Liputan6.com, Jakarta - Puncak perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur berlangsung hari ini, Senin (12/5/2025). Dengan banyaknya pengunjung yang akan memadati candi Buddha terbesar di dunia, ada beberapa panduan yang dirilis, merujuk unggahan Instagram Borobudur Park, Minggu, 11 Mei 2025.
"Pastikan kamu mengikuti arahan panitia dan petunjuk arah agar pengalamanmu berjalan dengan nyaman dan lancar," mereka mengimbau. Panduannya, termasuk untuk acara pelepasan lampion di Candi Borobudur, adalah:
- Umat, peserta, dan penonton pelepasan lampion dapat menggunakan area parkir di Kampung Seni Borobudur (KSB).
- Booth penukaran tiket Lampion via ticket.injourneydestination.id berada di area Lobby Kampung Seni Borobudur (KSB) pukul 13.00─19.00 WIB.
- Peserta dan penonton pelepasan lampion dapat masuk melalui Simpul Gate untuk scan tiket.
- Ikuti petunjuk arah menuju marga utama untuk mengikuti prosesi pelepasan lampion. Jalur kuning untuk pejalan kaki. Jalur hijau untuk EV Wara Wiri.
- Ikuti petunjuk arah berwarna oranye menuju Marga Utama untuk mengikuti prosesi pelepasan lampion.
- Bagi peserta yang akan mengikuti prosesi pelepasan lampion dapat menunjukkan tiket gelang di gate masuk venue pelepasan lampion.
- Pengunjung dengan tiket nonton lampion dapat menyaksikan dari sisi bagian luar batas area pelepasan lampion dan tidak diizinkan masuk ke dalam area pelepasan lampion.
Kanal Regional Liputan6.com merangkum, perayaan Waisak di Candi Borobudur sudah berlangsung sejak 1929. Acara yang awalnya diinisiasi Himpunan Teosofi Hindia Belanda ini sempat terhenti pada era perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada 1953, perayaan Waisak di Candi Borobudur kembali diadakan. Pada 1973, pemugaran Candi Borobudur membuat perayaan Waisak dialihkan ke Candi Mendut untuk sementara.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Meski acara puncak digelar di Candi Borobudur, rangkaiannya diawali dengan pengambilan Api Dharma dan Air Suci. Pengambilan Api Dharma dilakukan di Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sementara pengambilan Air Suci dilakukan di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Api Dharma melambangkan semangat untuk menerangi dan mengobarkan perbuatan baik bagi semua orang. Di sisi lain, Air Suci melambangkan kemurnian agar umat mampu berpikir dan berhati murni, jernih, sekaligus tenang.
Selanjutnya, Api Dharma dan Air Suci dibawa ke Candi Mendut untuk disakralkan sebagai bagian dari prosesi perayaan Waisak. Setelahnya, dilakukan kirab ke Candi Borobudur untuk melaksanakan puncak prosesi Waisak.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur juga diikuti puluhan biksu. Mereka melakukan ritual thudong sejauh 2.500 km dari Thailand menuju Indonesia. Ritual thudong adalah perjalanan spiritual yang dilakukan biksu dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer sebagai bentuk penerapan nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan ketabahan.
Puncak Acara Waisak di Candi Borobudur
Selama ritual, para biksu hanya membawa dua jubah, obat-obatan, perbekalan secukupnya, dan tenda. Sebagai bentuk pengendalian diri dalam menerapkan dharma tertinggi dari ajaran Sang Buddha, mereka tidak membawa uang dan barang berharga.
Tahun ini, ritual thudong Waisak 2025 diawali di Bangkok pada 6 Februari 2025. Mereka tiba di Candi Borobudur pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Sebagai puncak dan penutup acara, Festival Lampion Waisak Borobudur digelar Senin malam. Tidak hanya dihadiri umat Buddha, festival ini juga jadi momen yang paling ditunggu wisatawan. Umat dan pengunjung akan menerbangkan lampion ke langit yang jadi simbol harapan, pencerahan, dan kedamaian.
Acara dimulai dengan meditasi dan dilanjutkan dengan menuliskan doa dan harapan yang ditempelkan pada lampion. Selanjutnya, lampion akan dinyalakan dan diterbangkan bersama-sama. Lampion yang digunakan dibuat dengan bahan ramah lingkungan dan mudah terurai, sehingga aman digunakan. Total, ada 2.569 lampion yang akan diterbangkan.
Peserta diwajibkan mengenakan busana serba putih dan sopan. Peserta juga dilarang memakai celana pendek, rok pendek, serta baju tanpa lengan ataupun transparan.
Waisak di Candi Borobudur
Sebelumnya, holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney, mengaku siap menyambut puluhan ribu umat Buddha di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), dan para pemangku kepentingan, pihaknya siap menyukseskan agenda perayaan Waisak pada 4─12 Mei 2025.
"Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata spiritual akan kembali jadi tuan rumah menyambut kedatangan puluhan ribu umat Buddha dari berbagai negara dan daerah yang akan merayakan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE. InJourney berharap rangkaian acara Waisak 2025 berlangsung khidmat dan lancar, serta memberi rasa aman dan nyaman bagi seluruh umat," kata Direktur Utama InJourney, Maya Watono, dalam rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Minggu, 4 Mei 2025.
"Perayaan Waisak bukan hanya jadi momen keagamaan, tapi juga membawa kebermanfaatan, terutama bagi masyarakat lokal di sekitar destinasi Borobudur, melalui pergerakan wisata, UMKM, serta keterlibatan masyarakat secara langsung. Waisak jadi cerminan semangat kolaboratif dan inklusif karena semua lapisan masyarakat dapat jadi bagian dari perayaan ini," lanjutnya.