Senggawangan dan Asa Pemulihan Sungai Ciliwung

Liputan6.com, Jakarta - Sungai Ciliwung, urat nadi sejarah Jakarta sepanjang 119 kilometer (km), terus membawa harapan baru. Gerakan Ciliwung Bersih kembali digelar pada Sabtu, 29 November 2025, dengan tema "Revitalisasi Ciliwung: Sungai Bersih, Kota Berkelanjutan."

Titik balik pemulihan ekosistem sungai purba tersebut ditandai penemuan spesies langka pada 11 November 2011, yang kemudian diperingati sebagai Hari Ciliwung. Ketua Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), Peni Santosi, mengungkap, inisiasi ini bermula dari kemunculan seekor Senggawangan (Chitra javanensis) berukuran 140 cm panjang, 90 cm lebar, dan berat 140 kg.

"Ini adalah 'Bung Purba' seberat 140 kilogram. Bukan sekadar kura-kura, tapi spesies raksasa yang menjadi bukti kekayaan historis sungai kita," ujar Peni pada Lifestyle Liputan6.com di Jakarta, Sabtu, 29 November 2025.

Penemuan fauna raksasa tersebut jadi simbol kuat bagi aktivis lingkungan dan pemerintah. Deftrianov dari Bappeda DKI Jakarta menegaskan bahwa kehadiran Senggawangan adalah indikator vital. "Ini membuktikan ekosistem Ciliwung sangat mungkin dipulihkan ke masa kejayaannya," jelasnya.

Bagi generasi muda, seperti Rama, Finalis Abang None Jakarta 2023, momen ini adalah bukti bahwa harapan untuk Jakarta yang lebih lestari masih ada dan harus terus diperjuangkan.

Indikator pulihnya kesehatan Sungai Ciliwung kini tidak lagi sekadar wacana, melainkan terbukti secara biologis. Setelah bertahun-tahun didominasi ikan sapu-sapu, spesies yang tahan polusi berat, Sungai Ciliwung kini kembali jadi rumah bagi biota air yang sensitif terhadap kualitas air.

Kualitas air Sungai Ciliwung per tahun 2022 membaik, sebut Peni. Perbaikan ini ditandai tidak hanya melalui hasil laboratorium, tapi juga kembalinya beragam biota air yang sebelumnya hilang. 

"(Tahun) 2009 itu saya ingat ikannya sapu-sapu doang, tapi sekarang ada lobster biru, yang menandakan ekosistem berjalan baik, kemudian ikan baung, mujair, serta ikan dewa langka yang sudah kembali ditemukan," bebernya. 

Stefanus Indrayana dari Indofood menekankan bahwa revitalisasi ini krusial bagi kualitas hidup perkotaan. "Hilangnya kualitas sungai berdampak langsung pada risiko banjir dan merosotnya keanekaragaman hayati," ujarnya. 

Pemerintah DKI Jakarta pun merespons positif fenomena tersebut, dengan menjadikan pemulihan Ciliwung sebagai prioritas pengendalian banjir dan konservasi alam. Ini, menurut mereka, membuktikan kerja keras multipihak sejak 1989 mulai membuahkan hasil.

Transformasi Ciliwung disebut berdampak signifikan pada pasokan air bersih Ibu Kota. Berdasarkan data tahun 2022, kualitas air Sungai Ciliwung telah membaik hingga mencapai Kelas 2.

Hal ini memungkinkan pengaktifan kembali instalasi pengolahan air yang sempat ditutup pada era 1990-an akibat pencemaran parah. Gatra Vaganza dari PT PAM Jaya menjelaskan bahwa saat ini, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pejompongan telah mengambil 600 liter/detik air baku dari Ciliwung.

"Tahun depan, kami menargetkan peningkatan kapasitas menjadi 800 liter/detik dengan penambahan IPA Ciliwung di Pejaten," ungkapnya. 

Dari "air comberan," kata Peni, air Sungai Ciliwung kini mampu melayani kebutuhan 65 ribu warga. Perbaikan kualitas juga membawa keuntungan ekonomis.

Idef Trianov dari Bappeda DKI menyoroti efisiensi biaya produksi. "Semakin baik kualitas air baku, semakin rendah biaya produksinya karena penggunaan bahan kimia berkurang," ujarnya. 

GCB berambisi menjadikan Sungai Ciliwung sebagai gerbang wisata air tengah kota yang edukatif. "Kami ingin Ciliwung menjadi ruang edukasi, rekreasi, dan kolaborasi lintas generasi. Ini satu-satunya potensi wisata sungai di tengah Jakarta yang strategis," ujar Peni. 

Masa depan Ciliwung kini berada di tangan anak muda. Lani, finalis Miss Earth, menekankan pendekatan baru dalam kampanye lingkungan. "Generasi kami menggunakan cara berbeda, seperti konten TikTok, untuk menyebarkan kesadaran bahwa lingkungan adalah tanggung jawab, bukan sekadar warisan," ujarnya. 

Rama, Finalis Abang None Jakarta 2023, menutup dengan visi optimis, "Ciliwung memiliki potensi menyamai Sungai Seine di Paris atau Hudson di New York, menjadi ikon kebanggaan yang mendongkrak ekonomi dan pariwisata kota."