Tips Membuat Masakan Tetap Segar Walau Dihangatkan, Lezat Seperti Baru Dimasak

1 day ago 11

closecheck

Thanks For Rating!

Terima kasih sudah membantu banyak orang dengan ratingmu

Liputan6.com, Jakarta - Mempertahankan kesegaran masakan yang dihangatkan kembali seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang. Namun, dengan menerapkan tips membuat masakan tetap segar walau dihangatkan yang tepat, Anda dapat menikmati hidangan lezat seperti baru dimasak.

Kunci utamanya terletak pada cara penyimpanan dan metode pemanasan yang dipilih secara cermat. Memahami teknik yang benar tidak hanya menjaga cita rasa dan tekstur makanan, tetapi juga memastikan keamanan konsumsi. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir lagi akan makanan yang kering, hambar, atau bahkan berisiko kesehatan.

Menerapkan tips membuat masakan tetap segar walau dihangatkan akan sangat membantu dalam mengelola sisa makanan secara efisien. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (9/12/2025).

Penyimpanan yang Tepat adalah Kunci

Makanan sisa harus segera disimpan dalam wadah tertutup rapat dan dimasukkan ke kulkas maksimal dua jam setelah dimasak. Ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya dan menjaga kesegaran. Suhu kulkas ideal adalah 4-5 derajat Celsius, sementara freezer harus -18 derajat Celsius.

Penggunaan wadah kedap udara berbahan kaca atau plastik food grade sangat direkomendasikan untuk mencegah kontaminasi. Pisahkan makanan ke dalam wadah kecil jika jumlahnya banyak agar pendinginan lebih cepat dan merata. Memberi label tanggal membantu melacak durasi penyimpanan yang aman.

Makanan matang di kulkas sebaiknya dikonsumsi dalam 3-4 hari, sedangkan di freezer bisa bertahan 3-4 bulan. Untuk makanan beku, cairkan di kulkas sebelum dihangatkan, bukan dengan air panas agar bakteri tidak berkembang biak.

Pilih Metode Pemanasan yang Sesuai

Pemilihan metode pemanasan sangat memengaruhi kualitas makanan yang dihangatkan. Microwave bisa dipilih karena cukup cepat dan praktis untuk porsi kecil, serta mampu menjaga rasa dan tekstur. Pastikan menggunakan wadah microwave-safe dan aduk makanan agar panas merata.

Untuk makanan berkuah, hangatkan di atas kompor dengan api kecil sambil diaduk untuk mengembalikan tekstur. Menambahkan sedikit air atau kaldu dapat menjaga kelembaban. Oven cocok untuk porsi besar atau makanan renyah, seperti ayam panggang, dengan dibungkus aluminium foil.

Tujuan menghangatkan adalah mencapai suhu internal minimal 74°C (165°F) untuk membunuh bakteri berbahaya. Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu yang tepat, terutama untuk daging atau casserole. 

Hindari Pemanasan Berulang

Pemanasan makanan secara berulang sebaiknya dihindari karena mengurangi nilai gizi dan mengubah tekstur. Setiap kali dipanaskan, nutrisi berkurang dan risiko keracunan makanan meningkat. Ini juga dapat menciptakan kondisi kondusif bagi pertumbuhan bakteri.

Untuk meminimalkan dampak negatif, panaskan makanan hanya satu kali saja. Jika porsi banyak, panaskan secukupnya untuk sekali makan. Sisa makanan yang sudah dihangatkan tidak boleh disimpan kembali atau dihangatkan lagi.

Alternatifnya adalah menyimpan bahan mentah atau memasak dalam porsi kecil sesuai kebutuhan. Jika menyimpan sisa, pastikan pendinginan awal cepat dan penyimpanan dalam wadah kedap udara di kulkas. Ini menjaga kualitas dan keamanan makanan.

Jaga Kelembaban Makanan

Hilangnya kelembaban adalah masalah umum saat menghangatkan karena membuat makanan kering. Salah satu tips membuat masakan tetap segar walau dihangatkan adalah menambahkan sedikit cairan atau menutup makanan saat proses pemanasan. Misalnya, tutupi nasi dengan tisu basah atau sedikit air di microwave.

Untuk makanan berkuah seperti sup atau kari, tambahkan sedikit kaldu atau air saat memanaskan di kompor. Ini mengembalikan konsistensi dan mencegahnya terlalu kental. Makanan padat seperti ayam panggang dapat dibungkus rapat dengan aluminium foil di oven untuk menjaga kelembutan.

Metode double boiler atau mengukus juga efektif menjaga kelembaban, terutama untuk saus atau makanan lembut. Uap panas membantu melembabkan makanan tanpa membuatnya gosong. Dengan menjaga kelembaban, tekstur dan cita rasa tetap terjaga.

Pisahkan Komponen Makanan

Memisahkan komponen makanan sebelum penyimpanan dan pemanasan ulang membantu menjaga kualitas. Makanan berkuah dan kering sebaiknya disimpan terpisah agar tidak saling memengaruhi tekstur. Contohnya, simpan saus dalam wadah terpisah dari lauknya.

Komponen yang berbeda mungkin memerlukan metode atau waktu pemanasan yang berbeda. Nasi bisa dikukus atau di microwave dengan sedikit air, sementara lauk pauk di wajan atau oven. Memanaskan secara terpisah memungkinkan kontrol optimal atas tekstur dan suhu.

Memisahkan porsi makanan juga mempercepat pendinginan dan mencegah kontaminasi silang. Dengan porsi kecil, Anda hanya perlu menghangatkan jumlah yang dibutuhkan. Ini mengurangi risiko pemanasan berulang pada sisa makanan lain.

Perhatikan Suhu Pemanasan yang Aman

Memastikan makanan mencapai suhu aman saat dihangatkan sangat krusial untuk mencegah penyakit. Makanan sisa harus dihangatkan hingga suhu internal minimal 74°C (165°F) selama setidaknya 15 detik. Termometer makanan adalah alat terbaik untuk memverifikasi suhu ini.

Saat menggunakan microwave, aduk makanan di tengah proses pemanasan untuk memastikan panas merata dan tidak ada "titik dingin". Untuk makanan berkuah, pastikan mendidih penuh dan semua bagian panas merata. Jangan gunakan slow cooker untuk menghangatkan dari suhu dingin.

Setelah makanan dihangatkan hingga suhu aman, segera sajikan. Jika harus ditahan hangat, pastikan suhunya di atas 60°C (140°F). Makanan yang sudah dihangatkan dan tidak habis sebaiknya dibuang, jangan disimpan atau dihangatkan ulang. 

FAQ

  1. Bagaimana cara terbaik menyimpan makanan sisa sebelum dihangatkan? Simpan dalam wadah kedap udara di kulkas dalam 2 jam setelah dimasak.
  2. Berapa suhu minimal yang harus dicapai saat menghangatkan makanan? Makanan harus mencapai suhu internal minimal 74°C (165°F).
  3. Apakah aman menghangatkan makanan lebih dari sekali? Tidak disarankan, karena mengurangi nutrisi dan meningkatkan risiko bakteri.
  4. Bagaimana cara mencegah nasi menjadi kering saat dihangatkan? Tambahkan sedikit air atau tutupi dengan tisu basah saat menghangatkan.
  5. Wadah seperti apa yang paling baik untuk menghangatkan makanan di microwave? Gunakan wadah kaca, keramik, atau plastik berlabel microwave-safe.
  6. Mengapa makanan harus diaduk saat dihangatkan di microwave? Untuk memastikan panas merata dan tidak ada "titik dingin" bakteri.
  7. Apakah semua jenis makanan aman untuk dihangatkan kembali? Tidak semua, beberapa berisiko penurunan kualitas atau nutrisi saat dipanaskan ulang.

closecheck

Thanks For Rating!

Terima kasih sudah membantu banyak orang dengan ratingmu

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |