Pangeran William Singgung Pangeran Harry di Film Dokumenter, Pertama Kalinya Sejak Bertengkar Hebat

3 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Tanpa diduga, Pangeran William menyinggung adiknya, Pangeran Harry, dalam film dokumenter berjudul Prince William: We Can End Homelessness. Itu diyakini sebagai momen pertamanya membahas sang adik sejak mereka perang dingin yang dipicu pertengkaran hebat dan berujung mundurnya Harry sebagai anggota kerajaan yang bekerja.

Dalam cuplikan gambar yang dirilis pada Sabtu, 26 Oktober 2024, calon Raja Inggris itu membahas soal awal ketertarikannya pada kegiatan amal yang fokus pada tunawisma. Ia menceritakan bahwa mendiang ibunya, Putri Diana, membawanya dan Harry ke The Passage yang mendukung mereka yang menjadi atau berisiko menjadi gelandangan.

"Ibuku membawaku ke The Passage, dia membawa Harry dan aku ke sana. Saya pasti berusia 11 tahun saat itu, mungkin 10 tahun," kata William. "Saya belum pernah mengalami hal seperti itu sebelumnya, dan saya agak cemas dengan apa yang akan terjadi."

"Ibuku melakukan hal yang biasa, membuat semua orang merasa santai, tertawa dan bercanda dengan semua orang. Saya ingat saat itu saya berpikir, ‘Kalau semua orang tidak punya rumah, mereka semua akan sedih.’ Tapi sungguh luar biasa betapa bahagianya lingkungan ini," kenang William, dikutip dari Page Six, Minggu (27/10/2024).

Ia mengingat percakapan yang menyenangkan dengan orang-orang yang ditemuinya. Ia bahkan sempat bermain catur dengan para tunawisma. Menurut William, di situlah dia sadar bahwa ada orang lain di luar sana yang tidak memiliki kehidupan yang sama.

Hubungan Harry dan William Masih Bisa Diperbaiki

Film dokumenter yang terdiri dari dua bagian itu diyakini menjadi momen pertama putra mahkota berbicara secara terbuka tentang saudara laki-lakinya di tengah keretakan keluarga mereka yang sedang berlangsung. Laporan muncul bahwa perpecahan antara Duke of Sussex dan saudara laki-lakinya 'sangat buruk'” tetapi bukan berarti 'tidak dapat diperbaiki'.

Pemulihan hubungan kakak beradik itu dinilai terhambat lantaran ulah Harry yang meminta keamanan tambahan untuk dia dan keluarganya saat mengunjungi Inggris meski sudah tak lagi bekerja sebagai anggota kerajaan. Sumber juga melaporkan bahwa Raja Charles berhenti berbicara dengan Harry meskipun putranya berupaya mengontaknya untuk menanyakan kondisi kesehatannya setelah diagnosis kankernya.

Orang dalam kerajaan sebelumnya mengatakan kepada Page Six bahwa satu-satunya cara bagi Harry dan Charles untuk berdamai adalah dengan memberi Harry izin keamanan yang lebih tinggi yang telah dia minta selama beberapa tahun. "Sebagai raja, dia adalah pengambil keputusan utama. Begitulah cara ayah dan anak bisa berdamai," kata sumber itu.

Visa Harry Kembali Dipertanyakan

Di sisi lain, Pangeran Harry tengah menghadapi tantangan besar terkait status visanya di Amerika Serikat. Kasus yang berlangsung selama dua tahun ini dapat memaksa Harry untuk meninggalkan AS, terutama jika Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Pakar kerajaan, Phil Dampier, mengungkapkan bahwa Harry bertahan dengan susah payah di tengah ancaman ini. Mengutip dari laman The Sun, Jumat, 25 Oktober 2024, kasus ini berawal dari pengakuan Harry menjadi pengguna narkoba dalam bukunya, Spare, yang memicu pertanyaan dari lembaga pemikir konservatif Washington, The Heritage Foundation.

Mereka mempertanyakan bagaimana Harry bisa mendapatkan visa AS pada 2020, meskipun ada pengakuan tentang konsumsi narkoba seperti kokain, mariyuana, dan jamur psikedelik. Bulan lalu, seorang hakim memutuskan untuk tidak mempublikasikan dokumen visa Harry, meskipun ada pengakuan tersebut.

Namun, The Heritage Foundation kini telah mengajukan mosi baru ke pengadilan, menuntut agar kasus ini dibuka kembali. Mereka mengklaim bahwa aturan telah dilanggar dan bukti-bukti penting tidak ditinjau dengan benar, yang menghambat upaya mereka untuk membangun kasus terhadap banding Harry.

Bisa Dideportasi ke Inggris

Jika terbukti Harry berbohong pada formulir aplikasi visanya, ia bisa dipaksa meninggalkan AS. Dampier mengungkapkan bahwa dengan semakin dekatnya Pemilu AS, ada kekhawatiran nyata bahwa Donald Trump dapat mengusir Harry jika kembali berkuasa. Trump sangat anti terhadap Harry dan Meghan Markle, kata Dampier kepada The Sun. Dia tidak menyukai mereka, dan mereka juga tidak menyukainya.

Dampier menambahkan bahwa Harry saat ini dilindungi oleh Pemerintahan Biden, tetapi situasinya bisa berubah drastis jika Trump kembali memerintah. Jika Harry terpaksa meninggalkan Amerika, opsi untuk kembali ke Inggris mungkin harus dipertimbangkan, meskipun Meghan, istrinya, kemungkinan besar enggan untuk kembali ke tanah kelahiran suaminya.

Meghan diketahui tidak populer dan kurang disukai di Inggris. Ini menimbulkan dilema terutama terkait anak-anak mereka, Archie dan Lilibet, yang tumbuh besar di Amerika tanpa sering bertemu keluarga kerajaan Inggris.

Dampier juga menyebutkan kemungkinan Harry dan Meghan pindah ke Portugal, dekat dengan Putri Eugenie dan suaminya Jack Brooksbank. Itu akan memberi mereka basis di Eropa, katanya, dan memungkinkan Harry untuk sering mengunjungi Inggris untuk urusan seperti Invictus Games.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |