Absen di Miss Universe 2025 Thailand, Pemilik Lisensi Kontes Anne Jakapong Ternyata Diburu Pengadilan

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Drama seputar Miss Universe tampaknya belum akan berakhir. Terbaru, Pengadilan Thailand mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Anne Jakapong Jakrajutatip, maestro media sekaligus pemilik lisensi kontes kecantikan Miss Universe, atas dugaan peniluan senilai USD 930 ribu (sekitar Rp15,5 miliar).

Mengutip AFP, Jumat (27/11/2025), Pengadilan Sipil Bangkok Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Jakapong pada Selasa, 25 November 2025. Seorang ahli bedah menuduhnya telah menipu dan menyembunyikan informasi ketika berinvestasi di JKN Global Group, perusahaan milik Jakapong, pada 2023.

"Terdakwa mengundang (penggugat) untuk berinvestasi meskipun ia tahu ia tidak akan mampu mengembalikan uang tersebut dalam waktu yang ditentukan," demikian pernyataan pengadilan yang dibagikan kepada AFP, Rabu, 26 November 2025.

Putusan dalam kasus senilai 30 juta baht itu dijadwalkan pada Selasa, 25 November 2025, tetapi Jakapong tidak hadir di pengadilan. Surat perintah penangkapan dikeluarkan sebagai konsekuensi atas perilakunya yang "dapat diartikan sebagai melarikan diri".

Pengadilan telah menjadwalkan ulang putusan hingga 26 Desember 2025, tetapi beberapa media lokal melaporkan Jakapong telah pergi ke Meksiko di tengah rumor kesulitan keuangan yang semakin meningkat. Organisasi Miss Universe mengatakan dalam sebuah pernyataan awal tahun ini bahwa "proses hukum ini sepenuhnya terpisah" dari kegiatan operasionalnya.

JKN Global Group milik Jakapong membeli lisensi kontes Miss Universe seharga USD 20 juta pada 2022 dari Donald Trump. Ia kemudian menjual separuh sahamnya kepada perusahaan Meksiko Legacy Holding Group USA seharga USD 16 juta. Pada 2024, Bursa Efek Thailand menghapus pencatatan saham JKN setelah perusahaan tersebut gagal menyampaikan laporan keuangan dan terbukti memalsukannya.

Klaim Kontroversial Presiden Organisasi Miss Universe

Sebelumnya, drama lain terkait Miss Universe juga tak kalah panas setelah Presiden Organisasi Miss Universe (MUO) Raul Rocha menyebut alasan Miss Pantai Gading Olivia Manuela Yace kalah di babak final karena 'paspor lemah' yang dipegang Olivia. Rocha mengungkapkan alasan itu dalam sebuah video siaran langsung pada Selasa, 25 November 2025, sehari setelah Olivia mengembalikan mahkota dan memutus hubungan dengan Komite Miss Universe.

Dalam bahasa Spanyol, ia menjelaskan bahwa dugaan 'paspor lemah' Olivia, atau akses perjalanan yang terbatas, mungkin akan menyulitkan pihaknya untuk menemukan solusi.

"Bagi mereka yang bertanya (mengapa) Pantai Gading tidak menang, ada banyak hal yang perlu dievaluasi. Pantai Gading perlu — buka Google, bagi (semua orang yang) punya ponsel — dan cari tahu berapa banyak negara yang membutuhkan visa untuk masuk: 175!" katanya, mengutip Inquirer.net, Rabu, 26 November 2025. 

Sebelumnya, banyak yang menilai wakil dari Pantai Gading berhak memenangkan gelar Miss Universe 2025 dibandingkan Fatima Bosch dari Meksiko karena performanya yang menawan. Jawaban Olivia di babak lima besar juga dianggap lebih meyakinkan dibandingkan Fatima. 

Ejekan Presiden Miss Universe pada Miss Pantai Gading

Menurut Rocha, kekuatan paspor jadi penting karena pemegang gelar Miss Universe akan berkeliling dunia untuk bertugas. Jika meloloskan Yace, ia menyebut model dan pengusaha itu mungkin "menghabiskan satu tahun penuh di apartemennya".

"Pekerjaan ini untuk satu tahun Miss Universe; 175 negara meminta visa untuk Pantai Gading. Nah, kalau begitu, dia akan menjadi Miss Universe yang bisa menghabiskan satu tahun penuh di apartemen," katanya lagi.

Klaim Rocha kini membuka diskusi tentang apakah kekuatan paspor merupakan persyaratan bagi para kandidat sebelum bergabung dengan kontes global tersebut. Terlebih, sejak Miss Universe diluncurkan, belum ada pengumuman mengenai kekuatan paspor atau riwayat perjalanan sebagai persyaratan bagi para kandidat yang ingin mewakili negara mereka di ajang global ini.

Perbandingan Kekuatan Paspor 5 Besar Miss Universe 2025

Di sisi lain, latar belakang Yace juga tak bisa dipandang sebelah mata. Ia adalah putri seorang diplomat, Jean-Marc Yace, yang saat ini menjabat sebagai konsul kehormatan Amerika Serikat Meksiko di Pantai Gading. Sebagai mantan perwira angkatan laut, Jean-Marc juga merupakan Wali Kota Cocody, Abidjan.

Ratu kecantikan asal Pantai Gading ini juga dilaporkan memegang paspor AS, meskipun ia belum menanggapi klaim tersebut hingga tulisan ini dibuat. Paspor AS berada di peringkat ke-11 dalam Indeks Paspor Henley dan memiliki akses bebas visa ke 180 negara. Di sisi lain, Pantai Gading berada di peringkat ke-83 dalam basis data dan dapat memasuki 58 negara tanpa visa.

Sedangkan, Fatima Bosch yang memegang paspor Meksiko menawarkan akses bebas visa ke 157 negara. Paspor ini menempati peringkat ke-23 dalam Henley Passport Index.

Melengkapi lima besar Miss Universe 2025 adalah Praveenar Singh dari Thailand, Stefany Abesali dari Venezuela, dan Ahtisa Manalo dari Filipina, yang paspornya masing-masing berstatus bebas visa di 80, 118, dan 64 negara. Menurut indeks tersebut, Thailand, Venezuela, dan Filipina berada di peringkat ke-62, 48, dan 76.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |