Saat Didiet Maulana Menerjemahkan Motif Batik Buketan pada Ragam Koleksi Perhiasan Mewah

6 days ago 68

Liputan6.com, Jakarta - Desainer fesyen Didiet Maulana melebarkan sayap. Jika selama ini hanya bermain dengan medium kain, pendiri jenama IKAT Indonesia itu kini menuangkan kreativitasnya di perhiasan mewah. Ia mengambil inspirasi dari motif batik buketan untuk koleksi perhiasan pertamanya yang dinamai Asmara Puspa.

Koleksi itu merupakan sebuah eksplorasi cinta dan emosi manusia yang disimbolkan dengan bunga. Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 27 November 2025, Didiet melambangkan bunga sebagai perjalanan.

"Tumbuh dari akar yang sederhana, bertahan melewati musim hujan dan panas, dan akhirnya mekar pada waktunya yang sempurna," katanya.

Di dalam setiap kelopak, ia melihat transformasi, ketahanan, dan keindahan yang dibentuk oleh proses. Esensi itu menghembuskan kehidupan ke dalam Asmara Puspa: cinta yang tak pernah berhenti, melainkan berkembang dan memberdayakan setiap orang yang disentuhnya.

Inspirasi yang berakar pada komposisi bunga Batik Buketan, berkembang menjadi bahasa artistik baru: dari fluiditas tekstil hingga presisi pahatan logam dan batu permata. Pihaknya menggandeng Clemence Ellery untuk menuangkan visi menjadi sebuah koleksi yang menghormati warisan budaya melalui keahlian, inovasi multi-arah, dan penyempurnaan kontemporer.

"Ini adalah perayaan warisan yang bergerak—sebuah eksplorasi tentang bagaimana kisah-kisah yang ditenun dalam kain secara tradisional dapat diabadikan dalam logam," kata Didiet.

Permata yang Diaplikasikan pada Koleksi Perhiasan

Didiet menerangkan bahwa batik buketan adalah gaya batik historis yang dicirikan oleh komposisi bunga yang rimbun menyerupai karangan bunga yang diikat tangan. Dalam terjemahan perhiasan ini, setiap bunga —mawar, teratai, melati, dan anggrek— menjadi hidup melalui pahatan detail yang dipadukan dengan beragam batu permata, termasuk safir, kalsedon, mutiara, dan berlian, untuk mencerminkan semaraknya palet alami Buketan.

Selanjutnya, Clemence Ellery menunjukkan keterampilannya dalam mewujudkan sketsa menjadi produk perhiasan jadi. Prosesnya disebutkan melalui 'mekanisme rekayasa yang kompleks', yang dikembangkan melalui uji coba dan penyempurnaan berulang kali.

Produknya beragam, termasuk bros bahu yang dapat diubah menjadi liontin, kalung yang dapat diubah menjadi ornamen ikat pinggang dan gelang, dan kancing manset yang dirancang untuk dikenakan di berbagai jenis kelamin dan acara. Produk terakhir adalah pertama kalinya diproduksi jenama perhiasan tersebut.

"Didiet dan Clemence memiliki keyakinan yang sama: warisan harus dilestarikan, bukan diarsipkan. Didiet menerjemahkan budaya melalui tekstil; kami menerjemahkan emosi melalui logam. Kemampuannya untuk memodernisasi tradisi tanpa kehilangan jiwanya selaras sempurnadengan visi kami—menghormati akar sekaligus mendesain untuk generasi mendatang," kata Jenifer Patricia, CEO Clemence Ellery.

Kolaborasi Nicholas Saputra dan Brand Perhiasan Lokal

Kolaborasi antara jenama perhiasan dan pesohor juga terjalin antara Nicholas Saputra dengan Mondial. Bintang film Ada Apa Dengan Cinta? itu didapuk jadi direktur kreatif sekaligus duta brand Mondial untuk merancang koleksi khusus perayaan ulang tahun ke-44 label perhiasan lokal tersebut.

Nicholas mulai didekati Mondial untuk bekerja sama sekitar dua tahun lalu. Ia menyambut baik dengan syarat material yang dipakai adalah precious stone, bukan berlian seperti yang selama ini dipakai Mondial. Pembahasan sempat terjeda karena situasi pandemi. 

"Saya punya passion in design dan precious stone. Saya mau it's about precious stone karena itu sesuatu yang saya sukai," tuturnya.

Syarat pun diterima. Nico dan Mondial kemudian membahas konsep dan desain bersama secara intens mulai Januari 2023. Di koleksi perdana, Nico menginginkan desainnya menggunakan bentuk geometris dasar, yakni lingkaran, kotak, dan segitiga. 

"Kalau omongin desain, reference-nya banyak banget, bisa realis atau agak abstrak. Tapi, kita balik lagi ke desain itu terdiri dari garis dan bentuk simpel geometri. Dari tiga hal yang dianggap kaku, saya pengin challenge untuk menghasilkan sesuatu yang menarik," ia menyebut.

Hobi Koleksi Batu Permata

Nico pribadi menaruh ketertarikan mengoleksi batu mulia sejak lama. Kesukaannya itu dipengaruhi ayahnya yang kerap memakai cincin maupun kalung.

Ia pun memuaskan dahaganya akan batu mulia saat melancong ke berbagai tempat. Koleksi pertamanya saat itu adalah batu safir yang diperolehnya dari Sri Lanka.

"Mereka punya banyak jenis precious stone dan terkenal dengan safir yang punya kualitas bagus. Ceylon sapphire, you can see it from distance," ucapnya di sela peluncuran koleksi MONDIAL Precious x Nicholas Saputra di Jakarta, Sabtu, 16 September 2023.

Koleksinya berwarna, termasuk rubi. Ia juga terkadang membeli batu permata lokal, seperti Aceh yang terkenal dengan black jade dan batu kecubungnya, atau juga di Kalimantan. Beberapa ia jadikan perhiasan. "Saya punya banyak koleksi, tapi paling satu-dua yang jadi cincin," ujarnya.

Bagi Nico, perhiasan bersifat sangat personal, tergantung kepribadian masing-masing. Perhiasan utamanya merupakan pelengkap busana sekaligus sarana mengekspresikan diri, ketimbang sebagai koleksi atau media investasi.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |