Liputan6.com, Jakarta - Turis China berinisial JT diduga menjadi korban pemerkosaan seorang tukang ojek di daerah Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali. Kejadian terjadi usai acara malam tahun baru 2025.
"Hasil koordinasi dengan SPKT bahwa WNA China benar melapor ke Polda pada tanggal 2 Januari 2025 dan laporan polisinya sudah diteruskan ke Reskrimum Polda Bali," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan Jumat, 3 Januari 2025 seperti dikutip dari Merdeka.
Tetapi, polisi belum memberikan soal data kronologisnya soal peristiwa tersebut. Informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi sekitar pukul 01.20 WITA oleh seorang tukang ojek di pinggir Jalan Batu Kandik, di Desa Pecatu.
Mengenai kronologi pemerkosaan, saat itu korban bersama temannya yang berjumlah enam orang hendak pulang dari acara malam pergantian tahun di Pantai Nyang-Nyang pada Rabu dini hari. Lalu mereka menggunakan jasa tukang ojek.
Korban dan temannya naik ojek yang sedang mangkal di kawasan tersebut, tapi masing-masing naik motor berbeda-beda dan tujuannya adalah ke sebuah vila di kawasan Labuan Sait, Pecatu. Namun, dalam perjalanan mereka tidak bergerak bersama atau beriringan.
Anehnya, ojek yang ditumpangi korban tersebut malah melewati jalan yang bukan mengarah ke tempat tujuan. Karena kondisi jalan gelap dan sepi, korban merasa curiga dan meminta putar balik. Permintaan itu tak digubris oleh pelaku. Korban mencoba menghubungi temannya melalui telepon, tapi tidak ada sinyal.
Korban Juga Diperas
Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu diduga memperkosa korban. Selain itu, pelaku diduga memeras dengan meminta uang kepada korban.
Meskipun korban mengatakan tidak punya uang, tasnya tetap digeledah oleh pelaku karena tak menemukan uang pun. Pelaku diduga mengambil gelang berlian korban dan lalu kabur meninggalkannya.
Sebagai informasi, turis China merupakan salah satu penyumbang kunjungan wisata di Indonesia. Dengan populasi penduduknya yang besar, setidaknya mereka selalu masuk dalam 10 besar kunjungan. Pada Juni 2023 misalnya, turis China berada di urutan ke-6 penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dengan total 105.037 paruh pertama 2023.
Jumlah ini hampir tak pernah merosot di tahun-tahun setelahnya, meskipun kunjungan wisman juga didominasi oleh turis asal Australia karena mengingat lokasinya yang dekat dari Indonesia. Dengan insiden buruk dugaan pemerkosaan turis asal China yang terjadi di malam tahun baru, tentu mencoreng nama Indonesia di mata dunia.
Turis China Jatuh di Kawah Ijen
Dalam dunia pariwisata, sebelumnya turis asal China berinisial HL tewas usai jatuh ke jurang sedalam 75 meter di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Gunung Ijen atau Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. "Ini akibat kecelakaan murni," kata Kepala Seksi Konservasi Wialayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto Sabtu, 20 April 2024, mengutip kanal Surabaya Liputan6.com.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut prihatin dan berduka atas insiden tersebut. "Sekali lagi kami ingatkan soal safety karena faktor keamanan ini sangat penting di tempat wisata," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno yang menjabat saat itu dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 22 April 2024.
"Hal ini sangat disayangkan karena spot sunrise di Kawah Ijen ini sangat ikonik. Wisatawan harus dijaga baik oleh pemandu maupun para petugas di tempat wisata yang bersangkutan. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," sambung Sandiaga.
Pengunjung Harus Taat Aturan
Sandi menambahkan, semua pengunjung harus mengetahui dan mengikuti aturan yang ada di setiap tempat wisata. Untuk itu, pemandu dan karyawan tempat wisata diminta selalu mengingatkan pengunjung untuk tidak melanggar aturan demi keselamatan dan kenyamanan mereka.
Insiden terjadi saat korban yang hendak berfoto di tepi jurang berniat untuk mundur sedikit. Nahas, saat melangkahkan kaki ke belakang, turis China itu menginjak rok yang dipakainya, kemudian terpelanting dan jatuh ke jurang yang ada di belakangnya.
Ia memakai rok terusan berwarna hitam dengan belahan tinggi, berfoto di spot sunrise yang banyak digunakan oleh wisatawan untuk mengabadikan momen di kawah Ijen. Saat dievakuasi petugas, terdapat banyak luka gores di tubuh dan kaki kiri patah.
Sebelumnya, HL naik dari Paltuding ke Kawah Ijen pada Sabtu, 20 April 2024, dan berkenalan dengan guide lokal bernama Guswanto pukul 01.45 WIB. Korban bersama suaminya bersama guide lokal mulai mendaki pada pukul 02.10 WIB dan sempat turun ke kawah untuk melihat secara dekat blue fire.