Liputan6.com, Jakarta - Dalam rutinitas perawatan kulit, double cleansing jadi langkah krusial untuk memastikan wajah benar-benar bersih dari sisa makeup, kotoran, dan polusi. Langkah pertama dalam proses ini sering kali melibatkan pembersih berbasis minyak, yang secara efektif melarutkan kotoran dan sebum tanpa mengeringkan kulit.
Dua pilihan populer yang sering jadi perdebatan adalah cleansing balm dan cleansing oil. Keduanya dirancang untuk fungsi serupa, yakni mengangkat noda membandel yang tidak bisa diatasi pembersih berbasis air saja.
Meski memiliki tujuan yang sama, yaitu membersihkan secara mendalam, cleansing balm vs oil memiliki karakteristik unik yang membedakan keduanya, mulai dari tekstur, kemasan, hingga kecocokan untuk jenis kulit tertentu. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda menentukan pilihan terbaik untuk kebutuhan kulit Anda, seperti dirangkum dari Zicail, Kamis, 2 Oktober 2025.
Cleansing Oil
Cleansing oil adalah pembersih wajah berbasis minyak dengan tekstur cair yang bervariasi, dari sangat encer hingga cukup kental. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya untuk teremulsi saat bertemu air, mengubahnya jadi tekstur, seperti susu yang mudah dibilas tanpa meninggalkan residu berminyak di kulit.
Produk ini umumnya dikemas dalam botol dengan pompa, menjadikannya praktis dan higienis untuk penggunaan sehari-hari. Cleansing oil sangat direkomendasikan untuk kulit berminyak karena kemampuannya yang luar biasa dalam melarutkan sebum atau minyak berlebih yang diproduksi wajah.
Selain itu, cleansing oil efektif membersihkan berbagai kotoran, seperti sisa makeup, tabir surya, dan sebum. Teksturnya yang ringan membuatnya cepat melelehkan makeup, bahkan yang waterproof sekalipun, tanpa membuat kulit terasa berat atau berminyak.
Cleansing Balm
Berbeda dengan cleansing oil, cleansing balm hadir dalam tekstur semi-padat menyerupai krim atau balsem. Saat diaplikasikan ke wajah, tekstur buttery ini akan meleleh dan berubah jadi minyak, memberikan pengalaman pembersihan yang lembut dan nyaman karena tidak mudah menetes.
Kemasan cleansing balm biasanya berupa wadah jar atau tube, sering kali dilengkapi spatula untuk menjaga kebersihan produk. Formula cleansing balm sangat cocok untuk kulit kering, sebab itu membersihkan kotoran tanpa menghilangkan kelembapan alami kulit, bahkan cenderung memberikan hidrasi ekstra.
Beberapa pengguna merasa cleansing balm lebih cocok untuk membersihkan makeup tebal dan area mata karena teksturnya tidak mudah masuk ke mata. Meski demikian, beberapa merek cleansing balm dengan tekstur yang sangat kental mungkin membutuhkan bantuan waslap hangat untuk memastikan sisa produk terangkat sempurna.
Cleansing Balm vs Oil untuk Kulit Anda
Pada dasarnya, baik cleansing balm maupun cleansing oil memiliki peran yang sama sebagai pembersih berbasis minyak yang efektif mengangkat kotoran dan makeup. Perbedaan paling mendasar terletak pada tekstur dan bentuk kemasan, yang kemudian memengaruhi pengalaman penggunaan dan kecocokan dengan jenis kulit.
Secara umum, jika Anda memiliki jenis kulit berminyak atau cenderung mudah berjerawat, cleansing oil bisa jadi pilihan yang lebih ideal. Kemampuannya melarutkan sebum berlebih dan teksturnya yang ringan dapat membantu menjaga kulit tetap bersih tanpa menyumbat pori-pori.
Sebaliknya, untuk Anda yang memiliki kulit kering atau sensitif, cleansing balm sering kali lebih direkomendasikan. Formulanya yang kaya dan kemampuannya menjaga kelembapan alami kulit akan sangat membantu mencegah kulit terasa kering setelah proses pembersihan.