Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi kelakuan penumpang pesawat yang bikin geleng-geleng kepala. Di sebuah video yang viral di media sosial, seorang ibu terekam naik pitam, suaranya meninggi, ngotot menolak anaknya dipakaikan sabuk pengaman oleh pramugrari, padahal pesawat akan lepas landas.
Insiden itu terjadi pada Minggu, 5 Januari 2025, di penerbangan Batik Air Malaysia OD-572 rute Hanoi-Kuala Lumpur. "Awak kabin melaksanakan prosedur pemeriksaan keselamatan sebelum lepas landas, sebagaimana protokol yang telah ditetapkan," kata Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangannya pada Lifestyle Liputan6.com, Senin, 6 Januari 2025.
"Selama pemeriksaan tersebut," ia menyambung. "Awak kabin menemukan seorang penumpang yang tidak mengikuti aturan keselamatan karena tidak mengenakan sabuk pengaman. Meski telah diberi arahan yang jelas dan tepat, penumpang tersebut tetap menolak mematuhi instruksi yang diberikan awak kabin."
Narasi serupa diungkap sesama penumpang pesawat yang membagikan video kejadian tersebut di Instagram Story akunnya, @fegiegie. Pada Lifestyle Liputan6.com, Senin, Egie bercerita, "Aku awalnya enggak engah, karena lagi nonton film pakai headset, tapi lama-lama merasa, 'Kenapa ya kok enggak jalan-jalan?'"
Setelah melihat sekeliling, ia mendapati seorang pramugari berbicara dengan penumpang di kursi enam dekat jendela. "Kayaknya yang pertama negur itu pramugari junior, tapi karena penumpang ini masih enggak mau pakai seat belt, padahal sudah mau take off, dia manggil pramugari yang lebih senior," ungkapnya.
Kembali ditegur pramugari, nada bicara ibu tersebut "mulai meninggi." Egie menyebut bahwa ibu itu ngotot mengatakan anaknya tidak bisa pakai sabuk pengaman. Ia bahkan sempat menepis tangan awak kabin yang hendak membantu memasangkan sabuk pengaman pada anaknya.
Tertunda sampai 1 Jam
Cekcok terus terjadi, yang menurut unggahan Egie, menyebabkan penerbangan ditunda setidaknya satu jam. "Sampai orang di kelas bisnis nawarin mau tuker seat atau nggak karena lama banget nunggu," tulisnya.
Akhirnya, pramugari menghubungi polisi bandara untuk mengatasi masalah tersebut. "Ada sekitar tiga polisi bandara yang naik ke pesawat dan setelah ngomong-ngomong, minta si penumpang yang kayaknya orang Vietnam ini turun dari pesawat. Awalnya dia enggak mau (turun dari pesawat)," sebut Egie.
Saat itu, kondisi di kabin pesawat riuh, karena penumpang merasa sudah terlalu lama menunggu. Beberapa disebut menyoraki dan nyeletuk betapa "egoisnya" si ibu yang membuat penerbangan tertunda.
"Akhirnya dia mau turun dari pesawat. Itu kejadiannya pesawat sudah siap take off, kayak sudah di landasan, jadi kami harus balik lagi ke terminal, karena ibu dan anaknya ini mau turun. Enggak sampai di situ saja, karena ternyata dia punya bagasi yang harus diambil, jadilah nunggu lagi sekitar 15 menit," kata dia.
Pentingnya Mematuhi Arahan Awak Kabin
Mengonfirmasi kejadian tersebut, Danang berkata, "Sebagai langkah menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan, setelah melalui proses diskusi yang dilakukan sesuai prosedur, pelanggan tersebut dikategorikan dalam 'Ketidakpatuhan terhadap Instruksi Awak Kabin.'"
"Karena itu, pelanggan tersebut bersama satu pendampingnya diminta turun dari pesawat sebelum penerbangan dimulai," imbuhnya. Danang menyebut, memprioritaskan keselamatan merupakan salah satu alasan setiap penumpang harus mengikuti aturan penerbangan dan instruksi awak kabin.
"Sabuk pengaman berfungsi melindungi dari risiko cidera, baik pada diri sendiri maupun orang lain, terutama dalam situasi tidak terduga, seperti turbulensi," ujar dia. "Kepatuhan terhadap instruksi awak kabin juga memungkinkan penerbangan berjalan sesuai jadwal dan menghindari gangguan yang dapat memengaruhi kenyamanan seluruh pelanggan."
"Setiap maskapai, termasuk Batik Air, wajib mengikuti peraturan penerbangan sipil internasional yang mengatur keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. Batik Air berkomitmen untuk terus memberi layanan terbaik dengan tetap mengedepankan keselamatan dan kenyamanan seluruh pelanggan," bebernya.
Disoraki Penumpang Lain
Egie menimpali, saat ibu dan anak itu turun dari pesawat setelah "tantrum enggak jelas," menurut dia, penumpang di dalam pesawat sontak tepuk tangan. "Dia sudah mengganggu, menghambat penerbangan, dan buang-buang waktu kami," keluhnya.
"Orang yang tadinya duduk di sebelah dia itu sampai pindah ke belakang. Kami pikir awalnya dia tuh kakaknya (dari anak yang tidak mau pakai sabuk pengaman). Terus pas mereka mau turun, cowok itu ikut ambil koper (di bagasi kabin). Kirain mau ikut turun, tapi ternyata pindah ke belakang, karena dia malu dan risih duduk di situ," sebut penumpang pesawat itu.
Sebagai penutup, Egie berkata, "Sebagai orangtua, seharusnya tahu cara didik anak. Tahu, 'Oh anak gue sudah bisa diajak terbang nih,' atau 'Oh anak gue enggak bisa diajak terbang nih.' Seat belt kan sesuatu yang benar-benar penting, biar enggak cedera kalau ada turbulensi dan enggak ganggu orang di sebelah."