Liputan6.com, Jakarta - Jepang mencatatkan diri sebagai negara dengan kinerja terbaik di kawasan Asia-Pasifik dalam hal pemulihan pariwisata pasca-pandemi. Melansir, Japan Today, Jumat, 28 November 2025, berdasarkan laporan Annual Tourism Monitor 2025 dari Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik, Jepang berhasil menyambut 14,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) hanya dalam enam bulan pertama tahun ini.
Angka ini mencerminkan tingkat pemulihan sebesar 131,6 persen, pencapaian yang melampaui negara-negara berkinerja tinggi lainnya di kawasan Asia-Pasifik, seperti Vietnam yang mencapai 125,7 persen dan Korea Selatan sebesar 105,7 persen. Pemulihan cepat ini sebenarnya sudah diprediksi bahkan saat masa penguncian wilayah (lockdown) berlangsung.
Berbagai survei, termasuk dari Development Bank of Japan dan Japan Travel Bureau Foundation, menempatkan Jepang sebagai destinasi impian utama bagi para pelancong begitu perbatasan kembali dibuka. Faktor utama penarik minat wisatawan meliputi budaya yang kuat, nilai tukar mata uang yang menguntungkan, serta peningkatan konektivitas penerbangan.
Menariknya, kebangkitan pariwisata Jepang tidak hanya didorong oleh pasar utamanya sebelum pandemi. Pasar yang sebelumnya memiliki volume rendah dan pasar berkembang bagi Jepang, seperti Eropa, Amerika Utara, dan Timur Tengah, juga bertumbuh dua digit pada 2025.
Prestasi gemilang pariwisata Jepang semakin dikukuhkan dalam ajang Tourise Awards yang baru saja digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada 11 November 2025. Dalam upacara mewah tersebut, Tokyo berhasil menyapu bersih tiga penghargaan sekaligus, yakni sebagai Destinasi Makanan & Kuliner Terbaik, Destinasi Hiburan Terbaik, dan Destinasi Keseluruhan Terbaik.
Dominasi Tokyo dalam Panggung Penghargaan Dunia
Kemenangan itu didapat setelah melalui proses seleksi ketat dari nominasi ekstensif yang diajukan oleh pelancong, pemimpin industri, dan organisasi global, yang kemudian dipilih oleh juri independen dari berbagai sektor. Tokyo bersanding dengan kota-kota besar dunia lainnya yang juga menerima penghargaan, seperti New York, AS (Seni & Budaya Terbaik); Ancash, Peru (Petualangan Terbaik); dan Paris, Prancis (Belanja Terbaik).
Penghargaan ini diberikan di sela-sela KTT Tourise, sebuah pertemuan puncak yang diinisiasi Kementerian Pariwisata Saudi. Menteri Pariwisata Arab Saudi sekaligus Ketua Tourise, Ahmed Al-Khateeb, menegaskan pentingnya penghargaan ini sebagai simbol pariwisata yang transformatif.
"Destinasi-destinasi ini mendefinisikan apa yang dapat dicapai oleh pariwisata yang memiliki tujuan dan transformatif. Masing-masing mencerminkan apa yang semakin dicari oleh pelancong masa kini, keaslian, kreativitas, dan pengalaman yang menghubungkan orang dengan tempat dan tujuan," ujar Ahmed Al-Khateeb. "Kami mengambil inspirasi dari visi dan ambisi mereka, saat kita bersama-sama membentuk masa depan pariwisata yang menginspirasi kemajuan, memperkuat komunitas, dan mendekatkan dunia."
Tantangan Overtourism di Berbagai Destinasi
Di balik kesuksesan penghargaan tersebut, muncul kekhawatiran yang berkembang mengenai kepadatan wisatawan yang berlebihan (overtourism) di Tokyo dan destinasi populer lainnya di seluruh Jepang. Masalah ini berdampak pada infrastruktur, lingkungan, kualitas hidup penduduk lokal, hingga kepuasan pengunjung itu sendiri.
Mengingat pemerintah Jepang memiliki target ambisius untuk menyambut 60 juta pelancong internasional pada 2030, isu pengelolaan kerumunan dan keberlanjutan menjadi topik krusial yang perlu dipelajari dari KTT Tourise perdana tersebut. Acara yang dihadiri oleh sekitar 8.000 delegasi dari lebih dari 100 negara ini mengundang 140 pemimpin dan visioner dari pemerintahan, bisnis, investasi, pariwisata, dan teknologi.
Mereka berkumpul untuk membahas tantangan paling mendesak yang dihadapi pariwisata saat ini. Saat membuka acara, Ahmed Al-Khateeb menetapkan latar belakang diskusi dengan mencatat bahwa belum pernah ada momen yang lebih mendesak atau tepat bagi konvergensi sektor-sektor untuk membentuk pariwisata global. Meskipun sektor pariwisata telah pulih ke tingkat tertinggi dalam sejarah, industri ini masih menghadapi masalah terkait keterampilan, investasi, infrastruktur, keberlanjutan, dan transformasi digital.
Belajar dari Swiss dan Jepang
Dalam sesi diskusi bertajuk Dispersi: Menginspirasi Penemuan & Mengelola Kerumunan, para panelis membahas bagaimana destinasi dapat terus menyambut pengunjung sambil mengatasi kemacetan di titik-titik rawan. Isu ini dihadapi oleh Swiss serta Jepang.
Swiss, yang terkenal dengan keindahan alamnya, menyambut 21,5 juta pelancong internasional pada 2024, naik dari 19,8 juta pada 2019. Sebanyak 41 persen dari mereka berkunjung antara Juni hingga September 2025, menyebabkan keramaian di destinasi Alpen seperti Lauterbrunnen dan Zermatt.
"Sebagian, dan sesekali, destinasi kami berada di bawah tekanan, tetapi tingkat hunian hotel tahunan kami sebesar 50 persen menunjukkan bahwa kami tidak penuh sesak," kata Nydegger kepada audiens. "Kami tidak bisa melarang orang pergi ke tempat-tempat wisata terkenal; kami ingin orang-orang menginvestasikan cukup waktu untuk tinggal di negara ini dan memberi mereka alat serta kemungkinan untuk menjelajah.”
CEO Switzerland Tourism, Martin Nydegger, menjelaskan bahwa mereka menyebut fenomena ini sebagai hambatan lokal dan temporal yang selektif daripada pariwisata berlebihan.Presiden dan CEO JTB Corporation, Eijiro Yamakita, menyetujui bahwa perencanaan dan promosi skala luas sangat penting untuk menyebarkan manfaat pariwisata.
Peran Teknologi dan Pengembangan Destinasi Baru
Selain strategi promosi, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pengunjung, menurut Yamakita. Ia mencontohkan penerapan tiket digital di Kastil Matsumoto, Prefektur Nagano, pada Maret 2025. Sistem ini menetapkan tanggal dan waktu kunjungan untuk mencegah antrean panjang selama periode puncak.
Hasilnya, sistem ini tidak hanya menghilangkan waktu tunggu, tetapi juga meningkatkan jumlah tiket yang tersedia per hari dari 960 menjadi 1.600, yang berdampak positif pada kepuasan pengunjung dan pendapatan wisata. Data real-time juga semakin penting untuk manajemen pelancong guna menghindari kerumunan dan memfasilitasi pemasaran yang lebih efektif.
Menciptakan destinasi baru juga menjadi opsi, terutama di pasar berkembang. Di Jeddah, Arab Saudi, proyek Jeddah Central senilai USD 20 miliar (sekitar Rp 318 triliun) sedang berlangsung untuk membangun stadion, oseanarium, gedung opera, dan marina yang ditargetkan selesai sebagian pada 2027. Proyek ini bertujuan mentransformasi kota sembari menjaga warisan budaya dan memenuhi kebutuhan komunitas lokal.
"Destinasi yang sukses adalah destinasi di mana pengunjung memiliki keterikatan emosional. Pengunjung internasional ingin merasakan pengalaman lokal [tempat], bukan tiruan dari tempat lain," kata Ahmed Bin Abdulaziz Al Sulaim, CEO Jeddah Central. "Kami merangkul masa lalu dan bercita-cita untuk masa depan, menjaga kualitas pengalaman sambil mempertimbangkan harapan masyarakat lokal."

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432446/original/061129700_1764787432-Brisia_Jodie__3_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433660/original/081137100_1764859490-WhatsApp_Image_2025-12-04_at_18.03.25__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2292912/original/006361400_1532664995-WhatsApp_Image_2018-07-23_at_2.20.14_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3328807/original/002424300_1608451992-mekong-fish-2029159_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5167274/original/091207900_1742351630-assortment-delicious-fresh-cookies_114579-13166.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5430351/original/009349300_1764661301-Budapest.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432874/original/028530100_1764826129-tulang.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433159/original/096088800_1764837807-XXI_EMpire.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433355/original/089437800_1764842297-Depositphotos_786203090_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3015932/original/008747600_1578464712-shutterstock_1362502556.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433145/original/045116400_1764837710-word_media_image4.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2824817/original/068254000_1560140111-shutterstock_797076340.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432888/original/069371000_1764826419-lisa_blackpink3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432758/original/012523800_1764822089-Daging_Slice_Dimarinasi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4956296/original/070832200_1727665407-front-view-cooked-vegetable-meal-with-sliced-bell-pepper-salad-brown-surface.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432536/original/030095300_1764813838-000_86ZP7CT.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424531/original/080333500_1764145055-pepes__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406523/original/072243300_1762580050-WhatsApp_Image_2025-11-08_at_11.01.03.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314494/original/002842300_1755085435-SCTV_-_Wanita_Istimewa_-_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373357/original/048602800_1759820171-SnapInsta.to_560669028_18535972480043602_4721668802629419488_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414818/original/029407400_1763352077-ATK_BOLA_Byon_Combat_Showbiz_6.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5327294/original/028965100_1756177305-Screenshot_2025-08-26_100102.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4763684/original/016326400_1709707430-kereta_api_nataru.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313510/original/030262500_1755006255-unnamed_-_2025-08-12T194810.344.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294012/original/043679400_1753347795-VOS_-_Mama-Mama_Pengejar_Cinta_-_Apple_Artwork_-_With_Title16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347525/original/083062600_1757675276-SnapInsta.to_543107841_18526684450015278_5485787036975048528_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310142/original/083799800_1754660518-20250808-PWN-BUS_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5109507/original/015000400_1737847089-pisang_madu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315031/original/080473800_1755148142-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313695/original/063765500_1755052618-ratu_kecantikan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334940/original/026976700_1756783195-unnamed__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310366/original/020181100_1754711048-WhatsApp_Image_2025-08-08_at_9.10.07_PM__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328382/original/010765100_1756214097-Labyrinth_Dome_-_Bali_Mystic.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1754987/original/026621500_1509348143-20171030-Vietnam-Adit1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310649/original/096828300_1754744791-DSC05597.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309059/original/039125500_1754572312-TVN_Movies_-_My_Worst_Neighbor_-_Main_KV_-_PN_artikel_NL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309479/original/080918600_1754628180-ATK_Bolanet_BRI_SUPER_LEAGUE_JADWAL__1_.jpg)