Fashion Take Back Program, Aksi Olah Limbah Fesyen Karyawan untuk Bumi

1 week ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Limbah fesyen adalah satu dari sekian jenis sampah yang masih bermasalah di Indonesia. Pada 2019, Indonesia menghasilkan sekitar 2,3 juta ton limbah tekstil, tetapi kurang dari 12 persen yang berhasil didaur ulang.

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 10 Oktober 2025, tanpa intervensi berarti, jumlah limbah fesyen diprediksi melonjak hingga 3,9 juta ton pada 2030, setara berat 366 Menara Eiffel. Fakta itu mendorong Blibli untuk beraksi nyata untuk menyelamatkan bumi.

Mereka pun meluncurkan program Fashion Take Back Program yang berlangsung pada 15--29 September 2025. Program yang menargetkan karyawan Blibli itu mengajak mereka untuk mengumpulkan pakaian dan bahan tekstil yang sudah tidak terpakai untuk diolah kembali menjadi produk upcycle/daur naik.

Hasilnya, terkumpul lebih dari 240 kilogram limbah tekstil dengan 80 persennya berasal dari dropbox yang ditaruh di kantor pusat Blibli Jakarta. Sisanya berasal dari seragam bekas dan material sisa operasional seperti seragam event. Seluruh limbah itu akan diolah menjadi rompi untuk dipakai oleh komite dan volunteer di ajang Langkah Membumi Ecoground (LME) 2025 pada 8--9 November 2025.

1 Bibit Mangrove di Langkah Membumi Ecoground

Sementara, Langkah Membumi Ecoground 2025 merupakan wadah berkumpul sekaligus berkolaborasi bagi para pemangku kepentingan lintas sektor sekaligus masyarakat yang ingin hidup sehat sekaligus berkelanjutan. Program itu merupakan bagian dari Blibli Tiket Action yang menjadi payung program Environmental Social Governance (ESG) ekosistem Blibli Tiket yang terdiri dari Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma.

Untuk menikmati beragam aktivitas di acara, pengunjung diminta berkontribusi mulai dari satu bibit mangrove dari Jejakin. Tujuannya agar setiap partisipasi tidak hanya memberi pengalaman, tapi juga kontribusi nyata bagi bumi. Dampak setiap kegiatan nantinya diukur berdasarkan standar internasional ISO 14040/44 agar dampaknya terukur dengan jelas.

"Blibli Tiket percaya bahwa transisi menuju ekonomi sirkular hanya dapat tercapai melalui kesadaran kolektif dan kolaborasi lintas sektor," kata Head of ESG Blibli, Ignacia Chiara Irawan.

Ajarkan Praktik, Bukan Wacana

Acara yang kini memasuki tahun keempat ini dirancang agar gaya hidup ramah bumi tidak hanya jadi wacana, tapi bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bertema 'CollaborAction for the Earth', Langkah Membumi Ecoground menargetkan partisipasi lebih luas dengan semangat baru, yakni menggabungkan kesehatan diri dengan keberlanjutan bumi.

Pada puncak acara nanti, pengunjung berkesempatan belajar langsung dari para ecopreneur yang berhasil mengubah limbah menjadi inovasi bisnis sirkular. Pengunjung juga bisa memperdalam keterampilan praktis melalui workshop, dari membuat produk upcycled, pemeriksaan kesehatan sampai membuat kerajinan dari material ramah lingkungan.

Langkah Membumi Ecoground 2025 akan terdiri dari empat zona yang berlangsung simultan: EcoMotion (olahraga & wellness), Eco Market (produk berkelanjutan), Eco Labs (workshop praktis), dan Eco Stage (talkshow & hiburan). Program ini juga menghadirkan pengalaman teknologi hijau seperti kinetic floor, solar-powered charging station, dan area test drive kendaraan listrik.

Gelar Pra-aktivitas Sebelum Puncak Acara

Tahun lalu, Langkah Membumi Festival menggandeng 350+ kolaborator dari korporasi, komunitas, hingga UMKM mulai dari Djarum Foundation, BCA, Sharp, hingga BYD. Pengunjung diajak mempraktikkan hal sederhana untuk merawat bumi, dimulai dari memilah dan mengurangi sampah rumah tangga, mengurangi plastik sekali pakai, hingga beralih ke solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Tahun ini, sebelum puncak festival digelar, publik diajak ikut dalam rangkaian pra-aktivitas, seperti Langkah Membumi Networking: Move for Good berupa padel friendly match, serta roadshow ke universitas-universitas. Semua rangkaian ini dirancang agar masyarakat bisa lebih dulu merasakan bahwa hidup sehat dan ramah lingkungan saling melengkapi.

"Mari jadikan gaya hidup sehat sekaligus sirkular sebagai kebiasaan sehari-hari dimulai dari Langkah Membumi Ecoground 2025," imbuh Ignacia.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |