Resep Ebi Furai Khas Jepang Ala Restoran: Dijamin Enak, Renyah, dan Mudah Dibuat

Liputan6.com, Jakarta - Ebi furai adalah hidangan udang goreng tepung khas Jepang yang sangat populer di berbagai kalangan. Untuk menciptakan resep ebi furai khas Jepang ala restoran di rumah, diperlukan perhatian pada pemilihan bahan dan teknik memasak yang tepat.

Dengan mengikuti panduan yang benar, Anda bisa menghasilkan resep ebi furai khas Jepang yang tidak kalah dengan sajian di restoran ternama. Diketahui, ebi furai merupakan salah satu hidangan yoshoku, yaitu masakan Jepang yang terinspirasi dari kuliner Barat dan mulai populer di Jepang pada akhir abad ke-19.

Kini, Anda tidak perlu lagi jauh-jauh ke restoran Jepang untuk menikmati hidangan lezat ini. Persiapkan bahan-bahan pilihan dan ikuti langkah-langkah mudahnya untuk menyajikan ebi furai renyah di meja makan Anda. Berikut Liputan6.coma ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (9/12/2025).

Untuk membuat ebi furai yang lezat dan renyah, pemilihan bahan-bahan berkualitas adalah kunci utama. Bahan-bahan utama untuk ebi furai meliputi udang, tepung terigu, telur, dan tepung panir.

Pastikan semua bahan segar dan berkualitas baik untuk mendapatkan hasil masakan yang maksimal. Kualitas udang, khususnya, akan sangat mempengaruhi rasa dan tekstur akhir hidangan ini.

Bahan Utama:

• 500 gram udang ukuran besar (jenis tiger prawn atau udang windu). 
• Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng.

Bahan Marinasi Udang:

• Garam secukupnya.
• Merica bubuk secukupnya.
• Perasan jeruk nipis atau lemon, 1 sendok teh.

Bahan Pelapis:

• 100 gram tepung terigu serbaguna
•  2 butir telur ayam, kocok lepas.
• 200 gram tepung panir kasar (panko). Penggunaan tepung panir kasar atau panko akan memberikan tekstur yang lebih renyah.

Proses pembuatan ebi furai membutuhkan beberapa tahapan agar hasilnya maksimal, terutama dalam menjaga bentuk dan kerenyahannya. Ikuti setiap langkah dengan cermat untuk mendapatkan ebi furai yang sempurna.

1. Persiapan Udang:

• Kupas kulit udang, sisakan bagian ekornya. Buang kepala dan kotoran di punggung udang.
• Buat beberapa sayatan tipis di bagian perut udang (sekitar 3-4 sayatan) dan tekan perlahan hingga udang lurus. Teknik ini penting agar udang tidak melengkung saat digoreng.
• Lumuri udang dengan garam, merica, dan perasan jeruk nipis. Diamkan selama 15-20 menit di dalam kulkas agar bumbu meresap dengan baik.

2. Proses Pelapisan:

• Siapkan tiga wadah terpisah: satu untuk tepung terigu, satu untuk telur kocok, dan satu untuk tepung panir.
• Gulingkan udang satu per satu ke dalam tepung terigu hingga rata, tepuk-tepuk untuk membuang kelebihan tepung.
• Celupkan udang ke dalam telur kocok.
• Gulingkan udang ke dalam tepung panir hingga seluruh permukaannya tertutup rapat dan padat. Pastikan tepung panir menempel dengan baik pada udang untuk hasil yang renyah.

3. Proses Penggorengan:

• Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak di wajan dengan api sedang.
• Goreng ebi furai hingga berwarna kuning keemasan dan matang merata. Jangan terlalu banyak memasukkan udang sekaligus agar suhu minyak tidak turun drastis.
• Angkat dan tiriskan ebi furai di atas kertas penyerap minyak untuk menghilangkan kelebihan minyak. Goreng ebi furai hingga keemasan dan tiriskan dengan baik untuk menghindari minyak berlebih.

Kualitas udang sangat mempengaruhi rasa dan tekstur akhir ebi furai yang Anda buat. Memilih udang yang tepat adalah langkah awal menuju hidangan yang sempurna dan lezat.

• Kesegaran: Pilih udang yang masih segar dengan ciri-ciri kulit yang mengkilap, mata bening, dan tidak berbau amis menyengat. Seafood Health Facts menyatakan bahwa udang segar memiliki kulit mengkilap dan tidak berbau amis.
• Ukuran: Gunakan udang berukuran besar (misalnya udang windu atau tiger prawn) agar ebi furai terlihat lebih menarik dan memiliki daging yang tebal. Ukuran udang yang besar juga akan memberikan sensasi gigitan yang lebih memuaskan.
• Tekstur: Udang segar memiliki tekstur yang kenyal dan padat saat disentuh. Hindari udang yang lembek atau berlendir, karena ini menandakan udang sudah tidak segar lagi.

Agar ebi furai tetap renyah meskipun sudah dingin, ada beberapa trik yang bisa diterapkan. Kerenyahan adalah salah satu daya tarik utama dari hidangan ini, jadi penting untuk menjaganya.

• Gunakan Tepung Panir Panko: Tepung panir Jepang (panko) memiliki tekstur yang lebih kasar dan ringan, sehingga menghasilkan kerenyahan yang lebih baik dan tahan lama dibandingkan tepung panir biasa. 
• Goreng dengan Minyak Panas yang Cukup: Pastikan minyak benar-benar panas sebelum udang dimasukkan, dan gunakan minyak dalam jumlah yang cukup banyak (deep frying) agar udang matang merata dan cepat kering. Suhu minyak yang tepat mencegah udang menyerap terlalu banyak minyak.
• Jangan Menggoreng Terlalu Banyak Sekaligus: Menggoreng terlalu banyak udang dalam satu waktu akan menurunkan suhu minyak, membuat udang menyerap lebih banyak minyak dan menjadi lembek. Goreng dalam beberapa batch kecil untuk menjaga suhu minyak tetap stabil.
• Tiriskan dengan Baik: Setelah digoreng, tiriskan ebi furai di atas rak kawat atau kertas penyerap minyak untuk menghilangkan kelebihan minyak. Hindari menumpuk ebi furai saat masih panas, karena uap panas bisa membuat lapisan renyah menjadi lembek.
• Penyimpanan: Jika ingin menyimpan ebi furai yang sudah digoreng, simpan dalam wadah kedap udara setelah benar-benar dingin. Untuk menghangatkan kembali, gunakan oven atau air fryer agar kerenyahannya kembali.

Ebi furai paling nikmat disajikan dengan saus pendamping yang tepat untuk menambah cita rasa. Pilihan saus dapat disesuaikan dengan selera pribadi Anda.

• Saus Tartar: Saus tartar klasik dengan mayones, acar timun, bawang bombay, dan peterseli cincang adalah pendamping yang sangat populer untuk ebi furai. Allrecipes menyebut saus tartar sebagai saus klasik yang sering disajikan bersama hidangan laut goreng.
• Saus Tonkatsu: Saus manis gurih khas Jepang ini juga cocok dipadukan dengan ebi furai, memberikan sentuhan rasa umami yang khas. Kombinasi rasa gurih udang dan manis gurih saus tonkatsu sangat pas.
• Mayones Jepang: Mayones Jepang memiliki rasa yang lebih kaya dan sedikit manis dibandingkan mayones biasa, cocok untuk cocolan ebi furai. Rasanya yang unik akan melengkapi kelezatan ebi furai.
• Perasan Lemon: Untuk kesegaran, cukup peras sedikit air lemon di atas ebi furai sebelum disantap. Asam dari lemon akan menyeimbangkan rasa gurih dan memberikan sentuhan segar.

1. Apa perbedaan ebi furai dengan tempura? Ebi furai menggunakan tepung panir untuk lapisan renyah, sedangkan tempura menggunakan adonan tepung cair yang lebih ringan.
2. Bisakah udang diganti dengan bahan lain? Ya, Anda bisa mengganti udang dengan fillet ikan atau potongan ayam untuk membuat hidangan serupa, menurut Cookpad Indonesia.
3. Bagaimana cara menyimpan ebi furai yang belum digoreng? Ebi furai yang sudah dilapisi tepung panir bisa disimpan di freezer dalam wadah kedap udara hingga 1 bulan.
4. Apakah perlu membuang kotoran di punggung udang? Ya, membuang kotoran di punggung udang penting untuk kebersihan dan menghindari rasa pahit.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng ebi furai? Ebi furai biasanya digoreng selama 3-5 menit hingga berwarna keemasan dan matang.
6. Apa fungsi sayatan pada perut udang? Sayatan pada perut udang berfungsi untuk meluruskan udang sehingga tidak melengkung saat digoreng.
7. Apakah ebi furai bisa dipanggang atau menggunakan air fryer? Ya, ebi furai dapat dimasak menggunakan air fryer untuk mengurangi penggunaan minyak, meskipun kerenyahannya mungkin sedikit berbeda.