Resep Buntil Daun Talas Kuah Santan: Enak, Gurih, dan Cocok Jadi Variasi Menu Harian

Liputan6.com, Jakarta Resep buntil daun talas adalah hidangan tradisional yang cocok dibuat dan dijadikan variasi menu harian. Kelezatan buntil terletak pada perpaduan gurihnya isian kelapa berbumbu yang dibalut daun talas, kemudian dimasak dalam kuah santan yang medok.

Proses pembuatannya memang memerlukan ketelatenan, namun hasilnya sebanding dengan cita rasa yang dihasilkan. Buntil sendiri merupakan makanan tradisional yang berasal dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Makanan ini berupa parutan kelapa yang dicampur dengan teri dan bumbu, lalu dibungkus daun pepaya, daun talas, atau daun singkong, kemudian direbus dalam santan.

Nama "buntil" diambil dari proses pembuatannya, di mana daun talas atau daun singkong diuntil-until (diikat memutar) untuk membungkus isiannya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (2/12/2025).

Bahan Pembungkus:

• Daun talas segar secukupnya (sekitar 6-20 lembar, tergantung ukuran)

Bahan Isian:

• 1 butir kelapa parut muda (ukuran sedang)
• 50-100 gram ikan teri (teri medan atau teri nasi), diseduh dan digoreng atau dicuci bersih
• 25 gram petai cina atau 1 papan petai (opsional)

Bumbu Halus Isian:

• 4-5 siung bawang putih
• 6-9 siung bawang merah
• 1 sendok teh ketumbar
• 5-7 buah cabai merah keriting (sesuai selera)
• 7-10 buah cabai rawit merah (opsional, sesuai selera pedas)
• 1 cm jahe
• 2 cm kencur
• 1 lembar daun jeruk, buang tulangnya
• 1/2 - 1 sendok teh garam
• 1/4 - 2 sendok teh gula pasir atau gula merah
• 1 bungkus terasi (opsional)
• Penyedap rasa secukupnya (opsional)

Bahan Kuah Santan:

• 1.000 ml santan dari 1 butir kelapa atau 1 bungkus santan instan
• 6 buah cabai rawit merah utuh (opsional, sesuai selera)
• 2 lembar daun salam
• 2 batang serai, memarkan
• 2 ruas jari lengkuas, geprek

Bumbu Halus Kuah:

• 3-5 siung bawang putih
• 7-9 siung bawang merah
• 3-5 butir kemiri
• 5 buah cabai merah keriting, dihaluskan
• 2 buah cabai merah besar, dihaluskan
• 1/2 - 1 sendok teh ketumbar bubuk
• 1/2 sendok teh bubuk kunyit atau 2 buah kunyit
• 1/2 - 1 sendok makan garam
• 1/4 - 2 sendok teh gula pasir atau gula merah
• Penyedap rasa/kaldu bubuk secukupnya

Bahan Lain:

• Lidi atau tali dari bambu/daun kelapa/serai untuk mengikat

Cara Membuat:

1. Persiapan Daun Talas: Bersihkan daun talas, lalu angin-anginkan atau jemur sebentar hingga sedikit layu agar tidak getas dan mudah dibentuk. Rebus daun talas dengan air mendidih beberapa menit untuk menghilangkan getah dan rasa pahit, kemudian tiriskan dan bilas dengan air bersih.
2. Membuat Isian: Haluskan bumbu halus isian. Campurkan kelapa parut, ikan teri, petai cina (jika pakai), dan bumbu halus isian. Aduk rata. Beberapa resep menyarankan menumis sebentar isian tanpa minyak hingga harum.
3. Membungkus Buntil: Ambil selembar atau beberapa lembar daun talas (sekitar 3 lembar untuk tiap buntil). Sendokkan isian secukupnya di tengah daun. Lipat bagian kanan dan kiri daun ke dalam, lalu gulung atau bungkus membentuk kotak. Ikat bungkusan buntil dengan lidi, tali bambu, atau serat daun kelapa/serai agar tidak terbuka saat dimasak.
4. Mengukus Buntil: Kukus buntil yang sudah dibungkus selama sekitar 15-30 menit hingga matang.
5. Membuat Kuah Santan: Haluskan bumbu halus kuah. Tumis bumbu halus kuah dengan sedikit minyak hingga harum. Masukkan daun salam, serai, dan lengkuas. Tuang santan, masukkan cabai rawit utuh (jika pakai), garam, gula, dan penyedap rasa. Aduk perlahan agar santan tidak pecah. Masak hingga mendidih dan bumbu meresap.
6. Memasak Buntil dalam Kuah: Masukkan buntil yang sudah dikukus ke dalam kuah santan. Masak dengan api kecil hingga santan meresap sempurna ke dalam buntil dan kuah mengental, sekitar 30 menit. Koreksi rasa.
7. Penyajian: Angkat dan sajikan buntil daun talas hangat dengan nasi putih.

Bahan Kulit/Pembungkus:

• Daun talas segar secukupnya (sekitar 10-15 lembar)

Bahan Isian:

• 150 gram ikan teri (teri nasi atau teri medan), cuci bersih, goreng hingga kering
• 1 butir kelapa parut muda
• 3 siung bawang putih
• 5 siung bawang merah
• 7 buah cabai rawit merah (sesuai selera)
• 5 buah cabai merah keriting
• 1 ruas kencur
• 1 sendok teh garam
• 3 sendok makan gula merah
• Penyedap rasa secukupnya
• 3 lembar daun salam

Bahan Kuah Santan:

• 1 liter santan
• 3 siung bawang putih
• 7 siung bawang merah
• 5 butir kemiri
• 1 ruas kunyit
• 1 sendok teh ketumbar
• 15 buah cabai rawit utuh (opsional)
• 2 sendok teh garam
• 2 sendok teh gula pasir
• 3 sendok teh gula merah
• Penyedap rasa/kaldu sapi bubuk
• 2 batang serai
• 3 lembar daun salam

Bahan Lain:

• Tali dari bambu/daun kelapa/serai untuk mengikat

Cara Membuat:

1. Persiapan Daun Talas: Ikuti langkah persiapan daun talas seperti pada resep klasik.
2. Membuat Isian: Haluskan bawang putih, bawang merah, cabai rawit, cabai merah keriting, kencur, garam, gula merah, dan penyedap rasa. Campurkan bumbu halus dengan kelapa parut, ikan teri goreng, dan daun salam. Aduk rata.
3. Membungkus Buntil: Ambil selembar daun talas, beri isian secukupnya. Lipat dan bungkus rapi, lalu ikat dengan tali.
4. Mengukus Buntil: Kukus buntil selama 15-20 menit hingga matang.
5. Membuat Kuah Santan: Haluskan bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, dan ketumbar. Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan serai dan daun salam. Tuang santan, masukkan cabai rawit utuh, garam, gula pasir, gula merah, dan penyedap rasa/kaldu bubuk. Aduk rata dan masak hingga mendidih.
6. Memasak Buntil dalam Kuah: Masukkan buntil yang sudah dikukus ke dalam kuah santan. Masak hingga kuah meresap dan mengental. Koreksi rasa.
7. Penyajian: Sajikan buntil ikan teri hangat.

Daun talas mengandung kalsium oksalat yang dapat menyebabkan rasa gatal di mulut jika tidak diolah dengan benar. Penting untuk mengetahui teknik pengolahan yang tepat agar buntil daun talas Anda aman dan nyaman dinikmati. Beberapa langkah sederhana dapat menghilangkan sensasi gatal tersebut.

Berikut adalah beberapa tips efektif untuk mengolah daun talas agar tidak menimbulkan rasa gatal. Terapkan tips ini saat Anda membuat resep buntil daun talas di rumah. Dengan begitu, Anda bisa menikmati hidangan lezat tanpa khawatir.

• Pilih Daun yang Tepat: Pilih daun talas yang masih muda dan segar, berwarna hijau cerah. Hindari daun yang sudah menguning atau layu. Beberapa jenis daun talas tidak bisa dimakan karena mengandung banyak racun.
• Hilangkan Getah: Daun talas yang baru dipetik masih memiliki getah. Diamkan daun hingga sedikit layu agar getahnya hilang, atau jemur/angin-anginkan daun talas.
• Cuci Bersih: Cuci daun talas hingga bersih sebelum diolah.
• Rebus dengan Air Garam atau Asam: Rebus daun talas dalam air mendidih yang sudah diberi sedikit garam atau asam (seperti asam jawa atau air cucian beras) selama beberapa menit. Proses perebusan ini membantu menghilangkan zat oksalat penyebab gatal.
• Rendam: Setelah direbus, tiriskan dan bilas daun talas dengan air bersih mengalir. Beberapa sumber menyarankan merendam daun talas selama 30 menit untuk menghilangkan zat oksalat.
• Gunakan Sarung Tangan: Saat mengolah talas mentah, disarankan menggunakan sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan getah yang bisa menyebabkan gatal pada kulit.
• Jemur Sebentar: Menjemur daun talas sebentar hingga agak layu sebelum dipotong-potong juga dapat membantu mengurangi rasa gatal.

Pemilihan daun talas yang tepat sangat penting untuk menghasilkan buntil yang lezat dan tidak gatal. Kualitas daun akan sangat memengaruhi tekstur dan rasa akhir dari hidangan. Memilih daun yang salah dapat merusak seluruh pengalaman makan.

Tidak semua jenis daun talas cocok untuk dijadikan buntil, dan bahkan ada beberapa yang tidak aman dikonsumsi. Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara memilih daun talas yang baik sangat diperlukan. Perhatikan ciri-ciri daun yang disarankan untuk buntil.

Berikut adalah panduan untuk memilih daun talas yang ideal saat Anda akan membuat resep buntil daun talas. Pastikan Anda mendapatkan daun terbaik agar buntil Anda sempurna. Pemilihan yang cermat akan menjamin kelezatan hidangan ini.

• Usia Daun: Pilih daun talas yang masih muda dan segar. Daun muda memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang netral, sehingga mudah menyerap bumbu.
• Warna dan Kondisi: Pastikan daun berwarna hijau cerah dan tidak ada bagian yang menguning atau layu. Daun yang layu atau rusak dapat memengaruhi rasa dan aroma buntil.
• Jenis Talas: Tidak semua jenis daun talas bisa dimakan. Beberapa jenis talas memiliki getah yang sangat gatal atau bahkan beracun jika tidak diolah dengan benar. Daun talas yang bisa dimakan biasanya tidak menyebabkan gatal berlebihan saat disentuh getahnya.
• Ukuran Daun: Pilih daun dengan ukuran sedang agar mudah dibungkus dan isiannya pas. Ukuran yang tepat akan memudahkan proses pembentukan buntil.

1. Apa itu buntil? Buntil adalah makanan tradisional Indonesia berupa parutan kelapa berbumbu yang dibungkus daun dan dimasak dalam kuah santan.
2. Daun apa yang digunakan untuk buntil? Umumnya buntil menggunakan daun talas, daun singkong muda, atau daun pepaya sebagai pembungkus.
3. Bagaimana cara menghilangkan rasa gatal pada daun talas? Rasa gatal pada daun talas dapat dihilangkan dengan merebusnya dalam air mendidih yang diberi garam atau asam, menjemur hingga layu, atau merendamnya.
4. Bisa disimpan berapa lama buntil? Buntil yang dimasak dengan kuah santan sebaiknya segera dikonsumsi atau disimpan di lemari es selama 2-3 hari.
5. Apa saja isian buntil? Isian buntil umumnya terdiri dari kelapa parut, ikan teri, petai cina, dan bumbu rempah, namun bisa divariasikan dengan tahu, tempe, atau udang.
6. Apakah buntil bisa dibekukan? Buntil bisa dibekukan tanpa kuah santan untuk penyimpanan lebih lama, kemudian dimasak kembali dengan kuah santan saat akan disajikan.
7. Bagaimana cara menghangatkan buntil? Buntil dapat dihangatkan kembali dengan memanaskannya di atas kompor dengan api kecil hingga kuah mendidih dan buntil hangat merata.