Wamen Ekraf Irene Umar Ungkap Makanan Favoritnya, Bukan yang Mewah dan Lebih Suka Makan di Warung Tenda

7 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Program Masterchef Indonesia (MCI) Season 12 menampilkan bintang tamu spesial dalam tayangan pada akhir pekan lalu. Mereka menampikan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar.  Ia disebut sebagai tokoh kunci dalam dunia investasi dan kuliner nusantara modern.

Irene juga dikenal sebagai tokoh nasional dengan latar belakang keuangan global dan penggerak industri gaming Indonesia. Ia menjadi juri tamu MCI karena dianggap bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin sukses lintas bidang.

Di sela-sela syuting, mereka membuat games bertajuk 'This or That' untuk menanyakan beberapa pertanyaan seputar makanan pada Wamen Ekraf. Irene Umar harus memilih satu dari dua pilihan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan.

Menariknya, ternyata beberapa pilihan Irene cukup merakyat, salah satunya ia lebih memilih makan di warung tenda dibanding restoran. Games ini dibagikan di akun Instagram @masterchefina dan @irene.umar pada 4 Mei 2025.

Pertanyaan pertama pilihan mengenai bubur ayam diaduk dan tidak diaduk yang sering menjadi perdebatan publik. Dengan yakin dan cepat Wamen Irene menjawab bahwa ia termasuk tim bubur diaduk.

Selanjutnya pertanyaan kedua mengenai makan nasi padang menggunakan tangan atau sendok. Biasanya kebanyakan orang akan menjawab makan nasi padang pakai tangan tetapi, Irene termasuk tim yang makan nasi padang memakai sendok.  "Pakai sendok," ucapnya sambil tertawa. Pilihan selanjutnya tentang telur ceplok atau telur dadar, ia lebih memilih telur dadar. 

Wamen Irene Umar Pilih Makanan Merakyat

Pertanyaan lainnya yakni mengenai mi goreng atau mi rebus,. Sebelum menjawab Wamen Irene bertanya dulu apakah pakai telur atau tidak  "Pakai telur ga mas?" tanyanya dengan tertawa  "Kalau ga pake telur, mie goreng," tambahnya.

Pertanyaan selanjutnya, pilihan antara makan di tendaan atau restoran dan ternyata pilihan Wamen Irene cukup merakyat, ia lebih memilih makan di tendaan dibanding di restoran. Pertanyaan berikutnya pilihan antara spaghetti atau mie ayam dan steak atau satai maranggi. Pilihan Irene cukup merakyat. Ia lebih memilih mi ayam dan satai maranggi.

Beberapa waktu lalu, Wamen Ekraf Irene Umar mengungkapkan banyak orang Jepang dan negara lainnya yang merupakan penggemar Pikachu, datang ke Indonesia untuk mencari batik.

"Pikachu berbatik, membuat banyak orang Jepang datang ke Indonesia mencari batik, ini dampak yang besar," ungkap Irene saat konferensi pers Pokemon Future Plans for Indonesia 2025, di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Januari 2025.

Harapan Irene Umar untuk IP Indonesia

Irene menambahkan, IP character atau karakter visual yang dirancang untuk tujuan komersil seperti tokoh kartu Pikachu asal Jepang ternyata bisa membawa dampak pada ekonomi kreatif Indonesia. Ia pun mendukung kegiatan yang diadakan oleh Pokemon Company di Indonesia dan berharap IP asal Indonesia bisa meniru kesuksesan Pokemon.

Saat ditanya mengenai seberapa besar pengaruhnya untuk kontribusi ekonomi kreatif, IP character seperti Pokemon menurutnya tidak hanya menjual film maupun permainan tapi juga paling banyak dari pembelian merchandise. Dari IP character, Irene juga melihat perkembangan lebih jauh dari sisi ekonomi kreatif dengan memanfaatkan kolaborasi tersevut.

Bahwa segala sesuatu yang kreatif, seperti IP bisa mendunia dan jadi daya dorong perekonomian. "Pikachu saya yakin dari seseorang yang suka melukis, di Indonesia kita juga ada Tahi Lalat," katanya.

"Kita juga melihat perubahan pergeseran di Indonesian company seperti Garuda tidak hanya fokus flight tapi sudah expand ke IP," sambung Irene merujuk kerja sama kembali antara Garuda Indonesia dengan pesawat bergambar Pokemon. 

Menghargai Produk Digital

Selain itu karakter Pikachu yang menggemaskan ikut membantu promosi sepak bola Indonesia. PSSI sebagai salah satu kebanggaan bangsa, pun berkolaborasi dengan Pokemon Company untuk membuat merchandise PSSI dengan gambar karakter Pikachu di seragam Timnas.

"Ini adalah international recognition (pengakuan internasional), dari Pokemon bisa belajar banyak dari mereka. Daripada kita menciptakan sesuatu gagal, lebih baik belajar dari yang sudah berhasil," terangnya.

Disamping itu, menurut Irene IP Indonesia juga sudah memiliki banyak kedetailan dalam membuat maha karya yang luar biasa. IP character tersebut bukan hanya sebuah karakter tapi juga kebanggaan. "Karena itu saya mendorong hargai produk-produk baik digital maupun non-digital. Salah satunya kita promosikan HAKI untuk mem-protect," cetus Irene lagi.

Merchandise sebagai bagian dari IP menurutnya juga harus dibuat dengan keseriusan. Sebagai jalan keluarga ia menilai bahwa perlu ada pembimbingan kepada pelaku kreeatif agar naik kelas dan Kementerian Ekonomi Kreatif harus memiliki basis data untuk pembuat merchandise.

"Dari sini kita bisa mendorong visibility dan secara ekonomi bisa akselerasi lah," tutup Irene.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |