Remaja Australia Diprediksi Banyak yang Libur Nataru di Bali, Diperingatkan Soal Asuransi dan Hormati Budaya Lokal

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta -0 Pemerinah Australia kembali memberi peringatan pada para warganya yang ingin menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Bali. Kali ini mereka fokus pada para pelajar yang diyakini akan banyak pergi ke Bali di libiran akhir tahun ini.

Gold Coast di Queensland memang masih menjadi destinasi favorit warga Australia yang ingin liburan di pantai. Meski begitu, dilansir dari news.com.au, Minggu, 3 November 2024, para remaja juga banyak yang menyasar Bali sebagai tempat untuk merayakan tahun baru atau libur Nataru.

Lebih dari 8.000 remaja Australia diperkirakan akan pergi ke Bali pada bulan Desember nanti. Mereka meyakini suasana di Bali tak akan berbeda jauh dengan di negara mereka termasuk kehidupan malamnya dan pantai-pantainya yang indah.

Pihak maskapai juga seakan mendukung karena frekuensi penerbangan ke Pulau Dewata tersebut akan semakin bertambah, termasuk AirAsia yang menawarkan harga tiket lebih terjangkau. Mereka juga baru memperkenalkan rute penerbangan baru dari Caims ke Denpasar.

Begitu pula dengan Jetstar yang menambah 10 penerbangan baru tiap minggu ke Denpasar karena permintaan yang semakin meningkat. Di sisi lain, para remaja maupun turis pada umumnya, diperingatkan mengenai pentingnya mendaftar asuransi perjalanan, terutama bagi yang ingin ke Bali.

"Di Bali kita bisa menikmati pengalaman yang tak terlupakan bagi para remaja ini. Tapi sebaiknya mereka mengambil asuransi perjalanan yang bisa mengcover pengobatan darurat, pembatalan perjalanan mendadak dan aktivitas menantang lainnya selama di Bali,” kata juru bicara Insure & Go, David Mayo.

Ia menambahkan, penting juga untuk memahami dan menurutii hukum dan peratuiran setempat serta menghormati budaya Bali karena kalau melakukan pelanggaran bisa saja menggugurkan klaim asuransi para wisatawan.

"Di Indonesia, memakai narkoba atau apa pun yang berhubungan dengannya adalah pelanggaran hukum yang berat, pelakuknya bisa didenda dalam jumlah besar dan bahkan berujung pada hukuman mati. Mereka juga punya aturan ketat soal alcohol karena hanya yang berusia 21 tahun keatas yang boleh masukl bar atau membeli minuman beralkohol," terang Mayp.

Informasi dan Kontak Darurat Selama di Bali

Ia juga mengimbau agar para wisatawan yang akan bepergian mendaftarkan dirinya di laman Australian Government’s Smart Traveller sebelum berangkat ke Bali dan memastikan segala informasi maupun kontakl darurat diisi dengan jelas agar bisa diinformasikan ke keluarga maupun teman mereka.

Peringatan maupun imbauan seperti ini dianggap penting karena menurut data terakhir dari Australian Travel Industry Association (ATIA), Indonesia masih menjadi destinasi liburan terfavorit bagi warga Australia di tahun 2024 ini. Sampai saat ino ada sekitar 1,59 juta warga Australia berkunjung ke Indonesia, naik 34 persen dibanding tahun lalu..

Situasi ini juga hampir sama dengan tahun lalu. Jelang libur Nataru 2023, ketika itu pemerintah Australia meminta warganya yang akan bepergian ke Bali untuk menjaga perilaku sesuai adat istiadat setempat. Terlebih, Indonesia sudah mengeluarkan panduan do and dont's beberapa waktu lalu menyusul meningkatnya kasus turis asing yang melanggar norma dan aturan hukum yang berlaku.

Asisten Menteri Luar Negeri Australia Tim Watts mengatakan bahwa pesan dari otoritas di Bali 'sangat jelas' meminta turis Australia untuk menghormati tempat-tempat ibadah. "Bila kalian pergi ke situs religi di Bali, pura atau sesuatu seperti itu, hormati aturan berpakaian," katanya kepada news.co.au, dikutip Jumat, 1 Desember 2023.

Perhatikan Asuransi Perjalanan

"Jangan pergi hanya untuk berfoto dengan bikini di Instagram di tempat seperti itu karena secara budaya tidak akan dihargai oleh warga lokal," sambungnya.  Watts juga memperingatkan warga Australia yang akan bepergian ke Bali untuk membaca rincian asuransi perjalanan mereka.

"Hal lain yang kami perhatikan dari Bali adalah pentingnya memiliki asuransi perjalanan yang sesuai dengan aktivitas yang Anda lakukan di luar negeri," ia menjelaskan.

"Jika Anda melihat detail dari banyak produk asuransi perjalanan, mungkin ada pengecualian untuk hal seperti mengendarai sepeda motor atau terkadang ada pengecualian untuk konsumsi alkohol."

Peringatan Watts mengacu pada sejumlah insiden yang menimpa warga Australia saat berlibur di luar negeri. Salah satunya dialami Ella Cutler yang terjatuh 10 meter dari tebing saat berlibur di Kroasia. Perempuan yang berprofesi sebagai polisi itu tak bisa mendapatkan perlindungan meski telah memiliki asuransi perjalanan.

Polisi Dubrovnik menyimpulkan dia sedang minum ketika terjatuh dari tebing. Warga Australia berusaha membantunya dengan mengumpulkan 500 ribu dolar Australia untuk membawa pulang Ella ke Perth pada September 2023.

Membantu Warga Australia

Kasus serupa juga menimpa Kylee Enwright yang jatuh di hotel tempatnya menginap di Thailand pada Juni 2023. Dia juga tidak dilindungi asuransi perjalanan karena mabuk. Lebih dari 220 ribu dolar Australia terkumpul untuk membawanya pulang ke New South Wales, tetapi akhirnya ia meninggal pada Agustus 2023.

Karena itu, Watts meminta warganya memerhatikan hal itu dengan benar. Mengenai warga Australia yang berhemat pada asuransi perjalanan di tengah meningkatnya biaya hidup, Watts berkata, "Sangat jelas dari sudut pandang kami jika Anda tidak mampu membeli asuransi perjalanan, Anda tidak mampu melakukan perjalanan."

"Pejabat konsulat Australia akan melakukan yang terbaik untuk membantu warga Australia jika Anda mendapat masalah di luar negeri, namun dukungan yang dapat kami berikan terbatas. Kami tidak dapat membayar tagihan pengobatan Anda misalnya, kami tidak dapat membayar untuk memulangkan Anda ke Australia jika Anda mengalami insiden yang menyulitkan Anda untuk melakukan perjalanan," tambahnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |