Korban Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk bertambah, Dua Orang Meninggal

1 week ago 27

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama RSUD R.T Notopuro Sidoarjo, Atok Irawan menyampaikan perkembangan terbaru korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Per pukul 10.48 WIB tadi pagi, total ada 40 korban. Tujuh orang masih dirawat di sini, 31 orang sudah pulang dan dua orang meninggal dunia," ujarnya, Selasa (30/9).

Atok mengungkapkan, dua korban meninggal tersebut yaitu atas nama Mochammad Mashudulhaq (14 tahun) warga Kali Kendal Dukuh Pakis Surabaya. Kedua, Muhammad Soleh, usia 22 tahun, asal Bangka Belitung.

Dokter Bedah Dikirim ke Lokasi

Atok menyebut masih ada satu pasien yang statusnya berada di zona merah atau dirawat di IGD.

“Tinggal satu ini yang di zona merah IGD yang tadi dua yang meninggal barusan,” ujarnya.

RSUD R.T Notopuro menambah perawat untuk mengobati pasien. Termasuk dokter bedah yang dikirim ke tempat evakuasi.

“Dokter bedah yang kita kirim ke tempat TKP untuk bedah dua orang, anestesi satu orang, kemudian juga ada standby di sini juga dan dokter bedah dua orang tadi malam standby di sini perawatan juga demikian,” ucapnya.

38 Orang Masih Terjebak

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, pihaknya mencatat hingga saat ini total ada 102 jiwa yang terdata sebagai korban dalam musibah runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Abdul menjelaskan, dari jumlah tersebut 91 orang berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, sementara 11 orang dievakuasi tim SAR gabungan. Dari 11 korban yang dievakuasi, satu orang ditemukan meninggal dunia.

“Sebanyak 77 korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat. Rinciannya, 34 orang dirawat di RSUD Sidoarjo, 38 orang di RS Siti Hajar, dan 4 orang di RS Delta Surya,” ujar Abdul Muhari, Selasa (30/9).

Sementara itu, masih ada 38 orang dilaporkan belum ditemukan dan diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan empat lantai yang roboh saat proses pengecoran. Tim SAR gabungan hingga kini masih melakukan pencarian intensif.

BNPB memastikan operasi pencarian melibatkan unsur Basarnas, BPBD Kabupaten Sidoarjo, BPBD Provinsi Jatim, TNI, Polri, serta berbagai relawan SAR. Fokus utama tim adalah memastikan keamanan struktur bangunan yang masih berdiri, sambil membuka jalur evakuasi korban.

Foto Pilihan

Petugas penyelamat mencari korban selamat di antara reruntuhan salah satu bangunan di sebuah pondok pesantren, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin 29 September 2025 sore. (Juni Kriswanto/AFP)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |