Liputan6.com, Jakarta - Insiden tak terduga terjadi di spot wisata terkenal di Hanoi, Vietnam. Video yang diunggah pada 7 Oktober 2025 memperlihatkan momen menegangkan ketika sebuah kereta api yang melintas di Hanoi Train Street menabrak deretan meja serta kursi di depan kafe, dilansir dari VN Express, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Kejadian itu sontak membuat para pelanggan yang sedang duduk menikmati minuman berteriak panik dan berlari menjauh. Video berdurasi hampir satu menit ini diunggah akun Seniworld Travel dan langsung menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman terlihat rangkaian kereta sedang menuju Stasiun Hanoi. Karena meja dan kursi kafe dipasang terlalu dekat dengan rel, gerbong kereta menyenggol sederetan meja dan kursi hingga terlempar. Beberapa wisatawan tampak merekam momen tersebut sambil menjerit ketakutan.
"Inilah alasan mengapa kita perlu memperhatikan masalah jarak di Hanoi Train Street," tulis pengunggah video tersebut. Cuplikan ini kembali menyoroti kondisi sempit dan berisiko tinggi di kawasan wisata yang sudah lama menjadi daya tarik populer bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Tanggapan Otoritas dan Langkah Penanganan
Perwakilan Departemen Ekonomi, Infrastruktur, dan Perkotaan Ward Hoan Kiem mengaku telah mengetahui kejadian tersebut. Informasi itu lalu diteruskan kepada Kepolisian Ward Hoan Kiem dan Kepolisian Ward Van Mieu untuk diselidiki lebih lanjut.
Sebelumnya, Komite Rakyat Ward Hoan Kiem juga telah menginstruksikan aparat untuk menjaga ketertiban kota, termasuk di kawasan Hanoi Train Street yang kerap ramai wisatawan. Pemerintah setempat menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan dan penertiban guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi di kawasan Hanoi Train Street. Pada akhir 2024, seorang wisatawan asing nyaris tertabrak saat sedang merekam video ketika kereta melintas. Insiden tersebut sempat memicu kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan di area yang terkenal sempit itu.
Upaya Pencegahan di Hanoi Train Street
Sebagai langkah antisipasi, pada Maret 2025, Departemen Pariwisata Hanoi meminta seluruh pelaku usaha jasa perjalanan di kota agar tidak lagi mempromosikan atau mengadakan tur ke kawasan kafe di Hanoi Train Street. Imbauan ini dikeluarkan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kecelakaan yang mungkin terjadi.
Kawasan kafe di Hanoi Train Street terletak di perbatasan antara tiga ward, yaitu Dien Bien (bekas distrik Ba Dinh), Cua Nam, dan Hang Bong (bekas distrik Hoan Kiem). Setelah penggabungan wilayah, seluruh area kini berada di bawah administrasi Ward Hoan Kiem.
Lokasi ini dikenal luas oleh berbagai media internasional sebagai salah satu destinasi wajib di Hanoi. Sejarahnya dimulai pada awal 1900an, saat pendudukan Prancis di Vietnam membangun jalur kereta api tersebut pada awal 1900an untuk mengangkut barang dan orang melintasi negeri, yang saat itu merupakan bagian dari Indochina Prancis bersama dengan Laos dan Kamboja.
Beberapa bagian jalur tersebut rusak parah ketika bom AS menghujani wilayah utara yang diperintah komunis selama Perang Vietnam yang berakhir setengah abad lalu.
Sempat Ditutup untuk Umum
Sebelumnya, Hanoi Train Street sempat ditutup untuk umum karena pandemi dan alasan keamanan. Pengumumannya disampaikan pada 6 Oktober 2019, sehari setelah kereta harus berhenti darurat dan dialihkan karena terlalu banyak turis di rel kereta.
"Meskipun kafe kereta api menarik wisatawan, mereka sebenarnya melanggar beberapa peraturan," kata Wakil Ketua Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam Ha Van Sieu kepada media saat itu.
Tiga tahun setelah penutupan, para pedagang kembali beraktivitas meski belum jelas berapa lama kawasan itu akan tetap dibuka. Di jalan sepanjang sekitar 50 meter di pusat Hanoi, lokomotif melintas sangat dekat dengan deretan bangunan yang kini banyak diubah menjadi kafe, bar, dan toko suvenir.
Sensasi menyaksikan kereta lewat hanya beberapa inci dari tempat duduk atau berfoto di atas rel sempat menarik ratusan ribu wisatawan pada 2018 dan 2019, menjadikan kawasan ini populer di media sosial. Pada Oktober 2019, pihak berwenang Vietnam menutup area tersebut karena alasan keamanan dan kepadatan penduduk.