Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria mengejutkan ratusan turis dan jemaat yang sedang mengunjungi Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Jumat, 10 Oktober 2025. Ia mengencingi altar suci tanpa peduli sekitarnya.
Mengutip NY Post, Senin (13/10/2025), pria tak dikenal itu sebelumnya menaiki tangga Altar Pengakuan Dosa, tempat Paus biasanya duduk memimpin misa. Tak diduga, ia langsung memelorotkan celananya hingga mata kaki dan kencing di seluruh area suci, lapor Corriere della Sera.
Kerumunan jemaat dan turis hanya ternganga menyaksikan tindakan tak terpujinya. Ketika pihak berwenang tiba, pria itu membungkuk dan menarik celana jinsnya kembali ke atas. Sebelum celananya terpasang sempurna, polisi menyeretnya dari altar. Adegan itu direkam turis dalam video dan tersebar di media sosial.
"Parasit menerobos masuk ke Basilika Santo Petrus di Vatikan dan buang air kecil di altar," tulis keterangan dalam video dimaksud, diunggah akun X @RadioGenoa, 11 Oktober 2025.
Insiden tersebut berlangsung saat Misa Kudus pukul 09.00 pagi. Tidak jelas apakah Paus Leo XIV memimpin langsung jalannya misa tersebut atau tidak.
Respons Paus Leo Dengar Insiden
Kabar tersebut sampai kepada Paus Leo XIV sendiri, yang dilaporkan "terkejut," menurut media tersebut. Kantor Pers Takhta Suci belum merilis pernyataan tentang penodaan tersebut. Tidak jelas apakah pria itu ditangkap atau didakwa.
Basilika Santo Petrus adalah salah satu tempat paling suci di kota basis Gereja Katolik Roma dan berkaitan erat dengan para paus, yang semuanya pernah memimpin misa di dalam dindingnya. Pada April, Paus Fransiskus disemayamkan di basilika tersebut sebagai penghormatan terakhir bagi publik sebelum pemakamannya.
Namun, karena reputasinya yang buruk, altar tempat para paus memimpin misa sering menjadi sasaran serangan. Pada Februari 2025, seorang pria naik ke atas altar dan menjatuhkan enam tempat lilin ke tanah.
Pada Juni 2023, seorang pria Polandia telanjang melompat ke altar. Ia tidak berkata atau berbuat banyak selain itu, tetapi ia memiliki tulisan "Selamatkan anak-anak Ukraina" yang tertulis di punggungnya. Setelah tindakan itu, Vatikan melakukan ritual penitensi untuk membersihkan tempat tersebut.
Turis Berpose Cabul dengan Patung Ikonis
Dalam kasus berbeda, seorang turis perempuan berambut pirang memancing kemarahan warga Florence, Italia, setelah berpose cabul dengan patung ikon kota tersebut. Ia terlihat memanjat patung Bacchus karya Giambologna di Borgo San Jacopo, Florence, sebelum mencium patung dari tembaga itu.
Perempuan yang tidak disebut namanya itu mengenakan celana denim pendek dan kaus hitam. Ia lalu mengubah posenya, mendekatkan bokongnya ke tubuh patung seolah sedang berhubungan seks saat temannya mengambil foto.
Foto-foto mereka yang diburamkan beredar di Facebook komunitas setempat. "Inilah rasa hormat terhadap Florence," bunyi keterangan dalam unggahan tersebut menyindir pariwisata di salah satu kota ternama di Italia tersebut. Dengan segera, unggahan tersebut menjadi viral di Italia.
Desakan Bikin Aturan Ketat
Warganet yang tak terima meninggalkan komentar, "Kita harus memaksa wisatawan menjalani tes masuk Florence sebelum mereka menginjakkan kaki di kota itu." Ada pula yang mendesak turis tak sopan itu dipenjara agar jera.
Tak hanya itu, para tokoh juga bersuara. Menurut Patrizia Asproni, anggota organisasi warisan budaya Confcultura, tindakan tak sopan yang dilakukan turis lantaran tak ada tindakan tegas yang membuat turis asing segan. "Manifestasi kekasaran dan ketidaksopanan yang terus menerus ini terjadi karena setiap orang merasa berhak melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa mendapat hukuman," ucapnya.
Ia pun mendesak agar Florence menerapkan 'model Singapura', yakni kontrol ketat, denda sangat tinggi, dan tidak ada toleransi. Sementara, Kepala Polisi Florence Antonella Ranaldi mengingatkan agar wisatawan berlaku hormat pada cagar budaya di Florence, baik asli maupun tiruan. "Saya ragu perempuan ini, yang saya salahkan, mengetahui perbedaannya," imbuhnya.