Liputan6.com, Jakarta - Untuk menandai kiprah panjangnya, aktor top Indonesia Reza Rahadian meluncurkan buku berjudul "Mereka yang Pertama". Reza dalam buku itu menceritakan berbagai sosok yang terlibat dalam perjalanan kariernya di industri film dan kreatif Indonesia.
"Tanda dua dekade berkarya, Reza Rahadian menuliskan surat kepada orang-orang pertama yang berpengaruh dalam hidupnya," tulis unggahan di akun Instagram fanbase resmi Reza Rahadiian, @offiicialpilarez, Selasa, 29 April 2025.“
"Tulisan yang berasal dari hati, ucapan terima kasih terdalam yang tak terungkap dalam kata-kata, ditorehkan dalam bentuk narasi dan ditulis tangan oleh Reza Rahadian sendiri," lanjutnya.
Menurut Reza, buku ini punya arti berbeda karena membahas orang-orang yang telah membukakan dirinya jalan ke dunia hiburan. "Jadi saya kembali mengingat-ingat siapa saja individu-individu (yang terlibat dalam kariernya)," kata Reza dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin, 28 April 2025, dikutip dari Antara.
Dalam menulis buku sebanyak 178 halaman itu, ia mengakui tidak ada kesulitan berarti, karena sudah memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004, saat pertama kali berkiprah di bidang akting. "Jadi proses menulis itu saat sudah cukup terbiasa gitu, menuangkan pikiran lewat kata-kata," tambahnya.
Proses penulisan buku sekitar 2,5 bulan ini menurutnya tak lepas dari dukungan seorang ibu yang selalu memberikan semangat buatnya. Dukungan dari orang terkasih itu pun membuatnya sangat emosional kala menyusun kalimat dalam buku yang bakal beredar pada awal Mei 2025 ini.
Reza Menulis Buku di Sela-sela Syuting
Buku ini juga menandai Reza telah berkecimpung pada industri film selama 20 tahun ini diedit oleh sosok Andi. F Yahya. Dalam prosesnya, Reza mengatakan bahwa di sela-sela aktivitas syuting, ia mengirimkan tulisan melalui ponsel karena ia kurang bisa mengetik di laptop.
"Saya kalau ngetik di laptop itu lama, kalau tulisan tangan Mas Andi susah bacanya," ungkap Reza. "Jadi tulisan paling cepet itu di handphone di sela-sela syuting atau apalah, itu kan ada banyak waktu menunggu kadang cukup lama. Makanya saya punya cukup waktu untuk menulis buku ini," sambungnya.
Penyunting buku Andi F. Yahya mengaku tak menghadapi kendalai berarti selama menyunting tulisan Reza. Buku ini bisa dibeli di semua outlet Gramedia pada 7 Mei 2025.
Reza Rahadian Matulessy, adalah nama lengkap sang penulis yang lahir pada 5 Maret 1987. Ia telah membintangi lebih dari 70 film dengan berbagai tema, yakni komedi, romansa, drama hingga horor. Ia meraih lima Piala Citra dari Festival Film Indonesia, (FFI), lalu penghargaan aktor terbaik dari Asia Pacific Film Festival (APFF) 2017 lewat film Rudy Habibie (2016) serta beberapa penghargaan lainnya. Perannya yang sangat ikonis adalah sebagai mantan presiden RI, BJ Habibie dalam tiga film.
Reza Rahadian 20 Tahun Berkarya
Perayaan 20 tahun berkarya Reza Rahadian diwarnai dengan program Refleksi Dua Dasarasa. Program ini menjadi ruang kontemplasi perjalanan dengan menggandeng sejumlah kreator dan seniman lintas bidang.
Program ini berisi rangkuman kegiatan peluncuran buku, pameran instalasi seni bertajuk Eudaimonia di ArtJog2025, peluncuran film Pangku yang menjadi karya perdana Reza sebagai sutradara film panjang, serta kolaborasi lainnya.
Saat merayakan ulang tahunnya pada 5 Maret 2025, tidak seperti banyak selebriti yang biasanya mengadakan pesta yang megah, Reza memilih untuk merayakan hari spesialnya dengan cara yang lebih intim dan personal. Ia memutuskan untuk menulis sebuah surat panjang yang berisi ungkapan rasa syukur kepada semua orang yang telah mendukungnya selama ini.
Surat tersebut ditulis dengan tangan dan kemudian diunggah ke akun Instagram @officialpilarez. Isinya, ""Teruntuk keluarga, para sahabat, teman-teman terkasih, dan tak lupa untuk Pilarez tersayang. Terima kasih untuk doa-doa, harapan serta kata-kata nan indah dan begitu bermakna, menyentuh relung hati juga menenangkan jiwa."
Surat Reza untuk Keluarga dan Sahabat
Surat tersebut menunjukkan bahwa bagi Reza, perayaan ulang tahun lebih dari sekadar acara biasa, tetapi 'waktu untuk merenungkan perjalanan hidup yang telah dilalui'. Dalam surat itu, orang yang pertama kali disebutkan adalah ibunya. Reza dengan tulus menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas semua kasih sayang yang telah ia terima sejak ia dilahirkan.
"Untuk ibuku tercinta, terima kasih sudah membawaku lahir di dunia, membesarkan penuh cinta & kasih sayang tak berkesudahan," tulisnya. Sosok ibu bagi Reza merupakan fondasi utama dalam kehidupannya, dan ia merasa sangat beruntung dapat tumbuh di bawah bimbingan serta cinta yang selalu diberikan oleh ibunya.
Reza tidak hanya menyampaikan rasa syukurnya kepada ibunya, tetapi juga kepada sahabat-sahabatnya yang senantiasa memberikan dukungan serta doa terbaik. Baginya, memiliki orang-orang yang tulus dan siap menemani di saat suka maupun duka adalah sebuah keberuntungan yang luar biasa.