Tempat Kuliner Salatiga yang Wajib Dikunjungi Pecinta Hidangan Nusantara

Liputan6.com, Jakarta Terletak di lereng Gunung Merbabu dan dikelilingi oleh dataran tinggi, Salatiga menjadi kota yang dikenal dengan udaranya yang sejuk. Di balik kenyamanan kotanya, tersimpan sajian kuliner lezat yang siap memberikan pengalaman rasa berbeda. Kuliner Salatiga adalah salah satu kekayaan yang dimiliki Tanah Air dan salah satu suku di Indonesia.

Kuliner Salatiga bukan sekadar sajian biasa. Jika Anda ingin menjelajahi kota ini, maka Anda akan menemukan bentuk kuliner yang menarik dan berbeda yang bahkan sulit ditemukan di tempat lain. Makanan khas dari Salatiga tak cuma bersumber dari bahan-bahan rempah, tapi juga sejarah kota sehingga membentuk identitas yang melekat. Dalam artikel ini, kami akan sampaikan beberapa tempat kuliner Salatiga yang wajib Anda datangi saat berkunjung.

Udara dingin di Salatiga sangat cocok dipadukan dengan hidangan hangat. Dan ronde adalah kuliner Salatiga yang pas untuk menemani Anda melewati udara dingin tersebut. Ronde Sekoteng Jago yang sudah berdiri sejak tahun 1964 sudah menjadi legenda untuk menghangatkan diri di Salatiga. Anda akan menemukan sajian khas kuah jahe manis, bola-nola ketan, kacang tanah, dan manisan buah yang memberikan nostalgia.

Warungnya yang sederhana di Jalan Jenderal Sudirman No. 9 sering kali dipenuhi pengunjung lokal maupun wisatawan. Dengan harga terjangkau, Anda bisa datang ke tempat ini antara jam 1 siang hingga 9 malam. Selain ronde, tersedia juga menu pelengkap seperti batagor, es kacang, dan mie kopyok.

Jika Anda ingin mencari roti yang khas, coba datangi Toko Roti Tegal, atau Tegal Bakery. Tempat ini menjadi destinasi wajib jika Anda sampai di Salatiga. Sudah berdiri lama, resep yang digunakan masih awet turun-temurun sehingga rasanya tidak banyak berubah. Cita rasa roti seperti roll meses, chiffon pandan, dan roti tawar klasiknya begitu khas, lembut, dan tidak membuat enek.

Terletak di Jl. Jend. Sudirman No.166, toko ini buka setiap hari mulai dari jam 8.30 pagi hingga 8 malam. Selain roti, pengunjung juga bisa menemukan jajanan pasar, semprong, kue tart, dan klappertaart klasik. Bangunan toko ini bukan sekadar tempat untuk mencicipi hidangan manis, tapi juga bagian dari sejarah kuliner Salatiga.

Menjadi salah satu ikon kuliner Salatiga yang otentik, Sambal Tumpang Koyor Mbah Rakinem yang telah beridir sejak tahun 40-an ini menyajikan hidangan khas Jawa dengan bahan dasar tahu dan koyor (urat sapi). Semuanya tergabung dalam satu mangkuk dan diakhiri dengan siraman sambal tumpeng yang memiliki aroma khas rempah.

Suasana warungnya bukan yang modern dan penuh warna, tapi justru tampak lebih menarik karena menonjolkan pengalaman makan khas pedesaan dengan dapur tradisional yang masih mempertahankan tungku kayu bakar. Lokasinya di Jl. Nakula Sadewa III No.13, Sidomukti, warung ini buka dari pukul 6.30 hingga 10.00 pagi.

Salatiga juga memiliki tempat ngopi yang khas dengan nuansa klasik yang kental. Kopi Babah Kacamata yang sudah berdiri sejak 1965, adalah tempat di mana kopi diracik dengan bubuk khas. Jenis kopinya juga beragam, mulai dari robusta hingga varian kekinian. Kopi Babah Kacamata ini juga cocok dijadikan sebagai oleh-oleh dari Salatiga.

Lokasinya ada di Jl. Kalinyamat No.16, Kutowinangun Kidul, kedai ini buka dari pukul 8 pagi sampai sekitar 5 sore. Banyak wisatawan mampir untuk menyeruput kopi sambil mencicipi jajanan tradisional Salatiga.

Selain ronde, bakso juga menjadi hidangan yang cocok untuk menemani waktu makan saat diterpa udara dingin. Bakso Babat Taman Sari adalah destinasi tempat makan bakso yang wajib Anda pilih. Tempat makan ini menawarkan bakso dengan variasi melimpah, seperti bakso kikil, pangsit, babat, hingga bakso komplit yang mengenyangkan.

Terletak di Jl. Diponegoro No.105, warung ini buka dari pukul 9 pagi sampai 5 sore. Meski harga menu di Bakso Babat Taman Sari sedikit lebih tinggi dibanding warung bakso pada umumnya, namun sepadan dengan cita rasa dan kualitas yang disajikan.

Sudah berdiri sejak 1953, Soto Esto menjadi salah satu ikon soto yang khas Salatiga. Dengan ciri khas kuah yang gurih, tambahan tauge, dan bawang goreang, soto ini menjadi hidangan yang cocok disantap sebagai sarapan ataupun menjelang siang hari. Sajian pun menjadi lebih lengkap dengan sate kerang dan sate telur puyuh yang diletakkan di meja.

Berlokasi di Jl. Langensuko No.4, tempat ini hanya buka sejak pukul 6 pagi hingga 12 siang, jadi Anda bisa menjadikan soto ini sebagai hidangan pembuka hari. Cita rasa klasiknya membuat banyak pengunjung merasa seperti “sarapan di rumah nenek”.

Jika Anda ingin mencari oleh-oleh dari Salatiga, Enting-Enting Gepuk Cap Klenteng bisa menjadi jawabannya. Sudah eksis sejak tahun 1929, makanan ringan ini terbuat dari kacang tanah dan gula merah yang digepuk dan dibungkus membentuk segitiga. Kuliner Salatiga ini memiliki rasa yang manis dan renyah.

Anda bisa datang ke Jl. Kalibodri No.37, dan membawa pulang makanan khas dengan cita rasa klasik. Jika tertarik menjadikannya buah tangan, jadikan tempat ini sebagai tujuan pertama karena mereka sudah buka dari pukul 8 pagi hingga 1 siang,

Soto Kesambi Pak Wianto menjadi kuliner Salatiga berikutnya yang wajib Anda sambangi. Dengan suasana jadul yang penuh nostalgia, tempat makan ini menyajikan soto ayam dengan kuah bening yang gurih.

Dengan teras yang luas, akan menambah pengalaman sensasi makan khas tempo dulu. Lokasinya di Jl. Dr. Sumardi No.8-10, buka sejak pukul 6 pagi hingga 1.30 siang.

Makanan khas lainnya dari Salatiga adalah Getuk Kethek. Makanan ringan ini terbuat dari singkong kukus dengan taburan kelapa parut. Nama “kethek” yang memiliki arti monyet ini hanyalah simbol yang melekat pada kemasan produknya.

Berlokasi di Jl. Argotunggal No.9, tempat ini menjadi destinasi oleh-oleh favorit wisatawan. Buka dari pukul 10 pagi hingga 5 sore, rasanya manis dan lembut, sangat cocok dinikmati dengan teh panas.

Jika Anda ingin menikmati sate, Sate Kambing Muda Pak Masyudi yang ada di Blotongan wajib dicicipi. Daging kambing muda yang dipanggang dengan bumbu khas terasa empuk dan juicy tanpa meninggalkan aroma prengus.

Warung ini buka dari pukul 8 pagi hingga 10 malam, dan berlokasi di Jl. Fatmawati No.98. Aroma daging bakarnya sudah menggoda dari kejauhan, sementara sambal kecapnya terasa pas di lidah.

Bagi Anda penggemar nasi goreng, maka Nasi Goreng Babat Mbak Yati perlu dikunjungi. Dengan menu andalannya nasi goreng babat, ditambah dengan pete bakar dan suwiran ayam akan memanjakan lidah Anda di malam hari.

Beralamat di Mangunsari, Sidomukti, warung ini buka dari pukul 3 sore hingga 9 malam dengan suasana yang sederhana namun ramai. Pengunjung dapat memilih tingkat kepedasan sesuai selera.

Kuliner Salatiga yang terakhir menyajikan tempat makan dengan hidangan khas rumahan. Warung Lawuh Ndeso yang kental dengan nuansa tradisionalnya menawarkan berbagai hidangan seperti sayur lodeh, tempe goreng, gudangan, dan brongkos.

Berlokasi di Jl. Langenrejo No.6, Gendongan, tempat ini menawarkan suasana hangat dan nyaman. Lawuh Ndeso buka sejak pukul 7 pagi hingga 3 sore. Dengan harga terjangkau dan pilihan lauk melimpah, Warung Lawuh Ndeso bisa menjadi tujuan kuliner yang mendambakan masakan rumahan.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa kuliner khas Salatiga yang paling terkenal?

Ronde Sekoteng Jago dan Enting-Enting Gepuk Cap Klenteng adalah dua ikon kuliner paling legendaris di Salatiga.

2. Di mana tempat kuliner malam yang populer di Salatiga?

Nasi Goreng Babat Mbak Yati jadi favorit wisatawan dan warga lokal saat malam hari.

3. Adakah makanan khas tradisional yang cocok dijadikan oleh-oleh?

Ya, Enting-Enting Gepuk dan Getuk Kethek sangat cocok dibawa pulang sebagai buah tangan.

4. Kapan waktu terbaik untuk wisata kuliner di Salatiga?

Pagi hingga malam hari, karena banyak tempat buka dari sarapan hingga kuliner malam.

5. Apakah Salatiga cocok untuk wisata kuliner keluarga?

Sangat cocok — banyak tempat seperti Warung Lawuh Ndeso dan Soto Esto yang ramah keluarga dan nyaman.