Anak SD di Gorontalo Sisakan Jatah Makan Bergizi Gratis: Mau Dikasih Mama, di Rumah Nggak Ada Nasi

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berlangsung di 26 provinsi terhitung Senin, 6 Januari 2024. Program ini menyasar anak-anak dari tingkat PAUD hingga SMA dengan jam makan yang berbeda-beda.

Berbagai respons atas program ini ramai jadi perbincangan daring, termasuk momen seorang anak SD di Gorontalo yang sengaja menyisahkan makanan untuk ibunya. "Dek, silakan makan. Kenapa, kenapa tidak mau makan?" tanya seseorang laki-laki yang merekam video di unggahan akun TikTok @4nna412, Senin.

"Mau kasih ke mama," jawab anak laki-laki berseragam merah putih tersebut. "Karena di rumah nggak ada nasi." "Di rumah tidak ada nasi? Betul tidak ada nasi? Masya Allah," balas penanya tersebut yang tampak terenyuh.

Anak itu kemudian diminta membuka tempat makanan yang telah dibagikan. Di dalamnya terdapat nasi, lauk telur balado, menu sayuran, dan buah pisang. Anak tersebut kemudian memilih hanya minum susu saja, karena teringat keadaan orangtuanya di rumah, sementara teman sekelasnya sibuk menyantap isi kotak makanan tersebut.

Unggahan yang mendapat 23,3 ribu tanda suka tersebut menuai beragam komentar warganet. "Suruh makan aja pak kasihan, nanti dibawain satu lagi," tulis seorang warganet merasa kasihan. "Ya Allah nak, nangis liat perhatian kamu," warganet merasa iba.

Sementara warganet lain cukup kaget karena ternyata masih banyak yang tidak punya beras di rumah. "Dari anak ini kita jdi tau kluarga mna yg kekurangan dn btuh bantuan sprt PKH,BANSOS dll.mskipun dpt sdikit nasi tp adekny slalu ingt kluarga dirmh yg blm mkan🙏," tulis warganet.

Prioritaskan Daerah Terpencil

"Masih ada yang tidak ada nasi, sedih ya," balas warganet. "Dahulukan saja tempat-tempat terpencil yang memang membutuhkan sekali. Sedih liatnya," saran warganet.

"Maaf sebelumnya, lihatlah perbedaan yang benar-benar butuh senang lahap nggak pilih-pilih. Banyak sekolah muridnya nggak mau makan pilih-pilih lauknya, tanda mereka nggak kekurangan makan dan bisa makan enak di rumah," komentar warganet.

"Di Maluku Seram belum ada makan gratis di sekolah," yang lain memberi tahu. "Di Aceh belum ada tuh pembagian nasi," sambung warganet lain.

"Di rumah tak ada nasi 😭😭😭 ayolaahh pemerintah bantuan pkh sembako d data lagi, jgn kasih org2 yg mampu," kata warganet.

Mengutip kanal News Liputan6.com, Selasa (7/1/2025), program Makan Bergizi Gratis baru diselanggarakan di 26 provinsi karena berbagai alasan. "Tergantung kesiapan, kesiapan dari semua infrastruktur yang ada karena kami mengedepankan kualitas. Pak Presiden berpesan berkali-kali jangan mengejar kuantitas, tapi kualitas," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin 6 Januari 2025.

Makan Bergizi Gratis Baru 26 Provinsi, Apa Alasannya?

Sebab itu, Dadan menyebut, pihaknya mempersilakan provinsi maupun daerah yang sudah siap melaksanakan MBG. "Jadi, bagi yang sudah siap, dieksekusi. Berikutnya yang sudah siap akan bertahap dilakukan, dan kami tadi sudah sepakat dengan Komisi IX untuk pembukaan berikutnya nanti anggota Komisi IX terlibat di dalam pembukaan satuan-satuan layanan tersebut," kata Dadan.

Di sisi lain, mengenai mitra dalam penyediaan makanan, menurut dia, semuanya sudah melalui tahapan verifikasi. "Kami cek segala sesuatunya, jadi ada yang 13 ribu yang sesuai dengan persyaratannya, sesuai dengan yang disampaikan atau tidak, karena kami cek sampai ke lokasi," ungkap dia.

"Semua pihak terbuka. Ini kan program besar setiap hari butuhnya 30 ribu. Nanti sampai semua program ini berjalan dengan penuh dan semua pihak welcome," pungkasnya.

Salah satu program andalan Prabowo-Gibran ini dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi seluruh Indonesia. "Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai," kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi, Minggu, 5 Januari 2025.

Dimulai di 190 Titik 26 Provinsi

Hasan menyambung, "Ini adalah tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui."

Menurut BGN, tercatat ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi. Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, termasuk Aceh, Bali, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Dogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Pemerintah menargetkan lima ribu dapur Makan Bergizi Gratis di seluruh Indonesia pada pertengahan tahun 2025. Demi memimpin operasional dapur-dapur tersebut, BGN telah menyiapkan seribu kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), yang telah menerima pendidikan dan pembekalan di Universitas Pertahanan (Unhan), lapor Antara.

Kepala SPPG yang ditunjuk langsung BGN akan bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan. Juga, melakukan pengawasan ketat kualitas makanan dan standar gizi yang disalurkan, dia mengklaim.

Pendiri Yayasan Cahaya Cinta Kasih, Bunda Arsaningsih (tengah) usai memberi keterangan terkait Solusi Holistik untuk Kesehatan Mental dan Spiritual Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (14/12/2024). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |