Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada hari ini, Minggu (12/10/2025), Hari Museum Nasional diperingati. Tanggal peringatan itu merujuk pada penyelenggaraan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang berlangsung 12--14 Oktober 1962 di Yogyakarta.
Setelah 63 tahun, pengelolaan 18 museum dan 34 cagar budaya milik negara kini dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya (MCB/IHA). Statusnya kini berubah menjadi Badan Layanan Umum yang memungkinkan menggandeng pihak swasta sebagai mitra dalam pengelolaan museum.
Perubahan status itu memungkinkan museum tak lagi sekadar tempat memajang benda-benda masa lalu, tetapi sebagai tempat nongkrong atau berkumpul masyarakat umum.
"Kita ingin membuat museum itu layanannya lebih standar seperti mal. Harusnya itu (museum) akan jadi tempat kumpul, tempat ngobrol orang-orang," kata Kepala Museum dan Cagar Budaya Abi Kusno ditemui di Jakarta, awal pekan ini.
Pihaknya memulai dari Museum Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Jam buka museum kini diperpanjang hingga pukul 8 malam. Di lantai bawah museum sengaja dibuka pujasera agar mereka yang baru pulang kantor, mampir dulu ke museum sembari menunggu jalanan lebih lengang.
Siapkan Paket Wisata
Berikutnya adalah membuat paket wisata ke museum, khususnya museum yang sudah direvitalisasi tetapi kurang populer seperti Museum Sangiran di Sragen, Jawa Tengah. Museum itu, kata dia, berpotensi berkembang karena menyimpan cerita menarik tentang peradaban manusia purba di Nusantara yang diyakini menjawab missing link dalam teori evolusi manusia di dunia.
Abi mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kebudayaan untuk merancang paket wisata yang bisa menarik pengunjung. Program aktivasi juga perlu disiapkan agar bisa memenuhi ekspektasi pengunjung.
"Bagaimana caranya source-nya dari kita, objek-objek mana yang siap untuk dijual paket wisatanya, dan nanti dari Kementerian Pariwisata yang akan mem-promote ke agen-agen wisata," katanya.
Sementara, museum yang berada di Jakarta dan Yogyakarta sudah tak diragukan potensinya untuk menarik pengunjung. "Karena secara orang wisata pun sudah datang, dan kalau ibu kota kan beda ya," ujarnya lagi.
Proyek Revitalisasi Museum
Di sisi lain, MCB juga menyiapkan proses revitalisasi museum dan cagar budaya yang ada di bawah pengelolaannnya sebagai langkah penyiapan menyambut wisatawan lebih baik. Setelah Museum Benteng Marlborough di Bengkulu, Abi menyebut tahun ini Candi Plaosan Lor di Klaten, Jawa Tengah juga akan mulai direvitalisasi tahun ini.
"Walaupun nggak akan satu tahun selesai, selama pemugaran tetap jalan, bagaimana caranya masyarakat bisa manfaatin," kata Abi.
Sebelumnya, mengutip Antara, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyatakan bahwa museum di Indonesia yang jumlahnya tercatat 469 buah harus terus meningkatkan inklusivitas yang diintegrasikan dengan teknologi digital sehingga tetap relevan.
"Museum Indonesia perlu merespons tuntutan zaman dengan meningkatkan inklusivitas, mengintegrasikan teknologi digital, dan menjadi ruang publik yang relevan bagi generasi muda," kata Menbud Fadli Zon, Sabtu, 10 Mei 2025.
Menbud berharap model tata kelola di Museum Nasional Indonesia bisa direplikasi di museum-museum lain di seluruh Indonesia agar ekosistem permuseuman nasional menjadi lebih maju dan berdaya saing.
Sejarah Hari Museum Nasional
Melansir dari situs Kemendikbud, peringatan Hari Museum Nasional tidak langsung ditetapkan pada pertemuan pertama. Penetapan baru terjadi dalam pertemuan Musyawarah Museum se-Indonesia di Kota Malang, Jawa Timur, pada 26--28 Mei 2015.
Pertemuan tersebut dihadiri 250 pengelola Museum di Indonesia. Selain itu, pertemuan di Malang juga membahas isu-isu dan paradigma baru dalam dunia permuseuman untuk kemajuan museum nasional. Sementara, dalam musyawarah pertama dihasilkan 10 resolusi penting bagi dunia museum Indonesia. Isinya adalah:
1. Resolusi tentang perlunya undang-undang tentang permuseuman.
2. Resolusi pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia.
3. Resolusi pembentukan National Committee of ICOM.
4. Resolusi mengenai desakan agar terutama Pemerintah meningkatkan pemberian bantuan kepada museum-museum yang telah ada.
5. Resolusi penambahan jumlah museum.
6. Resolusi agar diadakan Musyawarah Museum Seluruh Indonesia II pada tahun 1965 di Jakarta.
7. Resolusi tentang pembinaan dan pendidikan macam-macam tenaga museum, melalui kursus-kursus aplikasi, upgrading-courses dan menyokong pikiran pendirian suatu akademi dinas di bidang museologi.
8. Resolusi agar museologi masuk ke dalam kurikulum universitas.
9. Resolusi agar museum secara aktif berfungsi untuk kepentingan sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan agama.
10. Resolusi agar museum dijadikan alat penggalang persahabatan bangsa-bangsa serta membantu perkembangan kebudayaan dunia.