Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kuliner Nusantara, ayam merupakan bahan yang paling mudah diolah menjadi beragam masakan lezat. Mulai dari ayam goreng, ayam bakar, hingga ayam opor, semuanya memiliki penggemar setia. Namun, bagi yang ingin menikmati sensasi rasa yang lebih kaya dan menggigit, ayam dengan bumbu rujak adalah pilihan yang tepat. Hidangan ini menawarkan perpaduan rasa pedas, gurih, manis, dan sedikit asam yang khas, membuatnya begitu istimewa dibanding olahan ayam lainnya.
Bumbu rujak ayam terkenal karena aromanya yang kuat dan kompleks. Proses memasaknya pun sederhana namun membutuhkan ketelatenan agar semua rempah berpadu sempurna. Saat dimasak, aroma serai, daun salam, dan lengkuas berpadu dengan cabai merah dan bawang, menghasilkan cita rasa yang menggoda siapa pun yang menciumnya. Tak heran, bumbu rujak ayam sering menjadi menu andalan di rumah maupun di berbagai warung makan khas Jawa Timur.
Selain rasanya yang menggugah, ayam bumbu rujak juga memiliki makna kultural tersendiri. Hidangan ini mencerminkan kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang sarat dengan penggunaan rempah-rempah lokal. Dari aroma santan yang lembut hingga pedasnya cabai merah, semuanya membentuk harmoni rasa yang mencerminkan kehangatan keluarga dan tradisi makan bersama. Berikut ulasan Liputan6.com, Selasa (14/10/2025).
Bumbu Inti dari Ayam Bumbu Rujak
Bumbu rujak ayam dikenal sebagai bumbu dasar merah, yang menjadi ciri khas masakan tradisional Jawa Timur. Menurut sejumlah referensi kuliner, bumbu dasar merah terdiri dari kombinasi cabai merah, bawang putih, bawang merah, dan garam, yang dihaluskan hingga lembut. Namun, pada ayam bumbu rujak, campurannya lebih kompleks karena menambahkan unsur rempah seperti kunyit, kemiri, jahe, serai, daun salam, lengkuas, serta air asam jawa.
Selain itu, santan juga menjadi elemen penting yang memberi rasa gurih dan tekstur lembut pada kuahnya. Gula merah ditambahkan untuk menciptakan keseimbangan rasa pedas dan manis, mirip dengan karakter saus rujak buah yang menjadi inspirasi asal bumbu ini.
Bumbu rujak ayam bukan sekadar campuran rempah, tetapi hasil dari perpaduan cita rasa Nusantara yang kuat. Serai dan daun salam menghadirkan aroma segar, sementara kunyit dan jahe memberi warna serta kehangatan khas masakan tradisional. Air asam jawa menambahkan sensasi asam ringan yang membuat rasa ayam semakin hidup. Inilah yang membuat bumbu rujak ayam memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan bumbu ayam lainnya.
Resep Lengkap Ayam Bumbu Rujak
Berikut resep lengkap ayam bumbu rujak khas jawa timur yang dikuti dari buku “100 Menu Masakan Ayam” karya Dra. Ch. Didit Setyawati, 2008, PT Gradien Mediatama.
Bahan-bahan:
- 1 ekor ayam, dipotong 4 bagian
- 2 batang serai, dimemarkan
- 2 lembar daun salam
- 3 cm lengkuas, dimemarkan
- 1 sdm air asam jawa
- 400 ml santan dari ½ butir kelapa
- 400 ml santan dari 1 butir kelapa
- 3 sdm minyak untuk menumis
Bumbu Halus:
- 10 buah cabai merah
- 8 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 sdt gula merah
- 1 sdm garam
- 3 cm kunyit
- 4 butir kemiri
- 2 cm jahe
Cara Membuat Ayam Bumbu Rujak:
- Tumis bumbu halus bersama serai, daun salam, dan lengkuas hingga harum dan matang.
- Masukkan potongan ayam, aduk hingga berubah warna. Tambahkan air asam jawa, aduk hingga rata.
- Tuang santan cair, aduk perlahan hingga mendidih. Setelah itu tambahkan santan kental dan masak hingga ayam empuk dan bumbu meresap.
- Sajikan dengan nasi putih hangat, atau lanjutkan dengan memanggang ayam di atas bara api untuk cita rasa bakaran yang lebih harum.
Hasilnya adalah ayam yang lembut dan berlapis rasa: pedas dari cabai, gurih dari santan, serta manis dan segar dari gula merah dan asam jawa. Banyak orang menyebutnya juga sebagai ayam bakar bumbu rujak, karena sering kali setelah dimasak, ayam ini dibakar sebentar agar muncul aroma asap yang khas.
Keunikan dan Asal Usul Ayam Bumbu Rujak
Ayam bumbu rujak berasal dari daerah Jawa Timur. Dalam perkembangannya, masakan ini menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan menjadi salah satu menu favorit di rumah makan tradisional. Nama “rujak” sendiri diambil karena dalam bumbunya terdapat campuran rempah dan gula merah yang juga digunakan pada saus rujak buah.
Uniknya, bumbu ini bersifat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai jenis bahan, tidak hanya ayam. Banyak orang mengadaptasinya untuk ikan bakar, bebek bakar, bahkan tempe bakar.
Cita rasa ayam bumbu rujak terletak pada keseimbangan rempah. Jika terlalu pedas, tambahkan sedikit santan atau gula merah. Jika ingin lebih segar, tambahkan air jeruk atau asam jawa. Dengan kreativitas, hidangan ini dapat disesuaikan dengan selera masing-masing tanpa kehilangan esensi tradisionalnya.
Tips Menghasilkan Bumbu Rujak Ayam yang Sempurna
- Gunakan ayam kampung muda agar tekstur dagingnya lebih padat namun empuk.
- Jangan terburu-buru menumis bumbu; pastikan bumbu benar-benar matang agar aromanya keluar maksimal.
- Aduk santan perlahan saat mendidih agar tidak pecah.
- Jika ingin versi panggang, oles ayam dengan sisa bumbu sebelum dibakar di bara api.
- Simpan sisa bumbu dalam wadah tertutup di kulkas, dapat digunakan lagi untuk masakan berikutnya.
FAQ Seputar Rujak Ayam
1. Apa perbedaan ayam bumbu rujak dengan ayam bakar biasa?
Ayam bumbu rujak menggunakan bumbu dasar merah dengan tambahan santan, gula merah, dan air asam jawa, sehingga rasanya lebih kompleks dan berlapis dibanding ayam bakar biasa.
2. Apakah bumbu rujak ayam selalu pedas?
Tidak selalu. Tingkat kepedasan dapat disesuaikan dengan jumlah cabai merah yang digunakan. Anda bisa mengurangi cabai untuk versi lebih ringan.
3. Bisakah bumbu rujak digunakan untuk bahan lain selain ayam?
Bisa. Bumbu rujak juga cocok untuk ikan, bebek, atau tahu tempe bakar, karena cita rasanya yang gurih dan manis.
4. Bagaimana cara menyimpan bumbu rujak agar tahan lama?
Simpan bumbu yang sudah ditumis dalam wadah kedap udara di lemari es. Bisa bertahan hingga 5 hari, atau dibekukan untuk penggunaan lebih lama.
5. Apa yang membuat ayam bumbu rujak khas Jawa Timur berbeda dari daerah lain?
Ciri khas Jawa Timur terletak pada penggunaan cabai yang lebih banyak serta rasa manis dari gula merah yang seimbang dengan gurihnya santan.