Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dikenal dengan kekayaan kuliner yang beragam, termasuk makanan pedas yang menjadi favorit banyak orang. Makanan pedas khas Nusantara tidak hanya menggugah selera, pun menawarkan cita rasa yang unik dan menggoda.
Makanan-makanan ini tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang ingin merasakan kelezatan kuliner Indonesia. Tertarik mencobanya satu per satu? Simak 10 rekomendasi makanan pedas khas Nusantara berikut yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu, 18 Juni 2025.
1. Rujak Aceh - Aceh
Mengutip dari laman Indonesia Kaya, Rujak Aceh mencerminkan kekayaan budaya kuliner Aceh dalam satu suapan. Hidangan ini merupakan hasil adaptasi dari berbagai sajian tradisional, menghadirkan perpaduan rasa manis, asam, pedas, dan gurih yang seimbang.
Istimewanya Rujak Aceh adalah adanya tambahan buah rumbia dan buah kawista dalam bumbunya. Buah rumbia, dikenal juga sebagai salak hutan Aceh, berasal dari pohon sagu dengan kulit hijau bersisik dan daging buah putih keruh. Sementara buah kawista atau buah batok daging buahnya berwarna krem dengan biji-biji kecil, menghasilkan aroma wangi dan rasa sedikit asam.
2. Asam Padeh - Minangkabau
Asam Padeh adalah salah satu makanan khas Minangkabau yang dari bahasa setempat berarti asam pedas. Bukan hanya dari Sumatera Barat, masakan asam padeh juga masakan tradisional orang Melayu. Biasanya bahan utama dari asam padeh adalah hidangan laut, mulai dari ikan tongkol, kakap, tuna, hingga cumi-cumi yang dibumbui asam jawa, cabai, dan berbagai rempah.
3. Tempoyak - Jambi
Tempoyak dibuat dari fermentasi buah durian yang dicampur dengan garam. Makanan ini memiliki cita rasa asam dan sering digunakan sebagai bumbu masakan atau dimakan langsung sebagai lauk. Tempoyak juga dapat digunakan sebagai bumbu masakan, seperti dalam hidangan Pindang Ikan Patin Tempoyak, Sambal Tempoyak, atau Iwak Masak Tempoyak di Palembang.
4. Seblak - Jawa Barat
Seblak adalah camilan pedas asal Bandung yang terbuat dari kerupuk basah yang direbus dengan kuah pedas. Kuahnya mengandung bumbu kencur, bawang merah, bawang putih, dan cabai.
Variasi seblak sangat banyak, memungkinkan Anda untuk menambahkan berbagai macam isian sesuai selera. Ada isian telur, sosis, bakso, ceker, tulang ayam, sayuran kol, daun bawang, dan berbagai macam pilihan lainnya.
5. Sambal Krecek - Yogyakarta
Sambal krecek adalah masakan khas Yogyakarta dan sekitarnya, khususnya Jawa Tengah, yang terbuat dari kerupuk kulit (krecek) yang dimasak dengan bumbu pedas. Krecek sendiri merupakan kulit sapi yang digoreng kering, dan menjadi bahan utama dalam hidangan ini.
6. Oseng-oseng Mercon - Yogyakarta
Hidangan ini populer di Yogyakarta dan sekitarnya, dan sering kali dianggap sebagai makanan khas. Oseng-oseng mercon diolah dari campuran daging sapi, tetelan atau koyor serta cabai rawit dalam porsi lumayan banyak.
Mengutip FIMELA, "mercon" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti petasan atau kembang api. Namanya itu sekaligus menggambarkan sensasi pedas meledak di mulut saat memakannya.
7. Sego Tempong - Banyuwangi
Mengutip dari laman Indonesia Kaya, Sego dalam bahasa Jawa berarti nasi, sedangkan Tempong merujuk pada Bahasa Jawa Ngoko yang bermakna "tampar". Bila digabungkan, kedua kata itu merepresentasikan pedasnya sambal dalam sajian kuliner ini yang menurut penikmat nasi ini, seperti merasakan pedasnya sebuah tamparan.
Kuliner khas Banyuwangi ini juga berisi kumpulan sayur yaitu rebusan daun bayam, daun kemangi, serta kenikir.
8. Ayam Betutu - Bali
Hidangan ayam khas Bali ini dimasak dengan bumbu rempah yang kaya, kemudian dibungkus daun pisang dan dipanggang atau dikukus dalam waktu yang lama. Proses memasak yang panjang ini menghasilkan daging ayam yang empuk dan bumbu yang meresap sempurna.
Spesialnya kuliner pedas ini adalah pemakaian bumbu yang disebut "base genep". Rempah-rempahnya terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, kencur, dan lainnya.
9. Ayam Woku - Manado
Hidangan khas Manado, Sulawesi Utara, terkenal dengan cita rasa pedas, kaya rempah, dan aroma harum dari berbagai daun aromatik. Bumbu utamanya melibatkan banyak rempah-rempah dan daun-daunan segar seperti daun jeruk, daun pandan, daun kunyit, daun kemangi, dan serai.
Selain ayam, bumbu woku pun bisa digunakan untuk memasak ikan atau hidangan laut lainnya.
10. Sambal Cakalang Roa -Manado
Sambal khas Manado ini terbuat dari ikan roa yang diasap dan dihaluskan, lalu dicampur dengan cabai dan bumbu lainnya. Cita rasanya pedas dan aroma ikan roa yang khas, dan sering disajikan sebagai teman makan nasi, bubur Manado, atau gorengan seperti pisang, singkong, atau tahu.