Liputan6.com, Jakarta Kota Solo dikenal sebagai surga kuliner dengan beragam hidangan lezat yang kaya rasa dan tradisi. Bagi para pecinta makanan khas daerah, mencari rekomendasi makanan di Solo menjadi kegiatan yang menyenangkan. Setiap sudut kota menyajikan cita rasa autentik yang menggoda, dari camilan ringan hingga santapan berat yang menggugah selera.
Tak lengkap rasanya datang ke Kota Bengawan tanpa mencicipi hidangan legendaris yang telah diwariskan secara turun-temurun. Beberapa rekomendasi makanan di Solo bahkan telah menjadi ikon yang selalu dicari wisatawan, seperti selat Solo, timlo, hingga nasi liwet yang khas. Keunikan rasa dan penyajian membuat kuliner Solo tetap diminati, baik oleh masyarakat lokal maupun pengunjung dari luar daerah.
Bagi kamu yang ingin menjelajah rasa, mengikuti rekomendasi makanan di Solo bisa menjadi panduan terbaik untuk menemukan tempat makan autentik dan bernilai sejarah. Mulai dari warung sederhana hingga restoran keluarga, semua menawarkan kelezatan khas yang tak terlupakan. Maka dari itu, Solo bukan hanya tempat wisata budaya, tetapi juga destinasi kuliner yang wajib dijelajahi.
Berikut ini beberapa rekomendasi makanan di Solo yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (14/5/2025).
Konsep wdangan jadul atau masa lalu tengah marak di kota Solo. Salah satu yang terkenal dan kerap dikunjungi presiden Jokowi adalah Wedangan Pendopo. Wedengan ini terkenal dengan makanannya " Sego Jangan Deso".
1. Nasi Liwet Wongso Lemu
Ketika berkunjung ke Kota Solo, akan sangat disayangkan jika tidak mencicipi sajian legendaris bernama nasi liwet. Dari sekian banyak tempat yang menyajikan hidangan ini, Nasi Liwet Wongso Lemu merupakan salah satu warung makan yang paling ternama dan melegenda. Warung makan ini sudah berdiri sejak tahun 1950 dan terus menjadi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan hingga saat ini.
Nasi liwet khas Wongso Lemu memiliki cita rasa gurih yang mengingatkan pada nasi uduk, namun dengan aroma dan rasa yang khas. Dalam satu porsi, Anda akan menemukan nasi gurih yang disajikan bersama suwiran ayam kampung, sayur labu siam yang lembut, sebutir telur rebus, serta sambal secukupnya yang menambah kenikmatan rasa.
Lokasi warung ini berada di Jalan Teuku Umar, kawasan Keprabon, dan mulai buka dari pukul 16.00 sore hingga dini hari pukul 01.00 WIB. Dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000, sajian ini menjadi incaran kuliner malam di Solo.
2. Sate Buntel
Sate buntel adalah salah satu makanan khas Solo yang wajib dicoba, terutama bagi Anda pencinta olahan daging kambing. Yang membuat hidangan ini unik adalah teknik penyajiannya. Daging kambing yang telah dicincang halus dibungkus atau "dibuntel" menggunakan lapisan lemak tipis, lalu dibakar hingga matang dan mengeluarkan aroma sedap.
Salah satu tempat paling terkenal untuk menikmati sate buntel adalah Warung Sate Kambing Hj. Bejo, yang terletak di Jalan Lojiwetan. Presiden Joko Widodo bahkan disebut-sebut pernah menjadi pelanggan setia di tempat ini sebelum menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Selain sate buntel, warung ini juga menyediakan aneka menu khas lainnya seperti gule kambing, tengkleng, dan tongseng. Saat berlibur ke Solo, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kelezatan hidangan ikonik ini.
3. Nasi Soto Ayam Gading
Bagi wisatawan yang berada di kawasan Gading Kidul pada pagi hari, tidak ada salahnya memulai hari dengan menyantap semangkuk nasi soto ayam yang menggoda dari Warung Nasi Soto Gading. Warung ini berlokasi di Jalan Brigjen Sudiarto No. 75 dan sudah mulai beroperasi sejak pukul 06.00 pagi, menjadikannya pilihan sempurna untuk menu sarapan.
Satu porsi soto ayam di sini terdiri dari nasi putih, sohun (bihun), suwiran daging ayam yang empuk, dan irisan kentang rebus, semuanya disiram kuah bening yang gurih dan menyegarkan. Pengunjung juga bisa menambahkan lauk-pauk tambahan seperti sate telur puyuh, ampela hati ayam, hingga sate usus sebagai pelengkap.
4. Selat Solo Mbak Lies
Selat Solo dikenal sebagai salah satu makanan khas yang merepresentasikan akulturasi budaya kuliner Jawa dan Belanda. Di Kota Solo, Selat Solo Mbak Lies menjadi destinasi utama untuk mencicipi sajian ini. Warung makan ini berada di kawasan Serengan, tepatnya di Gang II No. 42, dekat Jalan Veteran. Meski lokasinya agak tersembunyi, tempat ini tidak pernah sepi pengunjung.
Selat Solo terdiri dari potongan daging sapi yang dimasak dengan bumbu semur, ditambah galantin, telur rebus, wortel, buncis, kentang goreng, dan dilengkapi dengan sayur segar seperti daun selada serta acar mentimun. Tak ketinggalan, saus mustard berbasis kuning telur dan cuka memberikan sensasi rasa yang unik dan menyegarkan.
Dengan harga yang terjangkau, sajian ini tak hanya menggugah selera tetapi juga meninggalkan kesan kuliner khas Solo yang mendalam.
5. Serabi Notosuman
Jika Anda mencari oleh-oleh khas Solo yang lezat dan legendaris, maka Serabi Notosuman adalah pilihan yang sangat tepat. Usaha kuliner ini telah berdiri sejak tahun 1923 dan hingga kini masih bertahan dengan cita rasa autentik.
Serabi Notosuman dibuat dari adonan tepung beras dan santan yang menghasilkan tekstur lembut di bagian tengah dan renyah di bagian pinggir. Proses memasaknya masih menggunakan metode tradisional yaitu tungku kecil yang dipanaskan dengan arang.
Tersedia dua varian rasa yaitu serabi polos dan serabi cokelat. Satu bungkus biasanya berisi sepuluh buah serabi, dengan harga sekitar Rp 20.000 untuk varian polos dan Rp 25.000 untuk cokelat. Lokasinya berada di Jalan Mohammad Yamin No. 28, dan sangat cocok dijadikan buah tangan saat pulang dari Solo.
6. Tahu Kupat Pak Brewok
Tahu kupat adalah salah satu kuliner khas Solo yang sangat cocok dinikmati di pagi atau sore hari. Salah satu warung tahu kupat paling terkenal dan legendaris di kota ini adalah Tahu Kupat Pak Brewok, yang terletak di daerah Pasar Kliwon. Tempat ini sudah menjadi langganan banyak warga lokal maupun wisatawan karena kelezatannya yang tak lekang oleh waktu.
Satu porsi tahu kupat terdiri dari irisan tahu goreng, ketupat yang lembut, taoge segar, dan kol mentah yang dipotong halus, disiram dengan kuah kecap manis yang dicampur bumbu kacang. Tak lupa, bawang goreng dan kerupuk menambah kenikmatan rasa dan tekstur. Untuk menambah selera, pengunjung bisa menambahkan sambal sesuai tingkat kepedasan yang diinginkan.
Dengan harga mulai dari Rp 10.000–15.000, tahu kupat di warung Pak Brewok menjadi pilihan tepat bagi pencinta kuliner tradisional yang menggugah selera.
7. Sate Kere Yu Rebi
Sate kere adalah salah satu makanan khas Solo yang memiliki filosofi mendalam. Dahulu, kuliner ini muncul sebagai alternatif bagi masyarakat kelas bawah yang ingin menikmati sate namun tidak mampu membeli daging sapi. Kata "kere" sendiri berarti miskin dalam bahasa Jawa. Meski awalnya sederhana, kini sate kere telah naik kelas dan menjadi salah satu kuliner yang diburu wisatawan.
Salah satu tempat paling terkenal untuk mencicipi hidangan ini adalah Warung Sate Kere Yu Rebi, yang berlokasi di Jalan Kebangkitan Nasional, tak jauh dari Stadion Sriwedari.
Sate kere terdiri dari tempe gembus (ampas tahu) dan jeroan sapi yang dibakar, kemudian disajikan dengan bumbu kacang dan sambal kecap yang pedas manis. Aroma khas dari pembakaran arang serta rasa gurih bumbu membuat sate ini tak kalah nikmat dari sate daging pada umumnya.
Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per porsi, tergantung jenis sate yang dipilih. Sate kere menjadi bukti bahwa makanan sederhana pun bisa menghadirkan rasa yang luar biasa.
8. Timlo Sastro
Timlo adalah salah satu makanan khas Solo yang mirip dengan sup, namun memiliki cita rasa dan isian yang berbeda. Timlo Sastro adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati hidangan ini. Warung legendaris ini sudah berdiri sejak tahun 1952 dan berlokasi di Pasar Gede Timur No. 1-2.
Satu mangkuk timlo berisi potongan telur pindang, sosis Solo (sejenis rolade daging), ati ampela ayam, dan suwiran ayam yang disiram dengan kuah bening gurih. Tak jarang juga ditambahkan bihun dan irisan wortel sebagai pelengkap. Timlo paling nikmat disantap bersama sepiring nasi hangat dan sambal kecap.
Harga seporsi timlo berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 25.000. Warung ini buka mulai pagi hingga sore hari dan selalu ramai, terutama saat akhir pekan atau musim liburan.
9. Es Dawet Telasih Bu Dermi
Di tengah cuaca panas Kota Solo, segelas es dawet bisa menjadi pelepas dahaga yang sempurna. Salah satu es dawet paling legendaris di Solo adalah Es Dawet Telasih Bu Dermi yang terletak di area Pasar Gede. Es dawet ini sudah dikenal sejak tahun 1930-an dan hingga kini masih dikelola oleh keturunan pendirinya.
Ciri khas dari es dawet ini adalah penggunaan telasih (biji selasih), tape ketan, dan jenang sumsum yang disiram dengan santan segar dan kuah gula jawa cair, kemudian diberi es batu serut. Rasanya manis, segar, dan sedikit asin dari santan yang gurih—perpaduan yang sangat pas di lidah.
Harga satu gelas es dawet ini berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Sangat cocok dinikmati setelah berjalan-jalan mengelilingi Pasar Gede atau saat bersantai di siang hari.
10. Tengkleng Klewer Bu Edi
Tengkleng adalah sajian berbahan dasar tulang kambing yang dimasak dalam kuah gurih dan pedas, dan menjadi salah satu ikon kuliner Solo yang unik. Bagi penikmat makanan ekstrem, tengkleng adalah pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan. Salah satu tempat paling terkenal untuk menikmati hidangan ini adalah Tengkleng Klewer Bu Edi.
Warung ini terletak di gapura pintu masuk Pasar Klewer dan hanya buka saat siang hari menjelang sore, biasanya dari pukul 11.00 hingga 15.00 WIB. Yang unik, hidangan ini disajikan langsung di atas daun pisang tanpa menggunakan piring.
Tulang-tulang kambing, termasuk kepala dan kaki, disiram dengan kuah kuning yang kaya rempah. Meski lebih banyak tulang dibanding daging, sensasi menyeruput sumsum dan mencuil daging kecil di sela-sela tulang justru menjadi daya tarik utamanya.
Harga seporsi tengkleng Bu Edi berkisar Rp 25.000 hingga Rp 35.000. Rasanya yang khas dan penyajiannya yang unik menjadikan tempat ini selalu ramai pengunjung, terutama pada akhir pekan.
11. Brambang Asem
Brambang asem adalah salah satu makanan tradisional Solo yang sangat sederhana, namun kaya akan cita rasa dan nilai budaya. Hidangan ini terbuat dari daun ubi jalar rebus yang disajikan bersama sambal bawang merah (brambang) dan asam jawa.
Rasa dari sambal brambang asem cenderung asam dan segar, sangat cocok dipadukan dengan daun ubi yang hambar. Hidangan ini sering disajikan sebagai makanan pembuka atau pendamping nasi.
Penjual brambang asem biasanya dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional atau warung kecil di daerah permukiman. Makanan ini juga sering dijadikan sajian saat acara kenduri atau upacara adat.
Harga satu porsi brambang asem sangat murah, hanya sekitar Rp 3.000 hingga Rp 8.000. Meski terkesan sederhana, brambang asem merupakan simbol warisan kuliner rakyat yang masih bertahan di tengah arus modernisasi.
13. Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno
Meski gudeg lebih identik dengan Yogyakarta, Solo juga memiliki varian gudeg yang khas dan tidak kalah lezat. Salah satu tempat yang paling terkenal untuk menikmati gudeg khas Solo adalah Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno. Yang membuat unik, warung ini baru mulai buka sekitar pukul 01.00 dini hari dan langsung diserbu oleh pelanggan setia.
Sesuai namanya, menu utama di sini adalah gudeg dengan ceker ayam yang empuk dan kaya rasa. Satu porsi gudeg disajikan dengan nasi hangat, gudeg nangka, sambal goreng krecek, telur pindang, dan ceker ayam yang telah dimasak hingga empuk dan bumbunya meresap.
Cita rasa gudeg Solo lebih gurih dibanding gudeg Jogja yang cenderung manis, sehingga lebih cocok bagi penikmat makanan berbumbu kuat.
Harga satu porsi gudeg di warung Bu Kasno berkisar Rp 15.000 hingga Rp 30.000. Karena keunikannya, warung ini tak pernah sepi meski beroperasi di tengah malam, dan menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan saat berkunjung ke Solo.
14. Warung Soto Gading
Soto merupakan salah satu hidangan berkuah yang sangat digemari di berbagai daerah di Indonesia, dan Solo memiliki versi sotonya sendiri yang khas, yaitu soto bening dengan rasa ringan namun tetap gurih. Salah satu warung soto legendaris yang selalu ramai dikunjungi adalah Soto Gading, yang berlokasi dekat Keraton Surakarta.
Soto Gading dikenal memiliki kuah bening dengan rasa kaldu ayam yang kaya, disajikan bersama suwiran ayam kampung, soun, irisan tomat, dan seledri. Untuk pelengkap, tersedia aneka gorengan seperti tempe, perkedel, serta sate telur puyuh dan jeroan ayam.
Yang menarik, meski terlihat sederhana, kelezatan rasa soto di sini membuat banyak tokoh terkenal dan pejabat tinggi kerap mampir untuk menikmati sarapan di warung ini.
Harga satu mangkuk soto berkisar Rp 12.000 hingga Rp 20.000, tergantung tambahan lauk yang dipilih. Warung ini buka dari pagi hingga siang, dan hampir selalu penuh, terutama saat akhir pekan atau musim liburan.
15. Tahu Kupat Pak Gombloh
Tahu kupat adalah hidangan khas Solo yang memadukan cita rasa manis, gurih, dan segar dalam satu porsi. Makanan ini terdiri dari potongan ketupat, tahu goreng yang masih hangat, taoge, kol segar, dan bakwan goreng yang kemudian disiram dengan kuah kecap manis berbumbu bawang putih, cabai, serta ditaburi kacang goreng dan seledri cincang.
Salah satu penjual tahu kupat yang sangat terkenal di Solo adalah Tahu Kupat Pak Gombloh yang terletak di daerah Jalan Gajah Mada. Tempat ini selalu dipenuhi pelanggan dari pagi hingga menjelang siang, terutama pada akhir pekan.
Rasa gurih dari tahu yang baru digoreng, berpadu dengan segarnya kol mentah serta kuah manis pedas, membuat hidangan ini begitu memikat. Untuk menambah kenikmatan, biasanya pengunjung menambahkan kerupuk atau telur ceplok.
Harga satu porsi tahu kupat di sini sangat terjangkau, mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 20.000 tergantung pilihan tambahan lauk. Hidangan ini cocok dinikmati sebagai menu sarapan atau makan siang ringan yang mengenyangkan.
16. Cabuk Rambak
Cabuk rambak mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang luar Solo, tetapi bagi masyarakat lokal, makanan ini adalah salah satu camilan tradisional yang istimewa. Hidangan ini terbuat dari irisan ketupat yang disiram saus wijen dan kelapa sangrai yang dihaluskan, lalu disajikan dengan kerupuk karak atau rambak.
Penjual cabuk rambak biasanya dapat ditemui di pasar-pasar tradisional atau saat ada acara budaya di Solo. Salah satu penjual terkenal berada di sekitar Pasar Gede. Meskipun tampilannya sederhana, rasa saus wijennya yang gurih dan sedikit manis membuat ketupat menjadi begitu lezat.
Cita rasanya sangat khas dan berbeda dari hidangan lainnya karena menggunakan bahan dan teknik olahan tradisional yang masih lestari hingga kini. Biasanya, cabuk rambak dijual dalam porsi kecil dengan harga sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Makanan ini cocok untuk dinikmati sebagai camilan pagi atau sore hari, dan merupakan contoh kekayaan kuliner khas Solo yang mulai langka dan perlu dilestarikan.