Pidato Gibran Rakabuming di Acara Fatayat NU Disorot, Dianggap Langgar Kaidah Ejaan yang Disempurnakan

1 month ago 72

Liputan6.com, Jakarta - Pidato Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam acara Fatayat NU mengundang respons publik. Hal ini terkait dengan pemilihan kata yang diungkap oleh Gibran Rakabuming.

Cuplikan video pidato Gibran beredar di media sosial, salah satunya dibagikan akun X (dulunya Twitter) @bospurwo. Wapres Gibran terdengar mengulangi kata-kata tak perlu. "Wapres melanggar kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD), kasih paham bang @ivanlanin," tulis akun @bospurwo pada Senin, 16 Desember 2024.

Dalam pidato sambutannya dalam acara yang digelar di sebuah hotel di Jakarta itu Gibran menyebut para kiai dan tokoh agama dengan kalimat yang diulang-ulang. "Yang saya hormati tokoh-tokoh, para tokoh-tokoh agama, para-para kiai," ucap Gibran.

"Para-para ibu nyai, pada pagi hari ini selamat pagi semua ibu-ibu," imbuh suami Selvi Ananda itu. Video tersebut mengundang berbagai respons dari warganet. Banyak yang heran kenapa Gibran mengulang-ulang beberapa kalimat yang dianggap tidak efekif dan tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar maupun EYD.

"Wajar karena lulusan luar negeri, kalau kuliah di Indonesia skripsinya dicorat-coret," komentar seorang warganet.

"Kirain editan, ternyata benar.. Nyebutnya "Para para tokoh agama.. Para para Kyai... Para para Ibu Nyai.." Para-nya gak usah diulang, memang agak laen wapres ini," sahut warganet lain.

"Masih pinteran Inul kemana-mana. Para penonton, bapak-bapak, ibu-ibu semuanya. Inul gak pernah bilang para para penonton, para bapak-bapak, para ibu-ibuGue team Inul dalam ber-EYD," sebut warganet yang lain.

Belajar Bahasa Indonesia

"Pemborosan kata banget," tulis yang lain.

"Kalo belajar Bahasa Indonesia, seharusnya paham bahwa kata "para" itu udah menunjukkan bentuk majemuk, jadi kalo "para" nya dua kali ga berguna juga, toh malah jadi pemborosan kata,” kritik warganet lain.

"Efek GAK SUKA BACA. . . tapi mosok gak ingat sedikitpun pelajaran bahasa Insonesia kalo pernah sekolah. . . ," tanya pengguna yang lain.

"Dulu ada seorang bupati di wilayah jateng pas awal jabat trus pidato teks tulisan Bapak 2 ibu 2, eh betul dibacanya bapak dua ibu dua. Eh ternyata skrg ada kawannya juga.," ujar warganet lainnya.

Dalam acara lainnya, Gibran sempat menyinggung soal pemecatannya oleh PDI Perjuangan (PDIP) dari keanggotaan partai. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik periode 2024-2027 di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Lantai 8, Jalan Taman Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Desember 2024, melansir kanal News Liputan6.com.

Dalam kesempatan itu, Gibran menuturkan nasibnya serupa dengan Ketua Umum (Ketum) PP Pemuda Katolik periode 2024-2027 Stefanus Gusma. Jadi sebenarnya Mas Gusma ini senasib dengan saya, baru saja dikeluarkan dari partai," tutur dia.

Kata Gibran Soal Dipecat dari PDIP

Meski begitu, Gibran menyatakan perbedaan merupakan suatu kewajaran. Perbedaan, ujar dia juga menjadi warna dalam negara yang menganut sistem demokrasi. Adapun Stefanus Gusma yang disinggung Gibran tercatat pamit dari PDIP.

Gusma sapaan akrab Stefanus Gusma sendiri bergabung dengan PDIP sejak 2012, dan saat itu dia diajak lalu dimentori langsung oleh Maruarar Sirait. Setelah itu, Gusma aktif mendampingi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka kampanye di beberapa daerah mulai dari kunjungan kampanye ke berbagai tempat, seperti kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir tahun 2023.

"Tapi bapak-ibu, saya ingatkan juga pak ketua. Sekali lagi, yang namanya perbedaan adalah hal yang biasa. Perbedaan itu yang mewarnai demokrasi kita," klaim Gibran.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menugaskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjalankan tugas sehari-sehari sebagai presiden.Gibran akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Presiden RI selama Prabowo melakukan kunjungan kenegaraan ke Kairo, Mesir pada 17-19 Desember 2024.

Wapres Gibran Melaksanakan Tugas Presiden

Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34 tahun 2024 tentang Penugasan Wakil Presiden Melaksanakan Tugas Presiden, yang diteken Prabowo pada 16 Desember 2024. Prabowo berkunjung ke Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8.

"Menugaskan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas sehari-hari Presiden sesuai ketentuan peraturan selama Presiden melaksanakan kunjungan kenegaraan, kunjungan resmi, dan kunjungankerja ke Mesir dan Konferensi Tingkat Tinggi D-8 pada tanggal 17 sampai dengan 19 Desember 2024 atau sampai sengan tanggal tiba kembali di tanah air," demikian bunyi diktum Kesatu sebagaimana dikutip tim News Liputan6.com dari salinan keppres, Selasa, 17 Desember 2024.

Prabowo meminta Gibran berkonsultasi dan meminta pesetujuannya apabila menetapkan kebijakan baru. "Apabila dalam jangka waktu penugasan tersebut, perlu segera ditetapkan suatu kebijakan baru, maka Wakil Presiden sebagai pelaksana tugas Presiden wajib terlebih dahulu berkonsultasi dan meminta persetujuan Presiden," jelas diktum Kedua.

Penugasan Gibran sebagai Plt Presiden berakhir saat Prabowo tiba di Indonesia. Gibran juga diminta melapor pelaksanaan tugas saat Prabowo tiba di Indonesia. "Setelah Presiden berada kembati di tanah air, penugasan berakhir dan Wakil Presiden segera melaporkan pelaksanaan tugas tersebut kepada Presiden," demikian bunyi diktum Ketiga sesuai Keppres.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |