Model Serbia Suntik 45 Kg Lemak dalam 9 Tahun demi Punya Bokong Terbesar di Dunia

1 week ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Seorang model asal Serbia, Natasha Crown (29), dilaporkan menjalani beberapa operasi plastik demi mendapatkan proporsi tubuh idaman, yakni bokong terbesar di dunia. Ia tergila-gila dengan suntik lemak untuk mendapatkan bokong super besar yang diidamkannya sejak usia 17 tahun.

Kepada Truly dalam episode terbaru Hooked on the Look, model bertinggi 198 cm itu memulai perjalanan kosmetiknya dari seorang 'remaja atletis menjadi dewi berlekuk tubuh' sejak usia 20an. Ia mengaku telah menjalani lima kali Brazilian Butt Lift (BBL) yang merupakan prosedur penyuntikan lemak yang diambil dari perut, bibir, punggung bawah, atau paha, untuk dipindahkan ke bokong.

"Saya telah menambahkan 45 kg (lemak) ke bokong besar ini. Saya suka memiliki lekuk tubuh yang besar. Semuanya harus besar," kata Natasha, melansir The Sun, Sabtu, 11 Oktober 2025. Prosedur ini menghasilkan bentuk tubuh seperti jam pasir dan bokong yang lebih besar, dengan biaya mencapai 8.000 pound sterling, sekitar Rp177 juta.

Belum Akan Berhenti

Meski begitu, ia mengaku belum ingin berhenti dalam waktu dekat. "Saya suka operasi dan saya akan terus melakukannya. Saya sedang membesarkan bokong saya hingga lebih dari 254 cm," ungkapnya.

Selain lima kali BBL, Natasha juga telah melakukan implan payudara, suntik botox, dan filler. Total ia sudah menghabiskan lebih dari USD 150 ribu (hampir Rp2,5 miliar) untuk menjalani operasi plastik. "Saya tidak khawatir tentang kesehatan saya," kata Natasha soal beragam prosedur kecantikan yang telah dilaluinya.

Ia juga berterus terang bahwa bokongnya bahwa bokong besarnya mempersulit dirinya sendiri, terutama saat harus terbang. "Ketika saya terbang, saya harus punya dua kursi. Saya menabrak orang ketika saya di restoran," ujarnya.

Bokong besarnya juga diklaim 'membuat pria takut. "Saat saya keluar, orang-orang menatap. Di dunia maya, orang-orang memang jahat, tapi itu tidak memengaruhi saya," imbuhnya.

Risiko Prosedur Suntik Lemak Bokong

Di sisi lain, mengutip KBizoom, prosedur suntik lemak bokong nyatanya tidak sepenuhnya aman, selain harganya pun mahal. International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) mengingatkan bahwa prosedur itu berisiko kesehatan tinggi, termasuk emboli lemak, infeksi, nekrosis kulit, dan syok hemoragik, hingga menyebabkan kematian pada 1 dari 3.000 kasus. Hal ini membuat program BBL menjadi operasi kecantikan paling berbahaya di dunia.

Para ahli medis juga memperingatkan bahwa pencangkokan lemak berulang dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan penumpukan jaringan parut yang berlebihan, dan memicu peradangan kronis. Meskipun operasi kosmetik dapat mengubah penampilan, mereka memperingatkan bahwa modifikasi tubuh yang ekstrem dan berulang dapat sangat membahayakan kesehatan fisik dan mental.

Selain bokong, transfer lemak juga umum dilakukan pada wajah demi mendapatkan hasil ‘awet muda’. Mengutip Marie Claire, pasar perawatan kesehatan Real Self mencatat bahwa tingkat pencarian operasi suntik lemak di wajah naik sebanyak 254 persen pada 2024. 

Kasus Suntik Lemak ke Pipi

Seperti di bokong, suntik lemak di pipi juga berisiko. Miliarder asal Amerika Serikat Bryan Johnson mengalami reaksi alergi parah setelah menyuntikkan lemak ke wajah agar wajahnya tampak lebih muda dari usia sebenarnya.

Alih-alih jadi cute, wajah Johnson membengkak hingga tidak bisa melihat. Johnson dalam unggahan di Instagram pada 13 November 2024 menjelaskan awal memutuskan menjalani prosedur tersebut. Hal itu tak lepas dari pembatasan asupan kalori setiap hari yang menjadi mandat awal untuk Project Blueprint, dari 2500 kkal menjadi hanya 1950 kkal.

"Saya menjadi sangat kurus dan kehilangan banyak lemak, terutama di wajah saya... Saya tampak kurus. Orang-orang mengira saya berada di ambang kematian," tulisnya, dikutip Selasa, 19 November 2024.

Berdasarkan pengamatannya, lemak wajah ternyata dianggap sangat penting dalam cara pandang orang terhadap kemudaan, terlepas dari seberapa bagus biomarker (indikasi biologis) tubuhnya. Karena itu, ia dan tim meluncurkan proyek 'Baby Face' untuk mengembalikan volume wajah yang hilang.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |