Setelah Gorden Jadul, Terbitlah Baju Lebaran Motif Kaleng Khong Guan

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Berbicara tentang Idul Fitri tidak lengkap rasanya tanpa busana yang biasanya secara khusus disiapkan untuk Hari Raya. Tidak sekadar tren, ada juga orang yang memilih memakai baju Lebaran unik, seperti setelan bermotif kaleng Khong Guan yang ikonis.

Merujuk unggahan TikTok @bukanrezaarapp, Senin, 31 Maret 2025, busana unik dalam potongan atasan, sarung, dan kopiah itu dipakai dua pria saat salat ied. "Dibuka isinya rengginang," bunyi keterangan tersebut, merujuk pada meme populer kaleng Khong Guan isi rengginang."

Tidak butuh waktu lama bagi unggahan itu menarik perhatian warganet. "Baju lebaran 2025 core bikin ngakak 😆😅," kata salah satunya, sementara yang lain bertanya, "Ini tuh di-print terus dijait sendiri gitu ya? Niat banget asli."

"Ga malu?😭," sahut warganet berbeda. "Oke juga mental lu," timpal pengguna yang lain. "Prinsipnya asal ada temen ya gass😂," kata yang lain. "Tebak siapa yang ngajakin," warganet lain ikut berkomentar.

Konten baju Lebaran unik yang sudah mencatat 2,2 juta penayangan itu ternyata bukan satu-satunya. Tahun lalu, akun tersebut sudah lebih dulu membagikan penampilan dua pria, yang sepertinya sama dengan konten tahun ini, memakai busana bermotif gorden jadul.

"Panutannn @Miftakhul ajik ide outfit lebaranmu biar berwarna," tulis akun tersebut, merujuk pada pengguna lain yang juga menarik perhatian karena memakai baju Lebaran bermotif gorden lawas serupa. Setelannya juga sama berupa atasan, sarung, dan kopiah.

Promosi 1

Bukan Sekali Itu Saja

Salah seorang warganet berkomentar, "Ternyata udah jadi tradisi Lebaran mereka (pakai baju unik)." "Tiap tahun ya ternyata," timpal yang lain. "Itu sarungnya agak kayak rok plisket ya. Ngeri-ngeri sedap," tulis pengguna berbeda.

Memakai baju baru saat Lebaran seolah-olah telah jadi keharusan. Hal ini memang penting karena selaras dengan anjuran Rasulullah. Bahkan pula ada atsar dan ijtihad ulama yang menganjurkan untuk memakai baju baru di Hari Raya, rangkum kanal Islami Liputan6.com, 26 Maret 2025, dari laman NU Online.

Salah satunya merujuk hadis yang artinya, "Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, 'Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua Hari Raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan." (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim)

Hadis lain menceritakan sahabat Ibnu Umar RA yang mengenakan pakaian bagus di Hari Raya. "Diriwayatkan dari Nafi’ bahwa Ibnu Umar RA memakai baju terbaiknya di dua Hari Raya." (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Abid Dunya dengan sanad shahih).

Baju Terbaik Saat Hari Raya

Hadis, atsar, dan ijtihad ulama yang menganjurkan memakai baju terbaik saat Hari Raya dimaknai sebagai anjuran memakai baju baru sebagaimana dikatakanpakar fiqih Maliki Syekh Ahmad bin Ghunaim An-Nafrawi. "Yang dimaksud dengan 'baju baik' (yang disunahkan) saat Hari Raya adalah baju baru, mesko berwarna hitam."

Setidaknya ada tiga hikmah di balik anjuran memakai baju baru saat Lebaran. Pertama, sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan, kedua untuk mengagungkan Hari Raya, dan ketiga untuk mengagungkan malaikat yang hadir di sekeliling manusia pada Hari Raya.

Dalam catatan sejarah, tradisi membeli baju baru telah berlangsung cukup lama di Indonesia. Snouck Hurgronje, seorang penasihat urusan pribumi untuk pemerintah kolonial Belanda, mencatat bahwa tradisi memakai baju baru saat Lebaran dimulai pada awal abad ke-20.

Catatan tentang tradisi memakai baju baru saat Lebaran ditemukan dalam surat Hurgronje pada Direktur Pemerintahan Dalam Negeri tertanggal 20 April 1904. Surat ini kemudian dibukukan dalam Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya di Pemerintah Hindia Belanda 1889–1939 Jilid IV.

Sejarah Baju Lebaran di Indonesia

Dalam suratnya, Snouck menjelaskan, "Di mana-mana, perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, serta berbagai bentuk hiburan yang menggembirakan."

Ia juga menambahkan bahwa tradisi memakai baju baru saat Hari Raya mirip dengan kebiasaan di Eropa saat merayakan hari besar. "Kebiasaan saling bertamu pada hari pertama bulan kesepuluh dengan mengenakan pakaian serba baru mengingatkan kita pada perayaan tahun baru Eropa," tulis Snouck dalam buku berjudul Islam di Hindia Belanda. 

Di Idul Fitri tahun ini, menurut Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jakarta Dana Duriyatna, tren busana Lebaran 2025, seperti yang sudah-sudah, dibedakan melalui warna dan material. "Secara potongan mode masih sama, ada kaftan dan outer dress, tapi warnanya mengarah pada burgundy dan champagne. Kemudian, bahan yang digunakan adalah lace dan satin silk," ungkapnya saat jumpa pers Ramadan Runway 2025 di Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |