Potret Romantis Irene Sukandar dan Eric Rosen yang Baru Saja Menikah, 2 Master Catur Resmi Jadi Suami Istri

Liputan6.com, Jakarta - Master catur Indonesia, Irene Sukandar, resmi melepas masa lajang. Ia dinikahi sesama pemain catur asal Amerika Serikat, Eric Rosen, dalam upacara tertutup. Keduanya lalu berbagi kabar bahagia sambil mengunggah potret yang sama, romantis tapi penuh makna.

Keduanya berdiri berhadapan, saling menatap dan berpegangan tangan. Sama-sama mengenakan pakaian kasual, Irene yang menggerai rambutnya memilih mengenakan kaus putih dan bawahan hitam. Sementara, Eric mengenakan kaus cokelat gelap dipadu celana warna khaki. Di belakang mereka, terlihat padang rumput yang dikelilingi pepohonan dengan daun kemerahan, khas musim gugur.  

"Senang sekali bisa berbagi kabar terbaru tentang kehidupan saya yang istimewa — saya baru saja menikah dengan @irene_sukandar yang luar biasa," tulis Eric Rosen dalam akun Instagram @iamericrosen, diunggah pada Minggu, 7 Desember 2025.

Ia mengaku merahasiakan hubungan asmara mereka sebelum akhirnya membagikan momen penting tersebut kepada publik. "Terima kasih telah mendukung perjalanan kami, baik di dalam maupun di luar papan catur. Semoga ini menjadi awal dari babak yang indah," sambungnya lagi.

Faktanya, Eric beberapa kali mengunggah momen kedekatannya dengan Irene jauh sebelum menikah. Foto bersama keduanya diunggah Eric pertama kali pada 30 Juli 2016.

Saat itu, ia berbagi cerita tentang perjalanan bersama ke Eropa. Mereka sempat singgah di Luxembourg sebelum mengunjungi Katedral Notre Dame sebelum terbakar dan Grand Ducal Palace hingga berjalan-jalan di hutan kotanya, sebelum menuju Belgia.

Eric Rosen juga pernah mengunggah momen keakrabannya dengan keluarga Irene Sukandar lewat unggahan video yang diambil dari udara menggunakan drone. Unggahan tertanggal 25 Agustus 2017 tu memperlihatkan mereka berpose di depan sebuah rumah yang berada di ketinggian dan dikelilingi pepohonan hijau.

"Saya percaya saya dapat terbang," tulis Eric dalam kolom keterangan.

Kunjungannya ke Indonesia juga dimanfaatnya untuk berpelesir ke sejumlah tempat, seperti Taman Safari Bogor. Hal itu terlihat dari sejumlah foto satwa yang diambilnya di tempat tersebut.

Eric juga menyempatkan mampir ke SD tempat Barack Obama bersekolah di Indonesia. Itu ditunjukkan lewat potret patung Obama yang jadi ciri khas sekolah tersebut.

"Seorang anak laki-laki bernama Barry bermain dengan ibunya, Ann, di kawasan Menteng. Ia tumbuh menjadi presiden Amerika Serikat ke-44 dan peraih Nobel Perdamaian, Barrack Obama," Patung ini berdiri di luar bekas sekolah dasar Obama," tulis Eric sebagai keterangan foto.

Mengutip chess.com, Eric Rosen disebutkan sebagai  seorang pecatur, pelatih, fotografer, dan kreator konten papan atas asal Amerika. Rosen meraih gelar master FIDE pada 2011 dan menjadi master internasional pada 2015. Ia mencapai peringkat FIDE puncaknya, yaitu 2423, pada Februari 2015.

Rosen juga merupakan salah satu kreator konten catur terpopuler di Twitch dan YouTube. Terkenal karena kepribadiannya yang tenang dan menyenangkan, ia telah memikat hati lebih dari 500.000 pelanggan YouTube dan 192.000 pengikut Twitch-nya (per September 2021). Lewat akun LinkedIn-nya, Eric menyatakan fokusnya saat ini adalah membuat konten catur yang kreatif dan edukatif untuk penonton di seluruh dunia dari segala usia.

"Saya percaya bahwa catur adalah alat universal yang membantu membangun kemampuan berpikir kritis dan perencanaan strategis, serta menawarkan pelajaran hidup yang penting tentang ketekunan, mengatasi rintangan, dan belajar dari kekalahan. Tidak hanya itu, catur juga menyenangkan!" tulisnya di bio pribadinya.

Mengutip Fimela, Irene Kharisma Sukandar merupakan master catur perempuan Indonesia yang menempati posisi sembilan besar dalam Kejuaraan Catur Cepat FIDE yang diselenggarakan di New York City. 

"Puji TUHAN! Peringkat 9 besar dunia! Kejuaraan Dunia Catur Cepat, New York City - USA," tulis Irene di akun Instagram pribadinya @irene_sukandar, yang menunjukkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraihnya.

Sebagai seorang atlet catur wanita yang bersaing di arena yang didominasi oleh pria, Irene menunjukkan bahwa kerja keras dan komitmen dapat membawanya ke level elit dunia. Dalam kompetisi tersebut, ia berhasil mengumpulkan total 7,5 poin dari 11 babak, yang juga berkontribusi pada peningkatan ratingnya sebesar 21 poin dengan performa yang mengesankan, yaitu 2.494.

Perjalanan yang dilalui Irene tidaklah mudah. Ia harus menanggung sendiri biaya keikutsertaannya dalam berbagai turnamen di seluruh dunia tanpa adanya dukungan dari sponsor atau bantuan pemerintah.