Dukung Upaya Cegah Stunting, Sido Muncul Raih Gold Genting Award 2025 dari BKKBN

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) meraih penghargaan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN).

Sido Muncul meraih Penghargaan Mitra Swasta Predikat Gold dalam Genting Collaboration Summit 2025 yang digelar di Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2025.

Perusahaan jamu dan farmasi ini dinilai layak meraih penghargaan kategori gold berkat kontribusinya dalam memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada keluarga berisiko stunting dalam tiga tahun terakhir.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Kemendukbangga/BKKBN Wihaji kepada Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat.

Atas raihan tersebut, Irwan menuturkan rasa syukur dan terima kasih atas apresiasi yang pemerintah berikan kepada Sido Muncul.

“Terima kasih kepada Kemendukbangga/BKKBN dan seluruh penyelenggara acara ini. Kami merasa terhormat karena usaha kecil yang kami lakukan mendapat apresiasi. Penghargaan ini semakin memotivasi Sido Muncul untuk terus berkontribusi dalam upaya penurunan stunting,” ujar Irwan.

Pria 78 tahun ini juga menuturkan bahwa lewat acara Genting Collaboration Summit 2025 bisa menjadi wadah kolaborasi antar berbagai sektor termasuk pemerintah dengan swasta, lalu para ahli dan masyarakat dalam mencegah stunting.

"Stunting bukan hanya tugas pemerintah. Dunia usaha, media, akademisi, semua punya peran. Saya senang menjadi bagian dari upaya besama ini," kata Irwan.

Sido Muncul Beri Bantuan Tunai ke 800 Anak untuk Cegah Stunting

Sido Muncul telah membantu 864 anak Indonesia lewat pemberian Rp 500 ribu per bulan selama enam bulan. Bantuan tersebut disalurkan ke rekening dari ibu penerima manfaat.

Penerima manfaat bantuan ini pun didapatkan dari puskesmas kemudian dicek kembali oleh tim Sido Muncul. Hal ini dilakukan agar penerima manfaat tepat sasaran.

Mengenai uang tunai yang diberikan ke ibu penerima manfaat, Irwan mengatakan punya alasan. Menurutnya bantuan tunai lebih efektif dan cepat bisa dimanfaatkan ibu untuk mencegah anak stunting. "Tidak ada yang lebih sayang anak dibanding ibunya sendiri," kata Irwan.

Ia juga mengatakan alasan pemberian bantuan tidak dalam bentuk makanan arena rentan timbulkan masalah seperti penyimpanan dan risiko penyalahgunaan.

"Kalau dalam bentuk makanan, ongkosnya banyak dan rawan masalah. Kalau uang langsung sampai tidak perlu lewat kelurahan, tidak perlu biaya tambahan," jelasnya.

Tak cuma bantuan tunai, Sido Muncul juga memberikan produk kesehatan seperti Anak Sehat dan Tolak Angin Aanak untuk mendukung kesehatan anak.

Apresiasi dari Kemendukbangga/BKKBN

Di kesempatan itu, Wihaji menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap Sido Muncul serta ratusan pihak lain yang terlibat dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Genting merupakan program kolaborasi masyarakat untuk membantu Keluarga Berisiko Stunting melalui dukungan gizi, edukasi, dan pendampingan. Program ini diluncurkan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak sebagai orang tua asuh.

"Seluruh kabupaten di 514 kabupaten/kota, semua ada orang tua asuhnya, ada yang dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau dari korporasi yang lain," kata Wihaji.

Lebih lanjut, Wihaji menjelaskan bahwa Genting terinspirasi dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang populer pada 60–70-an.

“Saya laporkan kepada Bapak Presiden, dan alhamdulillah beliau mengapresiasi karena program ini memungkinkan pergerakan cepat untuk kebutuhan mendesak,” ujarnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |