang lain berkomentar, "Udah ya wapres gausa bagi-bagi skincare ke anak sekolahan yang katanya biar ga jerawatan. Makan sehat aja plis 😢."

Sedikan Stand Skincare Lokal

Di video akun Instagram-nya, Gibran tampak tidak sekadar memberi skincare. Ia pun menyediakan stand skincare lokal dan makeup di sekolah tersebut.

"Setelah meninjau program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dan Puskesmas Kecamatan Koja, saya datang ke SMA Negeri 13 Jakarta Utara, untuk memastikan kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG)," tulisnya.

Putra sulung Jokowi ini menyambung, "Sebelumnya, saya pernah menginisiasi ’Razia Ganteng’ untuk para siswa. Kali ini, giliran para siswi untuk Merawat Wajah. Semoga inisiatif ini dapat meningkatkan kepedulian siswa siswi terhadap kebersihan dan kesehatan diri, agar bisa sama-sama glowing dan lebih percaya diri dalam beraktivitas."

Awal bulan ini, Gibran memang mendatangi sekolah untuk menerapkan disiplin pada para siswa berambut panjang. Ia mendatangkan langsung tukang cukur handal untuk memotong rambut para siswa di sejumlah sekolah.

Di unggahan akun Tiktok-nya, Gibran berbagi momen blusukan di SMA Negeri 4 Depok. Suami Selvi Ananda ini menyebut gebrakan barunya ini sebagai "Razia Ganteng."

Razia Ganteng

"Razia Ganteng untuk siswa-siswi agar tampil rapi dan menarik," tulis Gibran dalam keterangan unggahannya, Kamis, 6 Februari 2025. "Kita datangkan langsung @captainbarbershopid ke sekolah."

Bila biasanya razia rambut jadi momok untuk banyak siswa, cara Gibran justru diapresiasi para siswa. Seorang siswa mengaku, adanya barber handal datang langsung ke sekolah membuatnya lega karena tidak dicukur oleh bapak atau ibu guru.

Pekan ini, Gibran memantau program MBG di SMK Negeri 48 Jakarta, Jumat siang, 21 Februari 2025. Kanal News Liputan6.com mengutip siaran pers, Gibran meninjau kelas-kelas yang tengah bersiap makan siang dengan menu ala Barat, yaitu spageti ayam, tumis sayur, tahu kecap, dan pisang.

"Wapres terlihat memberi motivasi dan nasihat pada anak-anak yang tengah beranjak dewasa tersebut untuk menikmati dan menghabiskan makanannya," bunyi siaran pers. Saat kunjungannya, Gibran mengingatkan bahwa standar gizi yang diberikan dalam menu MBG harus sesuai kriteria yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN)

Tuai Pro Kontra

Gibran mengaku bahwa pemantauan gizi dalam setiap menu sangat penting, karena tujuan utama program ini bukan sekadar memberi makanan, tapi memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Dengan begitu, program ini dapat mewujudkan generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan berdaya saing.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan pentingnya menanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak dini. Salah satu cara sederhana untuk menunjukkan rasa syukur adalah dengan tidak menyia-nyiakan makanan yang telah disediakan. 

Kendati demikian, program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran ini sebenarnya masih menuai pro kontra. Kanal Bisnis Liputan6.com melaporkan, ratusan pelajar di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan menggelar aksi damai menolak program MBG pada Senin, 3 Februari 2025.

Pendemo meneriakkan bahwa yang dibutuhkan masyarakat Papua adalah pendidikan gratis dan berkualitas, bukan sekadar bantuan makan gratis. Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki tantangan besar dalam sektor pendidikan. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |