Banjir Sumatra, Museum Tjong A Fie Mansion Terendam untuk Pertama Kalinya dalam 135 Tahun

5 days ago 30

Liputan6.com, Jakarta - Museum Tjong A Fie Mansion di Medan sayangnya tidak terkecuali dari dampak banjir Sumatra yang telah memicu keprihatinan nasional. Kondisi terkini bangunan warisan itu dibagikan Anggiea Prawira Tjong, cicit dari Tjong A Fie, melalui unggahan Instagram-nya, Jumat, 28 November 2025.

"Ini bukan takdir. Ini kegagalan, dan rakyat kita pantas mendapatkan yang lebih baik," tulisnya sebagai keterangan dalam Bahasa Inggris. Di video yang dibagikan, ia menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya dalam 135 tahun, Tjong A Fie Mansion, yang kini jadi museum yang melindungi warisan multikultural Medan, telah terendam banjir.

Tidak hanya menggenani halaman depan, air banjir sudah masuk ke dalam bangunan, menurut rekaman tersebut. Anggiea melanjutkan, "Mendiang ayah saya, keluarga saya, dan saya mencurahkan hati kami untuk merestorasi tempat ini, namun kini tempat ini berdiri sebagai pengingat akan sesuatu yang lebih besar: kota dan pulau kita sedang menderita."

"Banyak daerah di Medan yang terdampak (banjir), dan bahkan lebih banyak komunitas di seluruh Sumatra yang menghadapi dampak yang jauh lebih parah dari ini," tandasnya. Lifestyle Liputan6.com sudah menghubungi Anggiea, namun belum mendapat respons sampai artikel ini tayang.

Disebut sebagai "permata bersejarah di Medan," Tjong A Fie Mansion yang terdiri dari 35 kamar dan 2 lantai ini dibangun pada 1895 di atas lahan seluas 8.000 meter persegi, merujuk situs webnya, Sabtu (29/11/2025). Rumah ini terdaftar sebagai bangunan bersejarah, sekaligus cagar budaya dan museum.

Tjong A Fie Mansion yang Sarat Sejarah

Tjong A Fie Mansion mengemban pengaruh Tionghoa, Melayu, dan Art Deco dalam gaya arsitekturnya. "Bangunan ini dibangun dengan memperhatikan prinsip feng shui. Kamar-kamar terletak di keempat sisi bangunan dan mengelilingi halaman terbuka yang luas di tengahnya, yang melambangkan 'Sumur Surga,'" tulis pihaknya.

Semula, bangunan ini adalah rumah kediaman Tjong A Fie (1860-1921), seorang tokoh dermawan nan pluralis yang dikenal berjasa ikut membangun Kota Medan pada masanya. Rumah ini dibuka untuk umum pada 2009.

Selain memanjakan mata dan perasaan dengan ornamen rumah yang indah di setiap sudutnya, pengunjung yang datang ke Tjong A Fie Mansion juga dapat mengetahui sejarah hidup Tjong A Fie dari berbagai foto, lukisan, serta ragam artefak lainnya.

Dahsyatnya Banjir dan Longsor di Sumatra

Banjir dan longsor melanda tiga provinsi di Sumatra: Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Kondisi ini tidak hanya meluluhlantakkan rumah warga dan fasilitas umum, namun juga menelan korban jiwa.

Tidak kurang dari 250 meter ruas jalan provinsi di lintas barat Aceh di kawasan Desa Panton Pange, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, putus total akibat terjangan banjir. Aspal di badan jalan terkelupas dan rusak parah.

“Saat ini, akses transportasi masih putus total," kata Koordinator Pusdalops BPBD Nagan Raya Agussalim, Jumat, 28 November 2025, seperti dikutip kanal News Liputan6.com dari Antara.

Selain itu, satu unit jembatan penghubung antar-kecamatan juga rusak sehingga mengakibatkan akses transportasi putus total. Agussalim mengatakan, dampak dari putusnya akses jalan tersebut mengakibatkan ratusan kepala keluarga di kawasan ini terisolasi dan terkurung.

Korban Banjir dan Tanah Longsor

Sebanyak 799 site komunikasi di Provinsi Aceh juga lumpuh akibat banjir dan longsor yang terjadi sejak 18 November 2025. Kementerian Komunikasi dan Digital mencatat setidaknya 799 site atau sekitar 1,42 persen mati, dari total 34.600 site eksisting.

Sementara di Sumatra Barat, banjir menyebabkan masalah air. Fasilitas air bersih milik perusahaan air milik daerah (PDAM) di sana mengalami kerusakan. "Air (bersih) mungkin tidak bisa berfungsi lagi," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumawati dalam keterangannya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan bahwa hingga Jumat, 28 November 2025, jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara (Sumut) mencapai 116 orang, sementara 42 lainnya masih dalam pencarian.

Di Sumatra Barat, sebanyak 23 korban meninggal dunia, 12 hilang, dan empat orang terluka. Kemudian, 35 korban jiwa, 25 yang hilang, dan delapan yang terluka dilaporkan dari Aceh.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |