Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, yang memprihatinkan beberapa waktu terakhir mengetuk hati banyak orang yang bahkan dari warga biasa, bukan konservasionis atau aktivis lingkungan. Salah satu yang mengkhawatirkan kondisi rumah Gajah Domang dan keluarganya serta satwa lainnya itu melayangkan surat terbuka untuk Istana.
"Dengan segala hormat, izinkan saya menyampaikan sesuatu yang sudah lama terasa sesak di dada kami, warga yang masih percaya bahwa alam bukan hanya milik manusia, tetapi milih semua mahluk yang hidup didalamnya," tulis Rizka Ifani dalam unggahan di akun Instagramnya @ifaniiiyyy, Minggu, 23 November 2025.
Ifa, biasa dipanggil, mengaku hanya karyawan biasa. Tapi, ia tak bisa diam tanpa bersuara menyaksikan eksploitasi alam di Tesso Nilo yang seolah tak bisa direm. Ia mempertanyakan moralitas para perambah di kawasan konservasi yang terus menggerus ruang hidup makhluk hidup lainnya.
"Pak, Bu, harus berapa banyak lagi satwa yang mati karena arogansi dan ketamakan manusia?" sambung Ifa.
Fokus utama dari surat terbuka ini mengerucut pada kasus kematian gajah sumatera bernama Lela di kawasan Sebanga yang merupakan bagian dari lanskap ekosistem Tesso Nilo. "Kasus gajah Lela di Sebanga adalah salah satu contoh yang paling menyayat hati. Gajah itu mati di tengah lahan yang tersisa hanya satu hektare, tanpa ruang untuk bergerak, tanpa rumah yang layak lagi."
Tragedi Gajah Lela dan Krisis Tesso Nilo
Bagi mamalia besar penjelajah seperti gajah di hutan Tesso Nilo, luasan satu hektare adalah sebuah penjara yang mematikan, memicu stres fisiologis yang fatal. Ifa menyatakan bahwa kematian ini bukanlah takdir biologis semata, melainkan konsekuensi ekologis dari penghancuran habitat secara sistematis.
"Ia mengembuskan napas terakhir bukan karena usia, tetapi karena habitatnya habis, dihancurkan hingga ia tak lagi punya tempat untuk hidup," tegas narasi tersebut. Bagian ini juga menyoroti ironi terbesar yang dihadapi bangsa ini: kontradiksi antara citra Indonesia sebagai negara kaya hutan tropis dengan realitas nasib satwanya."
Ifa menyentil pemerintah dengan kalimat, "Di negeri yang katanya kaya akan hutan, seekor gajah harus mati seperti itu."
"Dan Lela bukan satu-satunya. Ada banyak satwa lain yang mati dengan cara yang lebih tragis, lebih sunyi, lebih tidak manusiawi. Ada orangutan yang terbakar hidup-hidup ketika hutan dibakar. Ada harimau yang berkeliaran ke pemukiman karena hutannya diratakan, lalu dibunuh karena dianggap mengancam. Ada burung-burung yang terjatuh dari langit karena kehilangan tempat berteduh. Ada bayi-bayi satwa yang terpisah dari induknya, menangis di dalam dunia yang tidak memberi mereka kesempatan untuk tumbuh."
Tuntutan Hentikan Pembiaran Perusak Alam
Surat terbuka tersebut tidak berhenti pada kasus gajah Lela, melainkan meluaskan pandangannya pada dampak domino kerusakan lingkungan yang bersifat sistemik terhadap spesies lain. Ifa menekankan bahwa satwa liar berperan krusial sebagai penyeimbang ekosistem yang menopang kehidupan manusia, bukan sekadar objek yang bisa diabaikan.
Dalam argumennya, Ifa Mengingatkan para penguasa, "Dan satwa yang kalian biarkan mati itu bukan angka statistik, mereka adalah bagian dari ekosistem yang membuat kita bisa bernapas, makan, dan hidup." Pernyataan ini mencoba mengubah paradigma agar melihat konservasi sebagai investasi kelangsungan hidup manusia.
Deskripsi penderitaan satwa lain digambarkan dengan visualisasi yang mengerikan untuk menggugah empati. Ifa menyatukan kepingan gambar hidup terkait akibat nyata deforestasi, termasuk gambar induk orangutan dan anaknya dengan tulang-tulang menonjol harus berjalan di tanah merah, padahal mereka adalah hewan arboreal.
"Tolong hentikan pembiaran terhadap perusakan habitat," tulis Ifa.
Panggilan Hati Nurani dan Peringatan Masa Depan
Pada bagian penutup, fokus beralih pada refleksi mendalam mengenai hubungan antara kekuasaan politik dan tanggung jawab moral lingkungan. Ifa menyadari ketimpangan kekuatan antara masyarakat sipil dan pemegang kekuasaan, namun tetap berusaha mengetuk hati nurani para pemimpin di Istana.
Terdapat rasa frustasi yang tergambar jelas ketika Ia menggugat, "Bagaimana kami bisa memperjuangkan kelestarian jika keputusan-keputusan yang dibuat justru mempercepat kehancuran?"
Pertanyaan ini menantang pemerintah untuk membuktikan keberpihakannya, menuntut agar regulasi yang dibuat tidak justru menjadi katalisator kepunahan keanekaragaman hayati di Tesso Nilo. Ifa menekankan bahwa tuntutan mereka adalah hal mendasar bagi kemanusiaan, yakni agar kekuasaan digunakan sebagai pelindung, bukan pemusnah.
Surat tersebut ditutup dengan peringatan eksistensial yang mengaitkan nasib satwa dengan nasib generasi manusia di masa depan. "Jika satwa punah, generasi mendatang mewarisi dunia yang kosong. Dan jika rumah mereka dihabisi, jangan pernah lupa bahwa pada akhirnya rumah kita sendiri pun bisa menyusul."

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242366/original/057672600_1669629352-photo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4904750/original/092573000_1722311949-Sepiring_oblok-oblok_daun_singkong.__Liputan6.comIGmrs.wijaya_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411682/original/064654300_1763018889-Screenshot_20251113-140944.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425571/original/059643300_1764231050-Bakwan_Sayur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5218006/original/012166800_1747122139-Trying_to_up_your_hydration_game_The_sky___s_the_limit_with_our_Lost_in_Space_40oz_Tumbler__Grab_yours_now_on_Tokopedia__Owala_OwalaIndonesia_OwalaTumbler.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5201429/original/072884800_1745820638-ChatGPT_Image_28_Apr_2025__13.02.34.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424564/original/060897100_1764147575-TELUR.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4330108/original/058579300_1676870742-IMG_2625.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424353/original/066484800_1764140029-tumis_kangkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397815/original/018135000_1761817503-sayur_lodeh.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425348/original/020198300_1764223035-Risol_Bihun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425202/original/076390900_1764216432-IMG_20251126_102502_659.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392336/original/087983800_1761447191-23909.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4078880/original/068984200_1656990969-pork-satay-with-peanut-sauce-sweet-sour-sauce-thai-food.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198054/original/062521900_1745492014-overhead-shot-dish-with-rice-sliced-vegetable-round-white-plate_181624-5171.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424401/original/076922100_1764141314-Screenshot_2025-11-26_135128.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425043/original/066332800_1764209375-rujak_cingur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425065/original/090895700_1764210907-jengkol_balado.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1767540/original/096906700_1510467857-Dawet_telasih.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314494/original/002842300_1755085435-SCTV_-_Wanita_Istimewa_-_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299473/original/069245900_1753839790-Screenshot_2025-07-30_at_08.42.27.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373357/original/048602800_1759820171-SnapInsta.to_560669028_18535972480043602_4721668802629419488_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306049/original/020796400_1754374092-The_Lord_of_the_Rings__The_Fellowship_of_the_Ring_in_Concert_di_Jakarta_-__5_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294129/original/071935500_1753352334-POSTER_KETIGA_VOS_CINTA_DALAM_SUJUDKU_-_GOOGLE_ARTWORK_LANDSCAPE__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304623/original/044612000_1754280069-000_Par6740308.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414818/original/029407400_1763352077-ATK_BOLA_Byon_Combat_Showbiz_6.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301833/original/094461400_1753957703-Screenshot_2025-07-30_155002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5300653/original/038215400_1753915610-WhatsApp_Image_2025-07-30_at_19.34.52.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5327294/original/028965100_1756177305-Screenshot_2025-08-26_100102.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5019675/original/094237900_1732458197-Snapinsta.app_110307337_695239061115724_3479923293910122126_n_1080.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304069/original/033974100_1754202225-WhatsApp_Image_2025-08-03_at_12.26.33.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294012/original/043679400_1753347795-VOS_-_Mama-Mama_Pengejar_Cinta_-_Apple_Artwork_-_With_Title16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313510/original/030262500_1755006255-unnamed_-_2025-08-12T194810.344.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4763684/original/016326400_1709707430-kereta_api_nataru.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305525/original/079134100_1754344323-WhatsApp_Image_2025-08-04_at_14.42.25.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5020607/original/045530700_1732528278-cara-bikin-acar-timun-wortel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302204/original/046165100_1754017107-IMG-20250731-WA0199.jpg)