Turis Australia yang Hilang Terbawa Arus di Pantai Phuket Thailand Ditemukan Meninggal

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Insiden nahas kembali terjadi di perairan Phuket ketika seorang turis Australia ditemukan meninggal dunia. Pria berusia 41 tahun ini dilaporkan hilang oleh istrinya pada Rabu, 7 Mei 2025, selama liburan mereka di Thailand.

Mengutip news.com.au, Senin (12/5/2025), tiga hari setelah laporan kehilangan tersebut, kepala penjaga pantai di Freedom Beach melihat sesosok tubuh mengambang sekitar 20 meter dari garis pantai selama patroli pagi. Saat tiba di lokasi, petugas dari Kantor Polisi Karon mendapati tubuh pria itu tidak bergerak di tengah ombak yang kuat.

Menurut laporan media lokal Asia Pacific Press, petugas tanggap darurat menggunakan tali untuk mengamankan jenazah sebelum menariknya dengan hati-hati ke pantai. Letnan Kolonel Polisi Wiwat Chamnankit menyatakan bahwa keluarga korban telah diberitahu mengenai penemuan jasad tersebut.

"Kami yakin bahwa arus laut terlalu kuat baginya untuk berenang kembali ke daratan," tambahnya. Ia juga mengingatkan wisatawan untuk menghindari laut saat kondisi ombak kuat, kecuali jika didampingi pemandu berpengalaman.

Jasad pria itu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Vachira Phuket untuk autopsi formal guna menentukan penyebab kematian dan penyelidikan lebih lanjut mengenai keadaan seputar kejadian ini. Insiden nahas itu menambah daftar panjang tragedi wisatawan di Thailand.

Hanya seminggu sebelumnya, seorang pria asal Melbourne berusia 22 tahun, Corey Walsh, meninggal dunia di lepas pantai Phuket. Ia ditemukan tidak sadarkan diri di perairan dekat Koh Racha Yai, sebuah lokasi yang populer untuk snorkeling dan menyelam.

Tragedi Sebelumnya

Walsh, yang dilaporkan dalam keadaan mabuk, mengalami kesulitan di air dan terseret ke bawah permukaan. Meski pemandu wisata berhasil menariknya keluar dan melakukan CPR, ia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Chalong.

Rekaman video yang beredar menunjukkan momen-momen dramatis ketika petugas medis berusaha menyelamatkan nyawa wisatawan itu. Menurut laporan, ia melompat dari perahu wisata untuk berenang, meski dalam kondisi mabuk.

Walsh berusaha berenang tapi akhirnya terseret arus yang kuat. Panggilan darurat diterima petugas medis pada pukul 14.28 waktu setempat, dan mereka segera menuju lokasi.

Korban telah mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak sebelum masuk ke air. Ia dilaporkan mabuk dan berulang kali masuk dan keluar dari laut sebelum tenggelam.

Di lokasi kejadian, pihak berwenang hanya menemukan botol minuman beralkohol kosong, tanpa adanya zat ilegal. Jenazah korban disemayamkan di Rumah Sakit Vachira Phuket sambil menunggu pengaturan pemulangan ke Australia. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menyatakan bahwa mereka memberi bantuan konsuler pada keluarga korban.

Insiden dari Indonesia

Sayangnya, peristiwa tragis serupa dilaporkan tidak hanya dari Thailand, tapi juga Indonesia, baru-baru ini. Seorang perempuan Tiongkok, Zhang Xiaohan, meninggal dunia saat menyelam di Pulau Kabakan, Kalimantan Timur, pada 2 Mei 2025.

Xiaohan berusaha mengambil kembali kamera GoPro-nya yang terlepas, namun terseret arus deras. Jasadnya ditemukan sehari kemudian, 87 meter di bawah permukaan laut. 

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan Endrow Sasmitamenyampaikan ucapan belasungkawa untuk rekan dan keluarga korban, lapor Antara. Ia juga mengapresiasi kinerja seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian ini sampai berhasil.

"Setelah korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Operasi SAR kami usulkan ditutup pada pukul 15.45 Wita. Selanjutnya, seluruh unsur kami kembalikan ke kesatuan masing-masing untuk melanjutkan kesiapsiagaan," kata Endrow.

Ia menjelaskan bahwa sejak pagi, tim SAR gabungan melakukan pertemuan kecil untuk mengatur strategi melanjutkan pencarian turis China tersebut. Mereka menyelam di sekitar lokasi kejadian dan menyisir wilayah sekitar dengan dukungan peralatan, seperti perahu karet milik Basarnas, speed boat Polairud, dan dua unit speed boat dari Green Nirvana Resort.

Kronologi Kejadian

"Lokasi pencarian cukup sulit dan menantang, tapi berkat dukungan dari sama semua pihak, korban berhasil ditemukan. Ini merupakan hasil kerja solid tim," ungkap Endrow. Korban kemudian dievakuasi ke Posko SAR gabungan di Jetty Green Nirvana untuk penanganan awal dari tim medis, sebelum diberangkatkan ke RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb, Berau.

"Operasi ini melibatkan berbagai unsur mulai dari Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan, Unit Siaga SAR Berau, TNI, Polri, BPBD, tenaga medis, hingga penyelam lokal dan warga sekitar," ucap Endrow.

Sebelumnya, Zhang bersama rombongan menyelam di sekitar Pulau Kakaban pada Jumat pagi, 2 Mei 2025. Sekitar pukul 09.00 waktu setempat, ada instruksi agar semua penyelam naik ke permukaan laut oleh salah seorang guide diving, yakni Willy.

Namun saat berada sekitar lima meter di bawah permukaan air, kamera yang dibawa oleh korban (Zhang) terlepas dari tangannya dan jatuh. Zhang kembali menyelam untuk mengambil kamera tersebut, tapi setelah ditunggu beberapa menit oleh tim, ia tidak kunjung muncul kembali ke permukaan laut.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |